05ー Inggrismie

440 152 67
                                    

ⓐⓣⓔⓛⓔⓘⓐ
























































































Ctek!

Aku meletakkan panci berisi air keatas kompor yang sudah menyala. Sambil menunggu airnya mendidih, aku membuka bungkusan bumbu Inggrismie dan antek-anteknya, menuangkannya kedalam piring. Lalu membuka kemasan milo sachet dan membuatnya menjadi minuman di dalam wadah mirip teko. Bodoamat tidak tahu namanya.

Kenapa tidak kemasan kotak saja? Oh terserah aku lah. Kan aku yang membeli.

Setelah si milo jadi, aku memasukkannya kedalam kulkas. Tepat didekat freezer agar cepat dinginnya.

Ini sudah jam setengah tiga lebih sedikit. Mengingat Hayden akan datang jam 3 aku jadi bergerak cepat sampai melupakan Wulan dan Lintang yang sejak tadi berbaring di atas meja sambil memperhatikan setiap pergerakanku.

Ututuuu maafkan Bunda, sayang-sayangku.

Aku mengambil sebungkus whiskay, lalu menuangkannya ke dalam mangkuk berukuran sedang khusus pakan kucing. Lalu meletakkannya di lantai, membiarkan si duo melompat dan mulai berebut.

Dua mie mentah kumasukkan ke dalam panci. Sambil sedikit diaduk-aduk, aku merogoh ponsel di dalam saku celanaku. Menunggu pesan yang perlahan masuk di wasap ku. Rata-rata dari grup tidak berfaedah yang Edelyn buat bersama Somya anak kelas sebelah. Ah dan ada lagi, dua kakak kelas cantik yang sifatnya saling bertolak belakang. Hera dan Hanin. Si ramah dan si sinis dari kelas 3-5

Walaupun isinya hanya kami berlima, tapi... luar biasa ramai.

Ting!

082345**
samlekum

Hah? Ini siapa?
-

salam yg bner [

] ohiya
] assalamu'alaikum ukhti

wa'alaikumsalam [
? [

typing...

] gmn mienya? udh jdi?

Oh si penunggu bilik?

bntar lgi. knp? [

Astaga, bukan tipikal aku sekali. Hanya saja karena dia bisa singkat, kenapa aku tidak ya kan?

] yudh

ok [

-

Sudah. Tidak ada balasan lagi. Tanda centang hanya berhenti di warna abu-abu. Karena setelah itu sudah tidak ada lagi info status ke-online-an di nomornya. Aku menyimpannya sebagai 'bapak kami', lalu meletakkan ponsel begitu saja.

Mie sudah jadi. Hampir mlenyes jika saja aku tidak satu menit lebih cepat meniriskannya. Adonan tepung serupa dengan cacing itu kubagi menjadi dua, lalu mengaduk nya bersama bumbu-bumbu yang sudah dituang kedalam piring.

Tok tok tok!

Cklek!

"WAH APA NIH ENAK BENER WANGINYA!"

[ ✔ ] ATÉLEIA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang