Cahaya mentari mulai masuk ke sela sela, jendela kamar mengusik seorang gadis yang masih terlelap di atas kasur queen size nya, perlahan gadis itu membuka matanya lalu segera menuju kamar mandi dan bersiap tuk berangkat sekolah, setelah siap ia segera turun dari kamarnya menuju keruang makan.
"Morning all!"sapanya pada semua orang dengan riang
"Morning sayang ayo sarapan dulu,"ujar Sinta mamanya Naura.
Ya, Naura Fadilah gadis cantik ceria itu adalah anak tunggal dari Sinta dan Bram.
Setelah itu mereka sarapan dengan diselingi canda tawa yang dilontarkan oleh Naura
"Aku udah selesai , aku berangkat dulu mah pah," ucap Naura sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya
"Hati hati, ya sekolah yang bener."
Naura hanya mengangguk lalu pegi menuju halte depan rumahnya, setelah beberapa saat bus pun datang ia langsung masuk kedalam bus.
Setelah beberapa saat ia pun sampai di sekolah nya SMA CENDRAWASIH ia merupakan siswi teladan dan pintar banyak guru yang menyukainya karena sikap nya yang periang dan cerdas.
"Pagiii Ify,"Naura memasuki kelasnya dengan suara cemprengnya itu.
"Iissh Naura masih pagi juga udah teriak teriak aja berisik tau,"cecar ify sahabat satu satunya Naura dari SD, si empuhnya hanya nyengir tak berdosa menunjukkan watadosnya.
"Lo lagi apa fy?"
"Nyalin pr, lo gak liat apa?"ucap Ify yang masih tak mengalihkan matanya dari buku.
"Pr apa?"
"Fisika, udah belum lo?"
"Oh, udah dong Naura gitu lo."
"Cih,"Ify hanya mendesis.
Setelah itu bel tanda masuk berbunyi, pak Bento selaku guru fisika yang tergolong killer itu memasuki kelas XI IPA 2 yang tak lain adalah kelas naura.
"Selamat pagi anak anak,"sapa Pak Bento.
"Pagi Pak!"sahut anak murid kelas tersebut.
"Vaik anak anak, silahkan kumpulkan pr minggu kemarin yang belum mengerjakan keluar dari kelas saya."
Semua murid mulai mengumpulkan buku mereka ada juga yang mengumpat karena harus keluar dari kelas, lalu mereka pun melanjutkan proses belajar dengan tenang.
*****
Arka pov
"Anjir gue telat,"umpatan kasar itu keluar dari bibir seorang arka, ia pun langsung berlari ke dalam kamar mandi dan bersiap setelah selesai ia langsung menyambar kunci motor nya dan langsung melenggang pergi membelah jalan kota jakarta.
"Shit, udah di tutup lagi gerbangnya."ia pun langsung melajukan motor nya menuju belakang sekolah ia pun segera memarkirkan motornya diwarung pojok tak jauh dari belakang sekolah nya, setelah itu ia menengok ke segala arah memastikan situasi aman iapun langsung memanjat tembok pembatas dan.
Hap
Iapun mendarat dengan mulus,Arka langsung pergi berjalan di koridor yang sudah sepi karena proses belajar sedang berlangsung.
"Hey kamu,"suara mengerikan itu menghentikan langkah Arka, ia pun berbalik badan dan langsung melihat makhluk tak kasat mata😨....eh gak deng becanda... Ia melihat ibu Preti yang sedang berkacak pinggang sambil melotot
"Eh ibu,"Arka nyengir memperlihatkan deretan giginya yang rapi dengan wajah watadosnya.
"Kamu tuh ya, jam berapa sekarang?Yang lain udah dikelas kamu malah baru datang?"omel bu Preti dengan berkacak pinggang
"Yaa gimana yah bu, semalem. ibu tau gak? Saya tuh mimpi indaahh bangget bu jadi keasikan ngimpi jadi kesiangan deh."
"Kamu tuh ya, alesan aja kalo di bilangin sekarang kamu lari keliling lapangan 20 kali, cepetan!"
"Yah ibu banyak banget si bu."keluh Arka.
"Cepet lari kalo gak mau ibu tambahin jadi 30 mau kamu?" tukas bu Preti.
"Jangan di tambah bu, ia saya lari."
Arka pun menaruh asal tas nya lalu mulai berlari mengelilingi lapangan, cuaca yang sudah mulai panas membuat tubuh arka di banjiri oleh keringat yang mengucur dari pelipisnya, seandainya bu preti tidak mengawasinya pasti ia tidak akan melaksanakan hukumannya itu.
Setelah menyelesaikan hukumannya Arka duduk ditepi lapangan yang teduh guna mengistirahatkan sejenak tubuhnya, dengan nafas yang masih tak beraturan ia duduk selonjotan di bawah pohon, setelah di rasa cukup ia pun melenggang pergi alih alih kekelas ia malah kekantin.
"Mba imah nasi goreng pedes ya satu"
"Siap,"sahut mba imah, setelah beberapa saat nasi goreng pun sudah tersaji di depannya tanpa menunggu waktu lama ia langsung melahap nasi goreng nya itu.
Teeet teeet teeet
Bel pertanda istirahat berbunyi semua murid cendrawasih mulai berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut, ada yang ke perpus dan sebagainya.
Tak terkecuali dengan Naura dan Ify yang tengah berjalan beriringan menuju kantin.
"Fy lo mau makan apa? Gue yang pesen lo cari meja kosong ya,"
"Gue siomay sama es jeruk aja."
"Ok,"Naura langsung pergi ke penjual siomay yang antriannya panjang.
Sementara di meja Arka yang paling pojok ada sobat sobat nya yang baru muncul.
"Gue kira lo gak masuk bro?"ucap Dika lalu duduk di samping Arka.
"Iya, tapi ternyata lu malah enak enakan disini ya dasar lo kutil," sambung Dimas.
"Capek gue habis dihukum sama tu nenek lampir."
"Uluu uluu kacian babang akoh," ujar Dimas dengan gaya alaynya
"Najis njir,"sahut Arka dan Dika.
"Gue mau bli minum dulu,"Arka berlalu meninggalkan kedua temannya itu menuju lemari pendingin, sebelum niatnya tersampaikan tiba tiba.
Praaangg
Nampan yang membawa 2 porsi siomay itu berserakan dilantai
"Siomay gue!"pekik Naura yang menatap nanar pada siomaynya yang sudah tak berbentuk lagi Naura pum mendongak untuk melihat siapa yang menabraknya.
"Lo yang nabrak gue?.. Ganti siomay gue gak lo,"tukas Naura pada laki laki itu yang tak lain adalah Arka, yah. Arka yang menabrak Naura.
-----------
SEGITU DULU YA GUYSS
jangan lupa vote dan comen ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Arka Fajar Wijaya, pentolan dan si most wanted boy SMA CENDRAWASIH yang diidolakan banyak gadis, dengan tubuh tegap, rahang yang kokoh, alis tebal, bibir ranum yang pink alami, dan mata biru safir yang menghanyut...