Selamat membaca teman-teman❣️
Jangan lupa untuk klik tombol vote-nya, yaa.
I'm sorry for the big delay in updating this time. And thank you for being enthusiastic about this story 🌹💖***
Sudah hampir larut malam dan di sana sudah sepi. Namun, Kenan belum juga menggerakkan kakinya untuk melangkah keluar kampus. Cowok itu masih nyaman duduk di samping motornya dengan melipat kedua kakinya di depan dada. Di sebelahnya juga ada Gerald yang sedang memainkan game online-nya. Pikirannya masih belum jernih. Semua hal yang terjadi hari ini, membuatnya pusing. Bagaimana saat perempuan bernama Adara terus-terusan mendatanginya.
Kenan memejamkan matanya. Semua orang mengatakan kalau ia lupa akan hal-hal yang terjadi diwaktu yang telah lalu. Tapi, Kenan sama sekali tidak merasakan hal itu.
"Lo belum mau pulang, Ken?" tanya Gerald. Cowok itu mematikan ponselnya.
Kenan membuka matanya, "belum."
"Gila gue merinding di sini. Mana kita di bawah pohon lagi," ujar Gerald.
"Santai." Kenan menyisir rambutnya ke belakang.
"Gue mau tanya," kata Gerald tiba-tiba.
"Hm," jawab Kenan.
"Lo harus jawab jujur! Sampe sekarang, lo masih belum inget gue siapa, Adara siapa, Jordan siapa, dan semuanya siapa. Lo belum inget?" tanya Gerald.
Kenan hanya menggeleng. "Sebenarnya gue kenapa?"
"Ada insiden yang terjadi sama lo dan Adara sebelum lo ngalamin semua ini. Saat itu lo mencoba menyelamatkan nyawa orang. Tapi, sekarang lo sendiri yang tersiksa," jawab Gerald.
"Insiden?" tanya Kenan ulang.
Kenan meraba jari-jemarinya yang terdapat beberapa luka yang masih ada sedikit bercak darah merah. Ia juga menyentuh pelipisnya yang masih terasa perih.
"Luka gue," ucap Kenan. "Apa ada hubungannya?"
Gerald mengangguk. "Sekarang lo cuma belum bisa ingat apapun. Dokter bilang, kita semua harus tolongin lo buat ingat semua memori lo yang hilang. Sedikit demi sedikit, itu akan membantu,"
Kenan menajamkan tatapannya lurus ke depan. Ia mencoba memaksakan apapun yang harus ia ingat. Ia mencoba mengingat siapa Gerald, Jordan, dan ... Adara. Ia mencoba keras mengingat siapa Adara.
"ARGH!" Kenan memukul kepalanya kuat dan langsung ditahan oleh Gerald.
"Jangan dipaksa. Kalo emang lo belum bisa, mungkin nanti," ucap Gerald.
"Thanks," ucap Kenan.
Gerald menepuk pelan pundak Kenan.
"Kenapa lo masih di sini? Kenapa lo masih mau nemenin gue?" tanya Kenan membuat Gerald tersenyum.
"Lo nggak pernah ninggalin gue dalam keadaan apapun. Sebaliknya, gue juga bakalan gitu," jawab Gerald.
Kenan mengerutkan dahinya.
"Gue ngerasa, saat hidup gue lagi nggak beres, lo yang ada di samping gue. Saat gue butuh apapun juga, lo yang paling cepat bantu. Sekarang, gue yang bakalan bantu lo buat beresin kembali hidup lo," jawab Gerald.
"Lo baik. Thanks," balas Kenan.
"Gue emang baik. Tapi gue mau lo baik-baik aja," ucap Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENAN & ADARA
Roman pour Adolescents[ℂ𝕠𝕞𝕡𝕝𝕖𝕥𝕖𝕕] 𝑷𝒖𝒃𝒍𝒊𝒔𝒉𝒆𝒅: 28 𝑴𝒂𝒚 2020 -𝒟𝑒𝓈𝒻𝒾𝓀𝒶 𝒜𝓇𝒹𝑒𝓇𝒶 - 𝐓𝐞𝐞𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 • 𝐂𝐨𝐦𝐞𝐝𝐲 • 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 [𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐈𝐈 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐀𝐝𝐚𝐫𝐚] 𝙅𝙪𝙙𝙪𝙡 𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙉𝙀𝙍𝙏𝙃 ••• Menceritakan pe...