Chapter 28 : Perburuan Darah Abadi

2.2K 270 49
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, tapi maaf karena gak langsung dibalas dan langsung kabur setelah update. Tapi nanti bakalan dibaca kok, kalo merasa cerita ini membosankan komen aja ya dan kasih saran kalau bisa. Oh iya, menginformasikan kalau cerita ini mungkin bakalan ada tambahan genrenya, wkwkwk yang belum pernah aku ambil tapi karena request dari teman author maka aku coba ketik dan nanti akan muncul di chapter 30 an. Ada yang usul di pertanyaanku di FF Can Medthanan yang minta, kalo kalian rajin baca komentar di bagian terakhir update an ku di Can Medthanan pasti bisa nebak ya tambahan genrenya.So, tetep rajin baca ya biar tahu.

.

Happy Bithday to Choi Minho Oppa....

Yang terbaik untuk Oppa dan selamat bertugas di kemiliteran.

.

Karena hari ini ulang tahun Visual Shinee, Minho Oppa yang saat ini sedang wamil di Angkatan Laut, maka ~Di~ bakalan triple update nih. Siang bolong begini.

.

.

Sesuai perkiraannya, akhirnya Title mendapat panggilan lewat mindlink oleh Alpha Mean Phiravich. Dia diminta datang ke perusahaan sepulang kuliah, sebenarnya tentang kuliah itu juga utusan dari salah satu Tetua, kakeknya Mean. Beliau yang meminta agar Title segera pindah ke kota untuk mengawasi pergerakan para Vampire yang mulai terang-terangan.

Dan disinilah Title berada, di lobi perusahaan Phiravich Company di tengah kota Bangkok yang sangat padat. Dia menghampiri meja resepsionis dan bertemu tatap dengan dua karyawan yang bertugas disana, lalu bertanya perihal CEO Mean Phiravich. Sebenarnya dia tak ada janji resmi, tapi karena Alphanya memintanya untuk cepat sampai disana, dia harus berbohong. Jika Title tak mau hadir disana, bisa dihajar habis-habisan dia di hutan dengan nyawa yang ditinggalkan sebanyak dua puluh persen.

Memasuki lantai lima belas, tempat dimana Alphanya bekerja di dunia manusia. Di gedung mewah tempatnya menyembunyikan jati dirinya. Title kagum dengan semuanya, dekorasi dan segala hal di perusahaan ini terasa sangat mewah. Tidak heran jika Alphanya bisa menyembunyikan jati dirinya rapat-rapat, ini lebih dari sekedar cukup untuk metamorfosis.

Setiap ruang memiliki dekorasi berbeda, termasuk lantai dan temboknya. Mengagumkan, ini terlalu memanjakan para karyawannya. Tapi memang itu tujuannya, supaya mereka betah bekerja dibawah tangan dingin CEO Muda Phiravich Company.

Membuka pintu hitam berdekorasi mewah dengan gagang pintu yang diyakininya harganya lebih dari yang dia bayangkan, bertuliskan Ruang CEO, Title membuka pintu dan begitu terbuka, sang CEO sedang memfokuskan pandangannya pada komputer. Di mejanya di penuhi berkas yang harus ditandatangani, juga ada satu berkas yang sedang terbuka dan sepertinya sedang di teliti. Seperti biasa, setiap detailnya selalu diperhatikan oleh sang CEO.

Title menutup pintu dengan rapat dan setelahnya, Mean menengok ke arahnya dan berdehem.

"Saya datang, Alpha!" Title memberi hormat dengan meletakkan tangan kanannya yang dikepalkan di dada kirinya.

Mean mengangguk. Dengan setelan jas seperti itu, Alpha Mean Phiravich terlihat sangat berbeda saat dia di pack dan di dunia manusia. Terlihat berbeda dari Alpha Mean Phiravich yang dia kenal.

"Selamat datang di perusahaanku, Title Kirati!" Sapanya dengan ramah dan berwibawa, "Senang bertemu denganmu setelah pertemuan terakhir kita." Senyum itu terkembang disana.

Hey? Title diberi senyuman oleh sang Alpha! Mimpi apa dia?

Biasanya Alpha dingin Phiravich itu bahkan sangat datar dengan nada suara menyudutkan dan setiap katanya seolah malaikat maut yang hendak mencabut nyawa setiap orang yang ditemuinya.

ALPHA (2WISH)  DICETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang