chapter 18

4.2K 103 4
                                    

~~~happy reading~~~
...my readers😝...




Hola gaes, maaf sebelum nya gue bakal slow ubdate karena banysk tugas yang numpuk nih! Yang nunggu cerita ini jan bosen bosen ya!!!

Kuy langsung baca ajachapte

¶.¶.¶.¶.¶.¶.¶.¶.¶.

"NAURA!!" teriakan itu menghentikan langkah Naura dan Ify untuk menuju gerbang sekolah, dilihatnya Dimas dan Dika tengah berdiri di dekat mobil Dimas melambaikan tangannya menyuruh Naura dan Ify menghampirinya.

"Ada apa ya?" tanya Ify to the point.

"Gk papa sih, cuman mau memberitahukan pada sodari Naura bahwa pacarnya itu lagi sakit dan dirawat." ucap Dika dengan bahasa yang sedikit formal.

"Dirawat? emang arka sakit apa?"tanya naura dengan nada sedikit.....khawatir.

"Gue juga gak tau, tanya aja sendiri sama orang nya!" jawab Dika cuek.

"Lo napa dah, kok lo kayak yang gk suka gitu ama Naura. Lo ada masalah heh?" ucap Ify yang mendengar nada bicara Dika yang tidak bersahabat.

"Heh?lo juga tau salah dia dimana dan lo masih tanya dia salah apa?cih."

"Udah udah napa pada ribut disini sih?"lerai Dimas yang sedari tadi hanya diam menonton drama dihadapannya ini.

"Emang nya, gue salah apa? apa yang gue lakuin hingga lo marah heh?"tanya Naura.

"Udah lah, jangan di perpanjang. Kita mau jenguk Arka, kalo lo mau ikut ayo, kita sama sama kesana!"ucap Dimas.

"Ok, gue ikut,"sahut Naura.

Setelahnya mereka pun masuk kedalam mobil Dimas menuju tempat dimana Arka dirawat, hanya ada keheningan di dalam mobil rasanya seperti amat sangat canggung untuk memulai pembicaraan setelah perdebatan di parkiran tadi.

¥¥¥¥¥¥¥¥

Kini mobil Dimas telah terparkir rapih di parkiran rumah sakit dimana Arka dirawat, mereka ber empat pun turun dari mobil, dan langsung masuk ke dalam rumah sakit tersebut.

Setelah sampai pada ruang rawat Arka mereka pun masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, dilihatnya Arka tengah terbaring di brangkar sambil melamun.

"Holaaa! Dimas yang kece sudah datang!!"Dimas sedikit berteriak saat masuk.

"Astaga, lo tuh ya ini rumah sakit, goblok!"Dika langsung menoyor kepala Dimas.

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang