chapter 9

7.1K 212 2
                                    

hola guys, chapter kali ini spesial part dimas and jeselyn yah ok!!

SELAMAT MEMBACA!!!!

~~~~~~~~~~~~

"loh kok pintunya gk bisa dibuka?"ucap dimas terus berusaha membuka handel pintunya, namun tetap tidak bisa, berarti ia terkunci
Oh god

~~~~~~

"Apa? Ke kunci?!"Jeselyn terbelalak kaget, bagaimana ini. Dirinya terkunci di dalam toilet? dengan seorang cowok? apalagi keadaan dirinya sudah cukup lemas, memang sudah biasa jika dirinya kedatangan tamunya ia mengalami muntah muntah, pusing bahkan sampai demam.

"Aaarrgh! Sial" umpat Dimas, sedangkan Jeselyn terduduk lemas bersandar di dinding dekat pintu, pusing kini melanda kepalanya, di tekukan kedua lututnya dan menenggelamkan kepalanya. Hanya itu yang jeselyn lakukan, ingin menelpon pun ponselnya lowbat sedari siang.

"Ini semua gara gara lo tau gk!" sentak Dimas dan menunjuk wajah Jeselyn.

Jeselyn mendongakkan kepalanya,"Kenapa lo jadi nyalahin gue? Bukannya lo yang mengulur waktu dengan ngancem gue?"

"Kalo lo gk muntah muntah tadi, gue gk akan ke kunci, waktu gue kebuang gara gara lo"sentak Dimas

Jeselyn hanya diam tak menyahuti omongan Dimas yang entah sejak kapan duduk disamping nya. Ia kembali menenggelamkan kepalanya pada kedua lututnya.

Dimas kini tengah mengotak atik ponselnya untuk menghubungi Arka, namun nihil yang dihubungi tak juga menyahuti panggilan telfonnya, apalagi baterai ponsel nya hampir habis, apalagi hari sudah mulai malam

Merasa tak ada gerakan apaun di samping nya. Dimas menoleh kearah Jeselyn yang tengah meletakkan kepalanya pada lutut nya.

"Jes..," panggil dimas, namun tak ada respon dari gadis itu, Dimas pun mencoba mengguncangkan lengan Jeselyn, namun rasa hangat langsung terasa di tangannya. Dengan ragu Dimas menyentuk kening Jeselyn. Dan betapa terkejutnya kala ia merasa badan Jeselyn, panas.

Dimas pun mengangkat wajah Jeselyn hingga dirinya tersentak kaget saat mata gadis itu mengeluarkan cairan bening nya

"Jes lo demam? Astaga!"terlihat jelas gurat khawatir diwajah Dimas.

"Sa..kit,"rintih Jeselyn. Tangannya mencengkram erat perutnya.

"Ok, lo tenang dulu. Gue cari cara dulu buat kita bisa keluar,"ucap dimas menenangkan.

Dimas bangkit dari duduk nya dan mencoba untuk membuka pintu toilet dengan mendobraknya

braaakk

Percobaan pertama gagal Dimas pun tak menyerah di cobanya sekali lagi dengan berganti posisi

Braaakk

Yah, pintu itu. Pintu itu terbuka, Dimas menghampiri Jeselyn yang masih terduduk lemas di tempat

"Gue anter lo pulang, lo masih bisa jalan kan?" yang ditanya hanya menggeleng.

"Astaga lo tuh ya! nyusahin banget tau gk? udah cepet gue gendong" akhirnya dimas pun menggendong jeselyn di punggung nya, dimas melangkahkan kakinya menuju dimana mobilnya diparkirkan.

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang