Terimakasih buat kalian yang selalu antusias dalam story ini. Kalian luar biasa. Salam sayang buat kalian:*
Klik tombol vote sebelum membaca ya ...
Happy reading all ...
***
Lovita terus saja menatap Adara yang makan sarapan pagi dengan diam. Lovita sama sekali tidak menyentuh sarapannya karena ia merasa Adara tidak mau bicara padanya. Mungkin Adara masih belum bisa menerima keadaan. Lovita memaklumi itu.
"Dara pamit Bunda," Adara berdiri dari duduknya lalu menyalami tangan Lovita tanpa menatap sang ibu sedikitpun.
"Hati-hati Sayang," ujar Lovita melihat Adara pergi ke luar rumah.
Gue belum bisa nerima semuanya
Adara sama sekali tidak melihat Zayn pagi ini. Mungkin cowok itu sudah pulang kerumahnya. Baguslah. Tapi, mobilnya masih ada. Entahlah, Adara tidak mau repot memikirkannya.
"Kok nggak nyala sih,"
Adara terus saja berusaha menyalakan mesin mobil namun hanya terdengar suara gas yang tertahan.
"Mesinnya rusak kali ya?" ujarnya.
"Gimana dong? Duh!"
Adara keluar dari dalam mobil dengan berkecak pinggang. Cewek itu sama sekali tidak mengerti masalah mesin seperti ini. Jurusan kuliahnya saja kebidanan. Bagamana bisa ia mengurusnya?
Kalau mobil ini tidak bisa menyala, artinya Adara tidak bisa berangkat ke kampus. Jika harus menunggu taksi atau angkutan umum bisa terlambat dia.
"Bareng gue aja,"
Adara sudah tahu itu suara siapa. Tanpa menoleh pun Adara sudah bisa merasakan cowok itu mendekat padanya.
"Gue hari ini resmi satu kampus sama lo. Jadi kita bisa berangkat bareng,"
Adara tidak kaget. Biasa saja. Terserahlah Zayn mau satu kampus dengannya, satu komplek, atau satu dua tiga. Itu bukan urusan Adara.
"Ayo,"
"Sorry, gue bisa berangkat sendiri,"
"Adara, ini udah jam berapa?" ujar Zayn mencoba menarik perhatian Adara. "Lo bisa telat,"
"Gue mendingan telat daripada harus berangkat sama lo,"
Zayn terkekeh, "lo takut sama pacar dingin lo itu?"
Adara tidak menanggapi.
"Ayolah, gue nggak akan anter lo sampe depan kampus. Lo boleh turun di manapun,"
"Nggak makasih,"
"Adara,"
Adara dan Zayn menoleh. Ternyata ada Lovita yang berjalan ke arah mereka.
"Kenapa belum berangkat?" tanya Lovita lembut.
"Mobil Dara nggak bisa nyala Bunda,"
"Loh, kenapa nggak bareng Zayn aja? Dia hari ini juga sudah masuk kampus kamu,"
Adara menoleh pada Zayn yang tersenyum sumringah. Menyebalkan.
"Dara mau naik angkot aja,"
"Sudah mau jam delapan loh. Kamu bisa terlambat. Ya udah sana bareng Zayn biar aman dan nggak terlambat," ujar Lovita membuat Adara kesal. "Zayn, titip Adara ya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN & ADARA
Teen Fiction[ℂ𝕠𝕞𝕡𝕝𝕖𝕥𝕖𝕕] 𝑷𝒖𝒃𝒍𝒊𝒔𝒉𝒆𝒅: 28 𝑴𝒂𝒚 2020 -𝒟𝑒𝓈𝒻𝒾𝓀𝒶 𝒜𝓇𝒹𝑒𝓇𝒶 - 𝐓𝐞𝐞𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 • 𝐂𝐨𝐦𝐞𝐝𝐲 • 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 [𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐈𝐈 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐀𝐝𝐚𝐫𝐚] 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙉𝙀𝙍𝙏𝙃 ••• Menceritakan pe...