SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI GUYS!!
AUTHOR MINTA MAAF NIH KALO ADA SALAH SAMA KALIAN SEMUA.......
MAAFIN YAK HEHE...
Jan lupa FOLLOW IG AUTHOR YAHIG: @anuardilah
wp:wongayu14ayo follow guys
HAPPY READING:*
Naura melangkahkan kakinya kesebuah taman, udara dingin menyapa kulitnya yang hanya dilapisi kaus panjang dengan ukuran oversize dengan dilengkapi jeans putinya. Naura duduk disalah satu bangku taman.
Tujuannya kesini adalah, saat kemarin Arka memberi pesan kepadanya untuk mengungkapkan kejadian "itu"
Kini jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Seharusnya Arka sudah sampai karna sudah janjinya akan bertemu dijam ini. Naura dengan sabar menunggu, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru taman ini.
Masih ada beberapa muda mudi di Taman ini, ia mengambil ponselnya yang berada di tas selempangnya. Ia segera mencari kontak Arka dan mengirim pesan. ia pun memainkan ponselnya untuk mengurangi kebosanan yang melandanya.
Hingga waktu terus bergulir, detik demi detik, menit demi menit. Kini jam sudah menunjukkan pukul setengan sepuluh malam. Taman pun sudah mulai sepi. Naura mendesah kecewa, apakah Arka membohonginya?.
Tapi kenapa?
Dengan rasa kecewa yang menumpuk Naura pergi dari taman itu, ia menyusuri jalan dengan berjalan. Tak ada keinginan untuk menaik taksi atau apapun. Ia hanya ingin menenangkan hatinya. Tak terasa air matanya bergulir begitu saja dari matanya. Ia menangis dalam diam.
Kaki itu terus melangkah tak tau arah, membawa raga yang kini dilanda rasa sedih. Langit seolah mendukung kesedihannya, rintik rintik hujan kini turun membasahi bumi. Naura membiarkan tubuhnya diguyur air hujan. Acuh dengan orang yang lewat memandangnya aneh. Hujan hujanan di malam hari? Ayolah orang bodoh mana yang seperti itu?
Setelah jauh melangkah ia melihat sebuah halte. Ia pun segera melangkahkan kakinya mendekat, namun tinggal beberapa langkah lagi sampai dihalte. Naura menghentikan langkahnya, tubuhnya seolah mematung tak bisa digerakkan. Air matanya bertambah deras, Disana... Disana Arka tengah memangut mesra bibir Yola. Apakah penglihatannya salah? Naura mencoba mengucek matanya guna memperjelas pandangannya. Namun tetap saja. dua sejoli itu masih menempelkan bibir mereka. Tanpa sadar tangisnya semakin kencang hingga menyadarkan Yola dan Arka sehingga pangutan mereka terlepas.
Arka Pov
Mata gue terbelalak saat benda basah mendarat tepat di atas bibir gue, gue yang terlalu syok tak mampu berbuat apa apa. Ini terlalu tiba tiba, gue hanya diam hingga bibir itu bergerak melumat bibir gue.
Shit, umpat gue dalam hati
Hingga tak lama gue mendengar suara orang menangis, saat itu kesadaran gue baru kembali. Dengan mendorong paksa tubuh Yola akhirnya pangutan itu terlepas. Nertanya langsung terbelalak saat melihat Naura berdiri tak jauh dari halte. Hingga tubuh itu pergi meninggalkan tempat itu. Gue pun hendak mengejar Naura, namun tangannya dicekal oleh Yola.
"Gimana? Nikmat kan? Tanpa lo tau, gue udah tau rencana lo."Yola tertawa sinis"Gue selangkah lebih maju dari lo. dan yah. Kejar dia kalo lo bisa, nikmati pertemuan kalian yang terakhir sekarang. Jangan sia siakan. Karna sebentar lagi badai akan datang kembali membawa Naura pada titik kerapuhan,"ucap Yola. Tangan Arka menepal menahan amarah.
"Brengsek, Lo wanita iblis terhina yang pernah gue temuin di dunia ini. Enyah lo dari hadapan gue!"desis Arka, tatapannya tajam menatap Yola bak elang yang aka. memangsa buruannya, tangannya menunjuk wajah Yola hingga tonjolan urat tangannya terlihat jelas.
tanpa mempedulikan apapun gue mengejar Naura, berharap gadisnya belum jauh. hatinya terkekeh apakah ia masih bisa menyebut Naura gadisnya? Setelah ia menorehkan luka yang dalam pada Naura.
Setelah berlari kesana kemari Kini netranya melihat Naura tak jauh darinya yang masih mencoba berlari. Dengan memacu lebih cepat langkahnya kini gue akhirnya bisa meraih lengan Naura.
PoV end
plaakk. Tanpa aba aba pipi kiri Arka terasa panas saat Naura tiba tiba, mendaratkan tamparannya.
"Lepas!"desis Naura, terlihat jelas gurat marah, kecewa, sedih menjadi dari pada matanya.
"Gk, lo harus dengerin dulu penjelasan gue!"
"Apa? Penjelasan apalagi heh! penjelasan kalo LO BARU AJA CIUMAN, IYA?"ucap Naura menggebu gebu.
"Lo gk tau cerita awalnya gimana Ra!"Arka mencoba meyakin kan Naura.
"Apalagi, belum puas lo liat gue hancur Ka? dengan enaknya lo MESRA MESRAAN SAMA DIA. SEDANGKAN GUE NUNGGU LO DI TEMPAT JANJIAN HINGGA DUA JAM, mikir gk lo!"
"Sory, sory, I am so sory. Gue gk lupa tapi, Yola megulur waktu,"jelas Arka.
"Lebih baik kita putus. Gk ada gunanya kita break, gue udah lelah Ka!"
"Ra! Gue gk mau putus sama lo."ucap Arka tak terima.
"Gk, keputusan gue udah bulet. Gue mau kita berakhir,"putus Naura.
"Ra!"Naura mengangkat tangannya tanda bahwa ia tak mau lagi mendengar ucapan Arka,"cukup Ka!"dengan sekali hentakan Naura melepas cekalan tangannya. Ia segera berlari meninggalkan Arka. Arka hanya diam memandang punggung Naura yang kian menjauh.
***
Naura mengerjabkan matanya, kepalanya terasa sangat pening. Ia pun mencoba memegang kepalanya. Namun tak bisa karna pergelangan tangannya terikat di sebuah ranjang. Apa, tnggu RANJANG? Naura membelalakkan matanya saat setelah ingatannya berputar setelah perdebatannya dengan Arka.
Ia mencoba melepas ikatan ditangannya dengan menggoyangkan lengannya namun usahanya sia sia, apalagi kakinya juga terikat di sisi kanan kiri ranjang seperti tangannya namun kakinya berada di ujung ranjang. Hingga kini posisi Naura terbentang diatas ranjang.
Air matanya mengalir begitu saja, memikirkan nasibnya akan seperti apa nanti. Dalam hatinya terus menyebut nama kedua orang tuanya, Ify, Bahkan kini fikirannya di dominasi oleh nama Arka, berharap pria itu menemukannya dan membawanya pergi dari tempat ini, yang entah dimana.
Ceklek. Suara knop pintu terbuka mengalihkan atensi Naura hingga mengalihkan tatapannya kearah pintu. Lagi lagi, matanya terbelalak melihat orang yang masuk kedalam kamar ini. Ia tak menyangka orang itu yang telah menculiknya.
Orang itu tersenyum manis, langkahnya begitu pelan hingga membuat suasana terasa tegang, matanya tak lepas dari wajah Naura. Hingga akhirnya orang itu telah berada di samping ranjang. Tangannya mengelus pipi Naura dengan gaya slow motion. Naura memalingkan wajahnya kearah lain tak mau melihat wajah itu. Hatinya sudah hancur sehancur hancurnya.
"Setelah ini, Lo akan jadi milik gue seutuhnya."ucap orang itu dengan senyum devil dibibirnya.
"Gue gk sudi, lebih baik gue mati dari pada harus sama lo."tegas Naura hingga membuat orang itu murka. ia menekan pipi Naura dengan karas. Hingga Naura mendesis merasakan kuku itu manancap keras pada pipinya.
"Dan itu gk akan terjadi, gue bakal milikin lo. Dan gk akan biarin lo lepas."setelah mengatakan itu. Orang itu melepas menghempaskan wajah Naura kasar dan keluar dari kamar dengan menutup pintu dengan kencang.
HADUH HADUH!! gimana nih? ayo guys vomennya jan lupa yah hehe. anggap aja Vomen kalian tuh angpao buat author di hari lebaran ini wkwk
salam manis
wongayu14:*
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Arka Fajar Wijaya, pentolan dan si most wanted boy SMA CENDRAWASIH yang diidolakan banyak gadis, dengan tubuh tegap, rahang yang kokoh, alis tebal, bibir ranum yang pink alami, dan mata biru safir yang menghanyut...