chapter 7

7.6K 261 1
                                    

"tolongin gue, pliss, naura kekunciin di kamar mandi" panik ify.

"Apa?! Kok bisa?"setelah mendengar penuturan Ify, Arka langsung berlari menuju toilet wanita, ia tak menghiraukan ucapan dari belakangnya, siapa lagi kalo bukan sohib sohib nya, yang hanya difikirannya saat ini adalah keadaan Naura.

Setelah sampai di toilet. Arka langsung masuk ke dalam dan mengecek bilik satu persatu, saat sampai di bilik paling pojok ia yakin Naura ada di dalam karena hanya bilik itu yang terkunci.

Tak menunggu waktu lama Arka langsung mendobrak pintu itu.

Braaakk, percobaan pertama gagal namun Arka terus mencoba hingga dobrakan ke tiga akhirnya pintu itu terbuka.

Arka langsung masuk ke dalam nya dan betapa terkejutnya ia melihat Naura tak sadarkan diri dengan keadaan mengenaskan wajah dengan pipi chuby nya yang sebelah kiri sedikit membiru dan baju yang basah kuyup dengan bau tak sedap.

"Ra! Naura!"Arka terus memanggil nama Naura dan sedikit mengguncang badan Naura guna menyadarkannya namun nihil, gadis ini tak memberi respon apapun.

tanpa pikir panjang Arka langsung menggendong Naura dengan gaya bridal style dan keluar dari toilet

"Arka! Naura kenapa bisa kayak gitu?"Ify menahan tangis nya agar tidak pecah melihat keadaan sahabatnya yang bisa dibilang mengenaskan. Namun tetap saja cairan bening itu memaksa keluar dari mata Ify membuat beberapa anak sungai di pipi chuby nya.

"Gue gak tau gimana Naura bisa kayak gini, gue nemuin dia udah pingsan, Dim pinjem mobil lo," ujar Arka, Dimas pun langsung memberi kinci mobil nya pada Arka.

Tanpa buang waktu, Arka langsung berjalan tergesah gesah menuju parkiran, untung saja kini parkisan sudah sepi karena sekarang sudah pukul 15.30 wib.
yang artinya waktu pulang sudah lewat setengah jam.

Arka lansung membaringkan Naura di kursi belakang dengan hati hati, dan langsung menjalankan mobil dengan kecepatan diatas rata rata, yang hanya difikiran nya hanya cepat sampai ke rumah sakit, tak peduli cacian dan klakson pengendara lain karna ia mengendarai mobilnya dengan ugal ugalan.

***

Setelah sampai di rumah sakit terdekat Arka langsung menggendong Naura.

"Sus! Suster tolong cepetan!" teriak arka tak sabaran, setelah dirinya sampai di salah satu rumah sakit.

Beberapa suster langsung datang dengan membawa brangkar, di letakkannya Naura dengan amat hati hati, setelah itu suster langsung membawa naura menuju ruang UGD.

ting

"Ya, gue di rs medika sehat," setelah nya Arka langsung menutup panggilan dari Dika

Arka duduk di kursi tunggu depan UGD, dengan hati tak karuan disisi lain ia memikirkan keadaan Naura dan siapa yang tega melakukan itu kepada gadis polos itu, Arka menjambak rambut nya sendiri frustasi dengan keadaan ini.

"Ka! gimana keadaan Naura?"Ify yang baru sampai langsung bertanya

"Belum, masih di tanganin ama dokter di dalem."

Suara knop pintu yang terbuka langsung membuat Arka bangun dari duduk nya.

"Keluarga pasien?"tanya pria paruh baya yang memakai jas putih yang tak lain adalah dokter yang menangani Naura.

"Saya pacarnya dok," sahut Arka cepat

"Begini, sebenarnya pasien tidak apa apa, dia hanya sedikit syok dan kaget. Apakah pasien korban bulliying? karena melihat keadaan pasien sangat tidak baik, dan luka di pipinya juga sudah kami obati, hanya tinggal menunggu pasien sadar," ucap dokter tersebut.

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang