13 - Mulai Memancing Amarah

2.3K 139 16
                                    

Happy Reading Semuanya!

Tetap Jaga Kesehatan, yah!

❤️❤️❤️


***




Zayn Harry Algibran. Lelaki asing yang dikirim Bu Lovita untuk menjaga Adara tanpa tahu apa maksud dan tujuan Zayn yang sebenarnya.

Lelaki yang kini berada di dalam kamar itu duduk di ujung nakas sembari memainkan handpone-nya. Sudah pukul dua malam tapi matanya masih terjaga.

Lelaki berbaju putih itu tersenyum misterius saat mengingat wajah cantik Adara yang marah-marah padanya dan senyumnya lenyap seketika saat mengingat wajah Kenan yang dingin itu.

Baru pertama bertemu, Zayn sudah merasakan hal aneh saat matanya bertemu dengan manik mata indah milik Adara. Sempurna. Pikirnya.

Zayn segera menelpon sang ibu untuk memberitahukan sesuatu dengan alasan yang begitu sarkastik.

"Hallo Zayn, kenapa kamu nelpon malam-malam begini!" kata sang Ibu disebrang sana dengan nada tidak suka.

"Maaf, Zayn kira ibu belum tidur." katanya mencoba menenangkan. "Zayn mau bilang sesuatu,"

"Iya cepat ibu masih ngantuk!"

"Bu, Zayn boleh izin untuk tinggal di sini? Zayn sudah nyaman soalnya. Zayn juga mau pindah sekolah di sini."

"Pindah? Di sana? Lalu ibu bagaimana?"

Zayn mencoba berpikir jernih agar apa yang dia inginkan dapat terwujud.

"Zayn pindah ke sini, ibu tetap di sana nggak pa-pa. Nanti kalau libur Zayn pulang,"

"Maksud kamu, kamu mau tinggal di rumah tante Lovita?"

"Iya, Bu, yah begitulah."

"Yasudah terserah kamu. Nanti ibu urus kepindahan kamu. Ibu mau lanjut tidur dulu dan kamu juga tidur ini sudah jam berapa!"

Sambungan telepon terputus. Lelaki itu menaruh handpone-nya di atas meja lalu tersenyum senang. Ini adalah awal yang baik. Bertemu dengan Adara adalah sebuah kebahagiaan. Zayn ingin mengenal Adara lebih dekat.

***


Suara alarm yang berdenting kuat membangunkan Adara dari tidur pulasnya. Adara membuka mata indahnya sembari menyesuaikan cahaya yang masuk. Gadis itu merentangkan kedua tangannya untuk meluruskan otot-ototnya tetapi dengan cepat ia sadar bahwa di sampingnya ada Fera dan Sonya yang masih terlelap.

Adara hampir lupa bahwa mereka menginap di sini. Gadis itu dengan pelan bangun dari ranjang agar tidak mengganggu tidur mereka.

Adara segera mengambil handuk yang ada di samping lemari coklat untuk langsung mandi karena setelah ini ia harus menyiapkan sarapan untuk teman-temannya.

Sementara di dalam kamar tamu, ada Kenan dan Gerald yang sudah terjaga dari dua menit yang lalu. Mereka berdua tidur di atas ranjang sedangkan yang lainnya memilih tidur di lantai dan disofa. Lebih seru katanya.

"Lo mandi duluan aja, Ken," ucap Gerald sembari kembali membaringkan kepalanya di atas bantal.

"Hm," Kenan yang tidak mau ambil pusing hanya menurut saja.

Lelaki itu berhenti sejenak saat sudah menginjak lantai. Kenan berpikir, jika dia mandi, dia tidak memiliki baju ganti. Atau, dia meminta saja dengan Adara? Ide yang bagus.

KENAN & ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang