Chapter 40 : Keinginan yang -aneh?

2K 229 10
                                    


Pukul enam pagi, tempat berlatih pack Blue Moon sudah dipenuhi dengan pasukan Werewolf. Masing-masing mengenakan pakaian serba hitam, mirip ninja. Hanya saja tak ada penutup kepala atau semacamnya. Para Warrior tak menggunakan pelindung kepala dan lengan kirinya terikat pita kuning sedangkan untuk para pasukan yang disebut prajurit menggunakan pakaian serba hitam dengan terikat pita berwarna merah. Untuk Beta dan Alpha, mereka mengenakan pita berwarna putih atau bisa saja tak mengenakannya. Karena mereka sudah ada pada tingkat tertinggi dan di kenal oleh semua anggota pasukan, tak perlu menggunakan tanda pengenal apapun.

Semuanya sedang melakukan pemanasan sebelum dilatih oleh Alpha. Suasananya tak begitu tegang untuk para Warrior, tapi para prajurit terlihat sangat tegang dan mereka diam sepanjang waktu. Kemarin mereka mendapat pelatihan dari Jenderal Title, meski berwibawa dan tegas, Title terkadang mengajak mereka bercanda meski hanya mendengar suara pasukannya terkikik, mereka tertawa tertahan.

Dari para petinggi yang melatih mereka, sang Alpha-lah yang paling ketat dalam segala hal. Jangankan saat berlatih, dia bahkan memeriksa perlengkapan dan pakaian yang dikenakan pasukannya sudah sesuai atau belum.

Mereka sedang pemanasan dan mengobrol, sampai suara ajudan mengalihkan seluruh perhatian mereka.

'Alpha segera memasuki wilayah pelatihan bersama dengan Luna, seluruh pasukan bersiap . . . . .'

Tubuh seluruh pasukan seolah terhipnotis dan membeku, untuk sepersekian detik mereka berdiri seperti patung. Mendengar nama Luna disebut, mereka tampak tak sanggup melihat seperti apa Luna mereka saat ini. Begitu banyak desas desus yang mereka dengar. Meski para pelayan Luna tak mengatakan apapun, tapi ketidakhadiran sang Luna dimanapun membuat begitu banyak tanda tanya diantara para Werewolf. Bukan karena Luna seorang manusia, tapi karena Luna mereka sedang mengandung darah daging Alpha dan tak pernah terlihat sejak kandungannya membesar membuat mereka memiliki begitu banyak pemikiran tentang sesuatu hal yang terjadi dengan Luna.

Dari kediaman sang Alpha yang terletak tak jauh dari lapangan latih tanding, mereka melihat sang Alpha yang mereka hormati menggendong sang Luna dengan hati-hati. Wajahnya nyaris tak mengeluarkan ekspresi, tapi ketika bertemu tatap dengan Lunanya, seulas senyum ditorehkan. Luna mereka, manusia paling terhormat sepanjang kehidupan mereka, penoreh cerita tersendiri di pack mereka. Mereka (para prajurit) yang nyaris dalam 2 bulan tak melihat keberadaan sang Luna, kini bisa bernafas lega karena Luna mereka memutuskan untuk melihat mereka berlatih.

Suasananya begitu tegang dan mencekam, Mean hanya diam tak mengatakan apapun sepanjang dirinya membawa Lunanya bersama ke lapangan. Para Warrior pun tak mampu berkata apapun, mereka menunggu sampai sang Alpha memberi kode atau memindlink serigala mereka.

Plan yang masih mengalungkan tangannya pada leher Alphanya akhirnya menunjukkan wajah innocentnya ketika wajahnya diarahkan ke para pasukan dan warrior di depan sang Alpha. Plan masih digendong oleh Alpha sehingga dia tak dapat berjalan mundur. Yang lebih mengejutkan, Luna kini mengenakan kacamata. Aduh, makin kobamlah yang melihat.

FLASHBACK

Beberapa saat sebelumnya...

"Bolehkah aku melihat wajah semua Werewolf yang berlatih dengan Phi?" Seorang pria kecil dengan wajah pucatnya yang sedang mendapat riasan sederhana bertanya dengan penuh harapan.

"Katanya hanya ingin melihat dari jauh, Plannie~" Nadanya terdengar sangat memprotes keinginan istrinya.

"Hanya melihat, sungguhkah tidak boleh?" Plan masih berusaha membujuk suaminya.

"Maaf Luna, tolong tenang." Reish memperingatkan Lunanya karena wajahnya bergerak gelisah dan terus menatap Alpha yang sedang merapikan rambutnya.

ALPHA (2WISH)  DICETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang