chapter 57

2.9K 95 17
                                    

Ayo ayo merapat gess ARKA up nih...mana suaranya!!

Jan lupa yang belum follow akun author follow dulu yah.

Klik bintang jan lupa😄

Happy reading❤

"Ap...Ra! In...ini gk seperti yang lo kira!" Arka mencoba menggenggam tangan Naura, namun dengan kasar Naura menolak.

"Apa? Lo masih mau ngelak? Semuanya udah jelas Ka, dan lo masih gk mau ngaku, IYA?!"

"Ra! Tolong percaya sama aku Ra!" mohon Arka

"Percaya?" Naura terkekeh pelan namun pandangan itu kosong"Gimana gue mau percaya kalo udah ada bukti jelas di depan mataku Ka! "Bentak Naura.

"Aku dijebak Ra! Aku dijebak!" bentak Arka.

"Dijebak?konyol, itu konyol Ka!" ucap Naura tak percaya.

"Dan itu kenyataan Ra!" Arka masih mencoba meyakinkan Naura.

"Gue cape Ka! Gue cape. Hati gue lelah, hancur marah, dan kecewa."Naura menghadap kearah danau dan sedikit berjalan mendekat.

"Kenapa Ka? Disaat gue baru aja nemuin setitik cinta dan kebahagiaan semuanya lenyap dalam sekejap, tak pantaskah gue mendapat cinta? Tak pantaskah gue mendapat bahagia? Dalam sekejap lo buat gue terbang hingga gue lupa bahwa gue akan jatuh sejatuh jatuhnya" lirih Naura

"Ra! Berapa kali aku bilang, Gue gk lakuin itu."

"Dengan LO yang tidur dengan Yola apalagi keadaan lo telanjang, LO GK NGELAKUIN? Cih. Munafik tau gk!"hardik Naura"bahkan gue aja jijik ngebayangin semua itu Ka! "

"Ra..!"

"Cukup Ka," Naura melebarkan ke lima jarinya di depan wajah Arka pertanda untuk berhenti bicara" mungkin kita emang gk ditakdirin buat bersama, gue udah mikirin ini mateng mateng. Gue mau kita break." putus Naura.

"Aku gk mau Ra!"

"Atau mau kita putus?!" ucap Naura

"Ok, kalo itu mau kamu. Kita break. Dan aku janji Ra! Bakal buktiin ke elo kalo semua itu gk bener." tegas Arka

"Gue juga berharap kek gitu Ka, dan buktiin, buktiin kalo emang bener lo dijebak." setelah mengatakan itu Naura berlari entah kemana. Arka? Ia yak mengejar, biar lah Naura sendiri duli. Pikirnya.

"Aaarrrggghhh!!!"Arka berteriak penuh emosi berharap perasaannya sedikit membaik karna berteriak.

💔💔

Dilain sisi, Naura terus memacu kakinya menjauh tanpa tujuan. Dan air mata sialan ini terus saja keluar meski Naura sudah susah payah menahannya.

Entah sudah berapa jauh ia melangkah Naura tak sadar itu. Hingga kakinya membawanya kembali ke sekolah, dengan gontai Naura menaiki saru persatu anak tangga menuju je rooftop sekolah.

Naura pun berdiri di pembatas rooftop, netranya mengamati sekitar, sepi. Itulah keadaan sekolah sekarang karna hari pun sudah sore.

Isakan isakan kecil masih terus keluar dari bibirnya"AAARRGHH! GUE BENCI SAMA LO KA, GUE MARAH SAMA LO, GUE KECEWA SAMA LO!"Naura menjerit keras tak memperdulikan jika tenggorokannya akan sakit.

"DASAR BRENGSEK! BAJINGAN! GUE BENCIIII. gue kecewa sama lo Ka, hikks.." habis sudah kesabaran Naura yang selama ini ia pendam, hingga suaranya kian melemah, hanya isakan isakan kecil yang terdengar memilukan. Kalau saja ada orang penakut pasti sudah lari terbirit birit mendengar tangisan yang memilukan itu.

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang