chapter 49

2.6K 111 31
                                    


Yok jan lupa klik bintang dulu guys...

Yang belum follow yokk follow dulu, nanti ketinggalan info loh wkwkwk...

Jan lupa share, rate, and recomen pada teman mu yah😂

Happy reading❤❤

Kini sudah hampir 3 hari Arka bekerja di cafe itu, ia menjalani nya dengan tekun. Teman temannya pun belum ada yang tahu kalau Arka kini ia bekerja.

Arka tidak mau merepotkan siapa pun bahkan mamah nya saja tidak tau, meski ia pulang selalu kena omel karna pulang selalu larut. Tapi apa boleh buat ini adalah keputusannya yang tidak mau membagi bebannya kepada orang di sekelilingnya.

Ia tak mau dikasihani oleh siapa pun, dan yah semenjak ia memutuskan membatalkan perjodohan itu Yola tak pernah lagi mengganggunya, tak mengekori dirinya lagi.

"Ka! Anterin nih pesenan di meja nomer 4 yah!" pinta Denis salah satu temannya di cafe ini.

"Oh, iya!" Arka pun segera mengambil nampan berisi makanan lalu membawa nya ke meja nomor 4.

"Permisi, ini pesanan..." ucapan Arka terhenti kala melihat wajah yang duduk dimeja no 4 itu, kalau dirinya tau bahwa yang duduk di meja itu papah nya ia tak mau mengantarkannya.

"Arka?! Kamu sekarang bekerja?" tanya Angga.

"Maaf, permisi,"saat hendak pergi intrupsi suara dari papah nya menghentikan langkah nya.

"Gimana? Enak cari uang sendiri? Kamu gk mau berubah pikiran?"tanya Angga.

"Maksud papa apa?"

"Perjodohan itu masih berlaku, kamu bisa..."

"Cukup pah! Kenapa papa gk nyuruh si Tilo aja yang dijodohin sama Yola? Arka gk mau pah." tegas Arka.

"Kamu pewaris asli papa Arka!"

"Yaudah tinggal hapus aja nama Arka dari kartu keluarga papah, simpel kan?"setelah itu Arka pergi meninggalkan Angga dengan wajah memerah bahkan panggilan Angga tak dihiraukan oleh Arka.

"Huh!!"Arka membuang napas kasar, kini mood nya sudah hancur karna perdebatan nya dengan sang papah.

"Oy! Napa lo?"tanya Denis.

"Gk papa, emang gue kenapa?"

"Yang tadi itu bokap lo?"tanya Denis dengan hati hati.

"Iya."

"Berarti lo anak holkay dong? Napa lo kerja?"

"Yah, gk papa sih. Emang kalo anak orang kaya gk boleh kerja gitu?" ucap Arka.

"Ya, gk juga sih."

"Udah napa jadi bahas gue sih! Yok kerja lagi."ucap Arka.

🌴🌴

Pagi menyingsing kini, di sebuah rumah seorang gadis tengah memangut dirinya di depan cermin dengan seragam lengkap. Ia mengoleskan sedikit liptin pada bibirnya agar tak terlihat pucat karna kulitnya yang putih.

Setelah dirasa cukup sang gadis pun segera turun menuju meja makan dengan hati riang.

"Selamat pagi!"sapa Naura.

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang