Chapter 17 : Kakak Ipar Cantik!

2.6K 295 41
                                    

Pagi ini seorang pemuda tampan, CEO muda dari kalangan pebisnis terkenal datang dengan didampingi Wakilnya ke sebuah universitas ternama di Thailand. Maksud kedatangannya adalah meminta ijin libur dari rektor juga dari dosen untuk seorang mahasiswa bernama Plan Rathavit.

Tentu saja semuanya tak gratis, Mean memberikan sebagian 'kecil' profit yang didapat perusahaan untuk diberikan pada universitas tersebut. Mean mendaftar sebagai salah satu donatur di universitas elit itu. Ada beberapa tujuan, salah satunya agar dia punya alasan untuk sering berkunjung ke universitas tempat mate nya menuntut ilmu. Juga sebagai jalan dimana dia memiliki 'sedikit' kekuasaan untuk bebas keluar masuk universitas karena keanggotaannya sebagai donatur.

Perth sempat melotot horror kala semalam Mean menyuruhnya menelpon manajer keuangan untuk mengatur ulang kegunaan uang perusahaannya, termasuk yang akan didonasikan ke beberapa tempat, menambahkannya dengan mencantumkan sebuah universitas elit ke dalam daftarnya dengan alasan agar perusahaan mendapatkan feedback positif dari banyak orang yang menilai kinerja perusahaannya.

Perth sudah memprotes Mean karena menurutnya Mean itu kelewatan. Menggunakan segala cara agar bisa bebas melihat sang mate dari dekat. Bagaimana bisa dengan mudahnya memberikan ratusan juta hanya untuk donasi setiap tahunnya? Untung saja Mean memberikan uang donasi itu untuk diberikan pada mahasiswa yang memiliki otak secerdas Plan dan dari keluarga kurang mampu. Lalu memberi syarat agar universitas itu tetap memberikan laporan tahunannya mengenai pengelolaan uang dari para donatur. Mean tetap teliti untuk hal apapun, dia itu tidak ceroboh juga selalu hati-hati.

Beruntung sekali, rektor dan para dosen tidak banyak bertanya tentang hubungannya dengan Plan. Mean mengatakan bahwa mulai saat ini dia adalah wali Plan, apapun yang terjadi di kampus Mean harus tahu terutama jika itu berhubungan dengan Plan. Mean tak peduli apa yang dikatakan orang lain terhadapnya, dia tidak peduli dengan semua yang dibicarakan orang-orang di belakangnya.

"Phi... kau sungguh gila!" Perth mengumpat setelah mereka masuk ke mobil.

"Perth, temanmu itu gila!" Ae ikut-ikutan mengumpat.

"Suruh serigalamu itu diam, Perth!" Mean tak senang mendengar umpatan Ae.

Perth diam sejenak lalu memindlink Ae agar diam, jangan sampai Mean marah padanya atau bahkan Tin yang akan marah pada Ae. Itu terlalu berbahaya, Tin ketika mengamuk jauh lebih menakutkan dari sosok manusianya yang hanya akan diam dalam kemarahannya, kecuali untuk yang kemarin itu, pertama kalinya Mean datang sendiri untuk memberi hukuman pada pembuat onar.

Mean memerintah pak Yoon untuk menjalankan mobilnya menuju perusahaan, dia akan memimpin rapat siang ini. Membahas produk baru yang akan diluncurkan bulan depan, tentu saja Perth selalu bersamanya, nanti masing-masing sekretaris mereka akan berada dibelakang mereka untuk membacakan apa saja yang menjadi agenda rapat. Mencatat hal-hal penting yang akan mereka laporkan pada atasan masing-masing dalam sebuah laporan resmi.

***

Earth berada di kantin fakultasnya, mengobrol dengan beberapa teman lainnya. Dia sempat bertanya kemana perginya Plan, tidak ada kabar, bahkan menelpon pun tidak. Mengkhawatirkan keadaan sahabat terdekatnya itu, mereka baru saja memulai pembelajaran setelah liburan panjangnya ke hutan waktu itu. Tentu saja Earth khawatir, dia sudah berkunjung ke rumah kecil Plan tapi tak ada penghuninya, sementara barang-barangnya masih utuh di dalam rumah. Datang ke kafe tempat Plan kerja paruh waktu-pun sama saja, tidak ada, bahkan sudah minta bantuan P'Type untuk segera mengabarinya jika Plan datang, sebagai pelayan ataupun pelanggan.

Jika Plan sakit, pasti Earth tahu. Jika Plan pergi pasti dia mendapat telepon sebelumnya, Plan bisa pamit dan mengobrol sedikit dengan Earth sebelum akhirnya menutup teleponnya. Lalu akan menghubunginya setelah beberapa hari. Sayangnya saat ini, Plan seolah hilang, tanpa kabar, tanpa petunjuk apapun, bahkan tanpa Earth tahu tujuan Plan atau setidaknya tempat yang akan Plan kunjungi ketika tidak ada di kostnya.

ALPHA (2WISH)  DICETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang