chapter 12

6.3K 193 3
                                    

~~~happy reading~~~

Jan lupa vote dan comennya!!!👌😙😂


___,,,___,,,___,,,___,,,___,,,___

bugh

Arka kini tersungkur di bawah dengan pelipis di banjiri oleh cairan berwarna merah karena dahinya terbentur olen batu, lukanya cukup parah. Darah terus keluar banyak dari pelipisnya.

"ARKA!" pekik Naura, ia langsung membawa kepala Arka ke pangkuannya.

"lo keterlaluan jes" tukas Dimas dan langsung menghampiri Arka Dimas pun sudah merobek kemejanya guna menutupi luka Arka.

"Gue gk sengaja," bela jeselyn.

"Ar bangun, jangan tutup mata lo."Namun Arka tak bergeming, ia menatap sayu pada Naura.


Arka meringis menahan sakit di kepalanya, darah tetap mengucur detas meski pun sudah dihalau oleh kain, seberapa runcingnya batu itu?.batin Arka. apalagi seharian ini ia hanya memakan mie instan itu pun tadi pagi, kini tenaganya mulai lemah.

pusing semakin melanda kepalanya hingga pandangannya mulai memburam dan semakin gelap, dan Arka pun kehilangan kesadarannya.

"Ar, Arka bangun hiks!"Naura terus menepuk pipi Arka namun tak ada hasil.

setelah itu Arka langsung di bawa ke area camping yang laki laki membantu untuk mengangkat Arka.

*****

"ngh" suara lenguhan itu keluar dari bibir Arka

"Lo udah sadar?"Dimas mendekat ke arah Arka.

samar samar Arka mendengar suara, pandangannya masih buram, Arka pun mengerjabkan matanya beberapa kali hingga netranya menangkap sosok Dimas di depannya.

"Nih minum dulu."Dimas menyodorkan segelas air putih pada Arka.

"Thanks,"ucap Arka, lalu netranya menelisik ke segala arah guna mencari Naura dan yang lainnya.

"Naura lagi ambil makan buat lo kalo lo masih pusing mending lo rebahan dulu aja"ucap Dimas yang mengerti tatapan Arka, Arka hanya mengangguk.

Dimas pun duduk di kursi tak jauh dari Arka berbaring, beberapa saat hening tidak ada yang memulai pembicaraan.

"Sakit njir," umpat Dimas kala sesuatu menimpa kepalanya

"Ya lo lagian ngelamunin apa sih?" ucap Arka pada Dimas, memang tadi dimas melamun. Arka memanggil beberapa kali tak disahutinya, makannya dengan kesal Arka melempar tutup botol yang ada di sampingnya.

"Ck gue gk papa kok, siapa juga yang ngelamun,"elak nya.

"Kayak cewe lo,"sungut Arka.

"Sa bodo teuing."

"Oh ya. Dika mana?" tanya Arka

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang