Hallo...
Happy reading:)🎶Terlalu Cinta - Rossa🎶
***
Setibanya di sekolah Anggun, gerbang belum ada pertanda akan dibuka. Mungkin beberapa menit lagi. Sudah banyak orang yang menunggu anak-anak di sana akan keluar. Termasuk Adara.
Adara melotot kaget saat menyadari tangan Kenan yang memar dan berdarah. Apa lelaki itu tidak merasa sakit? Adara merogoh tasnya lalu mengeluarkan sebuah kapas dan obat merah.
Tanpa bicara apapun, Adara mengambil tangan Kenan dengan perlahan takut mengganggu tidur Heleno. Kenan kaget namun tertutupi oleh wajah datanya.
"Nggak sakit apa?" tanya Adara sembari mengobati luka Kenan. "Karena apa?"
Kenan hanya menggeleng.
Dengan telaten Adara mengobati luka itu. Kenan tidak bereaksi apapun. Wajahnya masih menatap lurus ke depan. Ada banyak yang mengusik pikiran lelaki itu. Tentang keluarganya dan keluarga Adara. Tentang kenyataan pahit yang harus didengar seperti tadi.
Mau jadi apa setelah ini?
"Kenan? Nggak sakit?" tanya Adara meringis pelan. Adara saja bisa merasakan luka itu perih.
"Nggak Dara," jawabnya pelan.
Rasa sakitnya sudah digantikan dengan apa yang dilakukan sang papa. Seperti ini saja tidak akan membunuh Kenan. Tapi apa yang terjadi dapat membuat kehidupan Kenan berhenti sejenak.
Adara mengeluarkan perban kecil untuk menutupi luka Kenan. Adara memang selalu siap dengan obat-obatan dan peralatan lainnya. Untuk jaga-jaga saja. Jika terjadi hal seperti ini bisa langsung dicegah.
"Mikirin apa?" tanya Adara sembari mengguting perban itu lalu menutupkannya pada luka Kenan.
Kenan menundukkan kepalanya. "Aku nggak bisa harus kehilangan kamu lagi Dar," lirihnya.
Aku? Kamu?
Adara merindukan panggilan itu.
"Kenan kita nggak akan berpisah,"
Kenan menggelengkan kepalanya. Mengacak rambutnya kesal. "Semuanya hancur, Dar. Aku, kamu, papa, bunda kamu, semuanya hancur,"
"Kenan ..." Adara mengambil tangan Kenan yang berada dikepalanya. "Nggak ada yang hancur. Kamu, aku, kita akan selalu sama-sama. Kita harus bisa lewatin semuanya,"
Kenan menyandarkan kepalanya yang tertunduk dibahu Adara. Bahunya bergetar. Adara menyentuh pundak Kenan dan mengelusnya pelan. Tidak akan ada yang hancur. Adara yakin semuanya akan baik-baik saja. Semua sudah takdir Tuhan. Mungkin ini ujian untuk hubungan Adara dan Kenan.
"Kenan ... nggak ada yang akan hancur. Aku masih sama kamu. Kamu masih sama aku,"
Kenan mengangkat kepalanya. "Tolong aku Dar,"
Adara menyentuh pipi Kenan yang terasa dingin. Adara tahu ini berat, tapi Adara yakin mereka pasti bisa.
"Kita pasti bisa!" tegas Adara. Mungkin itu akan menjadi kata-kata yang terus terucap.
"Nggak boleh nyerah. Kamu lihat ini," tunjuk Adara pada Heleno yang masih tertidur pulas. "Dia butuh kamu,"
Kenan tidak merespon. Bunyi dering ponsel membuat Kenan mengangkatnya. Ada panggilan dari Franco membuat amarah Kenan seketika bangkit kembali.
"Siapa?" tanya Adara.
"Papa," balas Kenan dingin.
"Kamu nggak bilang kalo mau pergi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN & ADARA
Teen Fiction[ℂ𝕠𝕞𝕡𝕝𝕖𝕥𝕖𝕕] 𝑷𝒖𝒃𝒍𝒊𝒔𝒉𝒆𝒅: 28 𝑴𝒂𝒚 2020 -𝒟𝑒𝓈𝒻𝒾𝓀𝒶 𝒜𝓇𝒹𝑒𝓇𝒶 - 𝐓𝐞𝐞𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 • 𝐂𝐨𝐦𝐞𝐝𝐲 • 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 [𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐈𝐈 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐀𝐝𝐚𝐫𝐚] 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙉𝙀𝙍𝙏𝙃 ••• Menceritakan pe...