chapter 33

3.4K 84 6
                                    

<<<happy reading>>>

.

.

.

🍁🍁

Semilir angin menerbangkan beberapa anak rambut Naura, menyapu halus kulit wajahnya yang putih. Kini Naura tengah berada di sebuah taman bersama Ify namun Ify tengah pergi entah membeli apa.

Sedangkan Naura masih asik melihat sekeliling taman, banyak muda mudi anak anak hingga orang tua berada di taman ini. Bibirnya menyunggingkan senyum melihat anak anak tengah asik bermain dengan girang nya bersama orang tua mereka.

Ah, dia jadi rindu akan masa kecilnya. Ia juga dulu merasakan bahagianya menjadi anak anak, kalau bisa Naura tetap ingin menjadi bocah yang polos tanpa tahu kejamnya dunia, masalah yang datang silih berganti, terkadang ia juga lelah menjadi orang dewasa, apalagi soal cinta.

Satu kata yang mungkin bisa membuat kita bahagia karna nya, yang selalu membuat kita bak orang gila tersenyum senyum sendiri. Namun ada kala nya cinta bisa menjadi boomerang untuk kita sendiri, yang melukai hati kita sendiri, yang membuat kita menitihkan air mata dan kekecewaan.

"Hi. Lo Naura kan?" seseorang duduk disamping Naura tanpa meminta persetujuan Naura.

"Siapa ya?"tanya Naura pada seseorang yang dengan santainya duduk di sebelahnya. Namun wajahnya familiar nampak pernah melihat tapi dimana? Dia tak ingat.

"Lo lupa sama gue? Tapi wajar sih kalo lo lupa kan kita pernah ketemu cuman satu kali"ucapnya, Naura hanya menyernyit bingung.

"Gue Tilo, inget? Gue temen nya Bimo"Tilo menjulurkan tangannya ke depan Naura.

"Ah, y..ya gue inget" ucap Naura dengan tersenyum kaku, tangannya pun ragu ragu menjabat tangan Tilo.

Ia baru ingat pertemuan pertamanya dengan lelaki ini, mungkin bisa dibilang sedikit buruk.

"Sendiri? Tumben gk sama pacar lo,"tanya Tilo.

"Pacar? Siapa, gue gk punya pacar kok," jelas Naura.

"Bukannya lo pacaran sama Arka?" tanya Tilo.

"Gue udah putus,"seketika wajah Naura berganti murung.

"Oh, kirain." Tilo mengangguk paham. Lalu keheningan pun melanda keduanya.

"Ra, sory lama. Tadi ngantri banget soalnya,"Ify datang membawa dua ice cream coklat di tangannya.

"Lo lama lama, cuman mau beli ice cream? Dan tega ninggalin gue lama lama disini sendiri?" sungut Naura.

"Yee, nih satu buat lo. Syukur syukur gue beliin lo, mau gk nih?"tukas Ify.

"Yee, jangan ditanya pastinya mau dong" Naura langsung menyambar ice cream itu.

"Ehm!"deheman seseorang membuat keduanya sadar bahwa disini bukan hanya ada mereka.

"Siapa Ra?" Ify menyernyit bingung melihat laki laki ini, rasanya ia tak pernah punya teman seperti ini.

"Ah ya fy, kenalin Tilo. Teman nya Bimo,"Naura memperkenalkan Tilo pada Ify.

"Tilo!"Ify membalas uluran tangan itu."Ify "dan memperkenalkan diri lalu melepas tautan keduanya.

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang