Chapter 31 : Kantor Phiravich!

2.4K 284 80
                                    

Siapapun yang merasa cerita ini membosankan, tolong bilang ya.....

.

.

Hari ini Plan pulang lebih cepat, entah bagaimana dosen yang harusnya mengajar kelasnya mendadak ada kepentingan mendesak yang mengharuskannya meninggalkan kelas. Jadilah semua mahasiswanya diperbolehkan istirahat atau pulang jika memang sudah tak ada mata kuliah lain yang harus dihadiri.

Plan bosan, dia sendirian sekarang –tidak sendiri- tapi bodyguard Werewolfnya bersamanya, hanya saja tak ada teman dekatnya, Earth. Earth tadi sudah pulang bersama Title karena Title tak ada mata kuliah hari ini, jadi bermaksud menjemput Earth di kampus setelah beberapa saat Earth memberinya kabar. Tak menggunakan mobil, mereka pulang berjalan kaki dan naik bus setelahnya.

Plan sudah diajak untuk pulang bersama oleh Earth, tapi dia menolak, alasannya karena ada yang harus dia selesaikan, padahal sebenarnya hanya tak ingin mengganggu teman baiknya itu untuk menjalin pendekatan dengan sang Senior, Title.

"Anda akan tetap disini tuan muda?" Prem memberanikan diri mendekati sang Luna, tapi dia menutup kata Luna dengan sebutan Tuan Muda, itu permintaan Plan langsung.

Plan hampir saja menjatuhkan dirinya dari posisinya yang terduduk saat ini, melihat Prem dengan mata kucingnya yang terlihat sangat menggemaskan. "Eoh, aku bingung! Seharusnya kuliah baru selesai jam 12 nanti." Plan menjawab Prem yang telah berbaik hati menanyainya.

"Langsung pulang atau bagaimana?" Prem bertanya lagi, merasa belum mendapat jawaban yang pasti.

"P'Mean pasti belum pulang," Plan memberi pernyataan, "Apa ke kantornya boleh? Aku takut P'Mean marah," Plan memperlihatkan wajah khawatir yang sangat kentara pada indra penglihatan Prem dan Bon.

"Sepertinya tidak apa-apa," Bon menjawab, dia berdiri di depan Plan dan disebelah Prem, "Anda Lunanya, jadi Alpha tidak akan marah jika anda datang ke kantor." Bon mencoba mencari alasan yang paling masuk akal supaya Lunanya tidak ragu.

"Kalau begitu, ayo ke kantor P'Mean?" Plan seperti bertanya tapi terdengar memaksa dua bodyguard Werewolfnya.

Plan sudah berbalik badan, berjalan dengan cukup cepat jadi Prem dan Bon juga segera melangkahkan kakinya untuk segera mengikuti Lunanya yang terlihat antusias setelah tadi meyakinkan dirinya sendiri.

Mereka tidak naik mobil, tapi naik kendaraan umum –Bus-. Plan sampai sekarang belum mau naik mobil, padahal Mean hampir setiap hari menawarinya, mobil apapun dan jenis apapun termasuk berapapun harganya akan Mean berikan, Plan hanya tinggal sebut saja. Plan tidak mau, bukan karena tidak menghargai Mean, tapi dia hanya tidak ingin merubah sifatnya sendiri secara perlahan dengan berbagai macam hal baru yang diberikan Mean padanya.

.

.

.

Setengah jam kemudian, mereka telah sampai di halte pemberhentian. Kakinya melangkah perlahan bersama Prem dan Bon, hingga akhirnya tepat berada didepan Phiravich Company yang memiliki gedung tinggi menjulang. Plan terkagum lucu, matanya berbinar penuh keterkejutan. Tak menyangka Phiravich Company ternyata sebesar ini, dia tak bermaksud meremehkan karena memang yang ada dipikirannya tidak sampai setinggi gedung didepannya, bahkan lobinya saja memiliki dinding yang tinggi dan kaca transparan yang terlihat dari tempat Plan berdiri saat ini. Plan dapat melihat beberapa orang berlalu lalang di lobi itu.

Plan berniat masuk tapi dia juga ragu, apalagi sekarang dia masih memakai seragam kuliah (kemeja putih dan celana hitam) dengan poni menjuntai berantakan di dahinya karena kepanasan, pakaiannya juga sudah tak terlalu rapi karena dirinya terlalu aktif saat di kampus tadi.

ALPHA (2WISH)  DICETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang