40 - Akhir Indah Cinta dan Persahabatan (END)

1.2K 101 76
                                    

Selamat membaca semua kesayangan aku❤️

Dari judul aja udah ketebak ya ini bakalan apa. Yap! Ini akhir dari kisah Adara dan Kenan ya teman-teman❤️

Maafkan aku yang hiatus berbulan-bulan akhirnya update tapi malah bawa Ending huhu🤧

Semoga memuaskan, yaa❤️

🎶Melukis Senja - Budi Doremi🎶

*****

Satu minggu setelah kejadian itu, Adara sudah tidak lagi mendengar kabar ataupun mendapat hal-hal yang membuatnya tidak nyaman dari seorang Savian. Cowok itu bak menghilang tanpa meninggalkan jejak. Bukan berharap untuk ditemui lagi, hanya saja Adara bersyukur. Namun, Adara bisa menebak kenapa Savian tidak memunculkan dirinya lagi. Itu pasti rencana Kenan. Tapi, semenjak hari itu, hidupnya mulai tenang tanpa ada Savian. Apalagi, Kenan yang semakin hari semakin membuatnya ingin berusaha untuk mengembalikan Kenan. Meskipun semua mustahil, setidaknya Adara sudah mendapat jawaban bahwa Kenan masih ingin bersamanya.

Adara menutup novelnya dan memasukkannya ke dalam tas. Jam sudah selesai. Kini Adara, Fera, dan Sonya tengah duduk santai di dalam kelas. Hal biasa yang mereka lakukan. Entahlah, sudah berapa kali hari ini ia tersenyum? Mungkin ribuan kali. Pagi tadi ia berangkat bersama Kenan. Sampai-sampai cowok itu mengantarkannya ke depan kelas. Dan, Kenan bilang malam ini ia ingin datang kerumah untuk bertemu Lovita dan Yatha. Adara merasakan jantungnya berdetak kencang. Apa yang akan Kenan lakukan nanti. Adara harap-harap cemas saja.

"Lo kenapa? Senyum mulu perasaan kek nggak ada utang," ujar Sonya memperhatikan Adara.

"Banyak dia tuh utang, tapi dibawa santai," jawab Fera menimpali.

Adara terkekeh. "Kenapa jadi bahas hutang, sih? Ini gue lagi bahagia banget, lho. Pokoknya nggak bisa dideskrepsikan dengan kata-kata," Adara tertawa sesudah itu membuat Fera dan Sonya saling tatap.

"Nya," panggil Fera pada Sonya. "Pegang jidatnya. Panas nggak?"

Sonya menempelkan telapak tangannya pada dahi Adara. "Panas, Fer. Suhunya tinggi kayaknya,"

"Gue rasa bukan suhu biasa," ujar Fera.

"Suhu cinta maksud lo?" tanya Sonya.

Adara meminggirkan tangan Sonya dari dahinya. "Ck! Kalian ini. Gue nggak sakit! Ini tuh gue lagi seneng banget! Lo berdua harus tahu kalau ..."

Sonya dan Fera merapatkan kursi mereka pada Adara. Keduanya terlihat kepo dan penasaran akan apa yang ingin dikatakan oleh Adara.

"Buruan!" desak Sonya.

"Lo berdua mau tahu?" tanya Adara jahil.

Fera melirik Adara tajam. "Jangan sampe gue jambak rambut lo karena rasa penasaran gue!"

Sonya mengangguk. "Nitip,"

KENAN & ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang