Chapter 36 : ~~~

2.6K 272 31
                                    

Saat ini Plan sudah kembali ke pack selama 4 bulan. Perutnya sudah mulai membuncit. Plan juga sekarang mudah sekali merasa lelah, entah bagaimana bayi dalam perutnya sepertinya sangat aktif. Rasanya energi yang didapatkan dari sari makanan tak cukup membuat tubuhnya tetap stabil. Pergerakan sang bayi sudah aktif sejak memasuki usia 4 bulan.

Untuk kuliahnya, dia memilih mengundurkan diri dari kampus dan fokus untuk mengurus anaknya yang kemanapun ikut bersamanya. Beberapa kali menelpon Earth tapi tak mengatakan perihal kehamilannya, takut Earth kena serangan jantung katanya. Sementara ini biar dia hidup di pack dengan keluarga suaminya, toh dia tak mempunyai saudara kandung lagi setelah kepergian kedua orangtuanya. Paman? Jangan coba-coba menelponnya atau tubuhnya akan dicincang oleh sepupunya sendiri.

Plan melakukan olahraga Yoga untuk mengatur emosinya, juga supaya tubuhnya merasa fit selama menjalani kehamilan. Hampir setiap hari melakukannya, Bass sering menelponnya dan menanyakan keadaannya. Memberinya banyak nasehat dan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Apa saja yang boleh dan tidak boleh dimakan.

Plan mengenakan pakaian longgar milik suaminya, kemeja, kaos dan segalanya milik suaminya kini nyaris setiap hari di pakainya. Entah bagaimana Plan merasa nyaman memakai milik suaminya. Saat ini bahkan Plan mengenakan kemeja putih kebesaran milik suaminya yang memperlihatkan betapa seksi dan mulusnya leher dan bahunya. Dia lalu mengancingnya sampai kancing tertinggi supaya sang suami tak marah. Sementara untuk kakinya, hanya dibalut dengan kain panjang yang dililitkan sampai di atas lututnya. Benar-benar seksi. Plan suka sekali mengenakan pakaian seperti itu, nyaman katanya.

Berjalan keluar dan para pelayan Shewolf-nya sudah siap sedia mengantar kemanapun Luna mereka akan pergi. Plan bertanya dimana Alpha sekarang dan langsung diantarkan ke tempat latihan Warrior yang sedang dilatih oleh sang Alpha.

Plan berhenti sejenak saat melihat suaminya sedang serius melatih para Warriornya, dia menggigit bibirnya karena merasa mengganggu waktu suaminya.

"Apa aku mengganggu kegiatannya?" Dia bertanya pada salah satu diantara pelayannya.

"Tidak Luna, Alpha bilang tidak apa-apa, jika anda ingin kesini kami harus mengantar anda." Reish mengatakannya dengan tenang, menepis keraguan Lunanya untuk menemui sang Alpha.

"Apa kembali saja ke kamar?" Plan bertanya dengan ragu, "Tapi bayiku ingin bertemu dengannya, aduh bagaimana ini?" Plan menanyakan pada dirinya sendiri dengan gusar.

"Tidak apa-apa Luna, tunggu sebentar..." Reish kemudian pergi dan mengatakan pada Prem untuk meminta sang Alpha menghentikan latihannya karena Lunanya ingin bertemu.

Mean mengistirahatkan semua pasukannya dan memberi sedikit nasehat serta alasannya melakukan latihan secara mendadak, termasuk dia yang memilih melatih pasukannya secara langsung nyaris 5 kali dalam seminggu.

"Phi...." Plan langsung menggamit tangan suaminya dengan erat, bergelayut manja pada lengan kekar suaminya.

Plan menatap semua anggota pasukan yang tadi dilatih dan tersenyum canggung.

"Anu, maaf mengganggu." Plan berkata, "Tidak apa-apa kan?" Dia bertanya kemudian untuk memastikan.

Meskipun canggung, senyumnya tetap manis dan indah. Tentu saja semua Warrior tak keberatan dengan sikap Luna mereka. Itu wajar, karena sang Luna sedang mengandung jadi bersikap manja adalah hal lumrah.

"Hormat pada Luna!" Salah seorang memimpin hormat pada istri Alphanya.

Mereka meletakkan tangan kanannya di dada kirinya, sama seperti saat memberi hormat pada Alpha dan Beta juga para panglima besar.

"Selamat datang, Luna." Mereka berkata serempak masih memberi hormat.

Plan hanya terkikik, merasa lucu, dia hanyalah orang biasa yang tidak biasa diberi hormat terutama oleh pasukan. Aduh wajahnya memerah sekarang.

ALPHA (2WISH)  DICETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang