chapter 24

3.3K 111 1
                                    

<<<happy reading>>>

Ayo ayo klik bintang sebelum baca ok!!

Hafe fun guys

Menerima kenyataan yang mendadak tak bisa ku terima dengan mudah, seperti membalikkan telapak tangan, butuh proses untuk bisa aku menerima semuanya.

OOOOOOO

Kini Arka sudah sampai dirumah nya, kini waktu menunjukkan pukul 19.15, ia diam sejenak di depan pintu masih sedikit ragu untuk melangkah masuk.

"Huh" kesekian kalinya helaan nafas kasar itu terhembus dari mulut Arka, setelah dirasa yakin Arka langsung mendorong pintu itu dan langsung masuk tanpa mengucapkan apapun.

"Akhir nya kamu dateng Arka!" ucap Angga yang sudah standby di kursi sofa ruang tamu guna menunggu kedatangan anaknya, Arka.

"Hm." jawab Arka cuek.

"Yaudah langsung aja kita ke ruang makan, ibu tiri kamu udah disana."setelah itu Angga langsung menggiring Arka ke meja makan.

Dilihatnya disana ada wanita paruh baya namun wajahnya masih sedikit muda dan cantik.

"Evi! Kenalin ini Arka, dan Arka ini Evi mama kamu!"Angga mengenalkan mereka.

"Oh! Hi akhirnya kamu mau nerima tante, tante juga punya anak seumuran sama kamu." ucap Evi mengawali pembicaraan.

"Saya kesini, bukan berarti nerima anda jadi mama saya!" ucap Arka dengan raut datarnya.

"Jaga bicara kamu Arka!" Angga mulai memperingati sifat Arka yang tidak sopan.

"Udah mas, gk papa kok. Maklum mungkin dia masih belum nerima ini tapi suatu saat pasti ia akan menerima semua ini,"bijak Evi.

"Yaudah yuk duduk, aku mau panggil anak ku dulu ya mas!" Evi pun pergi ke atas untuk melihat anaknya yang sedang berada di kamar.

"Arka, jaga sopan santun kamu ya. Setidaknya bersikap lah sopan meski kamu belum menerima ia jadi mama kamu" ucap Angga pada Arka setelah Evi pergi.

"Hm,"sahut Arka malas.

"Nah ini anak mama!" ucap Evi yang sedang berjalan ke arah meja makan.

"LO!" pekik keduanya.

"Kalian udah saling kenal? Wah bagus dong!" ucap Angga.

"Seriousely? Pah! Bukan dia kan pah?"tanya Arka pada papanya.

"Ya kalo bukan ngapain dia ada di sini Arka! Ada ada aja kamu."

"Udah udah, yuk makan dulu." lerai Evi, semuanya pun setuju kecuali Arka karna terpaksa.

"Jadi kalian kenal dimana? Padahal kan kalian beda sekolah?"tanya Angga.

"Jalan pah"ucap Tilo. Yah saudara tiri yang dimaksud adalah Tilo Fahsanjana wijaya.

"Kamu nginep yah disini?"pinta Evi.

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang