chapter 16

4.4K 168 2
                                    

~~~happy reading~~~

.

.

.

€ € € € € € € € €

Cahaya matahari mulai masuk kesela sela, jendela kamar Arka. Namun sang empuh tak terusik sama sekali dengan sinar mentari itu, ia masih asik bergelung di balik selimutnya.

Tapi, jika dilihat lebih dekat tubuh Arka mengeluarkan banyak keringat. Baju yang ia kenakan sejak semalam pun nampak sedikit basah tanpa sadar tangannya mencengkram kuat pada perutnya pelipisnya pun banjir oleh keringat.

"Aaargh!"Arka menggeram tertahan menahan sakit pada perutnya. Bahkan ditambah rasa sakit di kepalanya yang membuat Arka ingin mencopot kepalanya.

Entahlah semalam ia habis berapa botol saat di club itu. Ia sungguh tak ingat apa apa, bahkan ia tak tau siapa yang mengantarkan dia pulang, biasany ia tak pernah seperti ini saat setelah mabuk efek nya pun hanya pusing saja tapi entah kenapa kali ini berbeda seperti lebih ...parah.

Namun sebenarnya sudah beberapa kali ia mengalami sakit dan perih pada perutnya namun ia selalu menekankan bahwa itu hanya sakit perut biasa.

Setelah berhasil membuka matanya Arka berusaha bangkit dari tidurnya satu kakinya mulai menginjak lantai yang dingin, Namun baru melangkahkan kakinya tubuhnya sudah ambruk pada lantai dan seketika pandangannya langsung memburam dan Arka pun kehilangan kesadarannya dengan tubuh meringkuk di atas lantai.

> > > > > >

"Selamat pagi semua!"suara teriakan Naura menggema di dalam kelas.

"Eh bidadai kelas udah datang. Selamat pagi juga,"Juan mulai menggoda Naura.

"Ra liat pr dong,"pinta Ify saat Naura sudah duduk di bangkunya.

"Pagi pagi udah nodong aja lo. Sabar kali baru juga duduk ini pantat," kesal Naura.

"Piece, kan nanti keburu masuk Naura ku sayang nanti bu Beti marah lagi bosen gue dengernya."

"Nih,"Naura pun menyerahkan bukunya pada Ify yang disambut baik oleh nya.

"Eh bagi bagi, dong."entah dari mana datang nya Angga langsung mendekat pada Ify.

"Sabar dong, budayakan mengantri."

"Yah nanti keburu datang tuh bu Beti nya."

"Yaudah sini sama sama," Ify menyuruh Angga duduk.

"Ya gue duduk di mana oncom. Tuh Naura aja di samping lo," ucap Angga.

"Ya cari kursi yang lain dong terus bawa sini, gitu aja repot." sungut Ify.

Angga pun menurut mengambil salah satu kursi lalu membawanya dekat dengan Ify agar ia bisa mencontek, yah memang Naura sering memberi contekan pada temen temennya karna kepintarannya.

"Gue liat dong,"Juan pun ikut mendekat pada angga yang tengah mencontek.

"Tinggal liat aja kali,"sambar Naura, mereka pun asik dengan kegiatan menconteknya.

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang