chapter 15

4.7K 138 0
                                    

~~~happy reading~~~
.

.

.

.

.

jangan lupa vote dan comennya ya!!!😊

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

£££££££££££££

"Naura! Sayang ayo turun makan malam,"teriak Sinta dari lantai bawah

"Iya mah. Sebentar,"teriak Naura dari kamarnya yang berada di lantai dua.

Beberapa saat Naura pun turun dengan menggunakan piyama tidur nya.

"Malam mah pah,"ujar Naura saat sampai di meja makan tak lupa ia mengecup pipi kedua orang tuanya.

"Malam putri papa yang cantik."

"Malam sayang, yuk makan."

Ia langsung mendudukkan dirinya di kursi samping ibu nya

Sinta langsung mengambilkan nasi dan juga lauk pauknya ke piring suami serta anaknya tak lupa juga untuk dirinya.

"Makasih ma," ucap Naura saat mamanya mengambilkan makanannya.

Sinta hanya mengangguk dan tersenyum mereka memakan makanan dengan nikmat dan hening hanya ada dentingan garpu dan sendok yang beradu.

Setelah makan malam keluarga Naura kini tengah berkumpul diruang keluarga mereka tengah asik bersenda gurau.

"Ihh papa tuh ya. Naura kan gk gitu," gerutu Naura saat papanya tengah meledeknya.

"iya, kamu tuh waktu kecil kalo nangis pasti ingusnya keluar." ledek Bram.

"Itukan waktu kecil, sekarang kan Naura udah gede gk kayak gitu lagi. Ihh liat tuh ma, papa ledekin Naura terus,"adunya pada sang mama.

"Udah udah, kamu tuh ya mas udah deh jangan ledekin anak kamu terus kasian kan, anak mama yang cantik," bela Sinta yang memihak pada Naura, Naura yang mendapat kan dukungan dari sang mamah pun tersenyum puas.

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang