ⓐⓣⓔⓛⓔⓘⓐ
"Bentar Kak, lo yang sebutin, gue yang ngoreksi ya?"
"Biskuit ?"
"Udah," balasku, membaca merek dari plastik kemasan di dalam tas belanjaan di tanganku.
"Cream cheese?"
"Udah,"
"Yoghurt?"
"Udah, yang original yoghurt biasa aja nggak papa kan?"
"Iya, nggak papa. Udah mau berangkat, kan? Hati-hati ya?"
"Sip deh, gue matiin ya, Kak?"
"Iyaa,"
Tut!
Tin! Tin!
Aku segera menalikan sepatuku dengan erat. Kemudian berangkat bersama driver go-jerk super ramah yang datang tepat waktu. Tak sampai sepuluh menit kemudian, sampai di depan gerbang putih rumah Kak Chia. Setelah membayar dan memperlihatkan bukti kalau aku sudah memberi lima bintang- karena biasanya para driver selalu menagih- sebelum dimintai. Mas driver yang ramah itu terkekeh, kemudian berlalu setelah aku mengucapkan terima kasih.
Kak Felix keluar dari pintu utama berjalan menuju garasi yang ada di samping rumah. Dia tampak baru menyadari keberadaanku, mengulas senyum dan melambai singkat. "Langsung masuk aja Na, nggak dikunci kok."
Aku mengangguk, membuka kunci pagar dari luar lalu melewatinya. Setelah menekan bel, deru langkah cepat segera terdengar menggema dari dalam. Maklum saja lah, ruang tengah rumah ini memang luas, jadi ya begitu.
Pintu dibuka, muncul seorang wanita tinggi yang sepertinya seusia dengan Bunda, tapi wajahnya terlihat sangat awet muda. Beliau langsung mengulas senyum begitu melihatku. "Temennya Chia, ya?"
Aku menyengir, mencium tangan beliau.
Astaga, setiap hari pakai hand cream berapa kilo sampai tanganya selembut ini?
"Ryena, Tante," balasku memperkenalkan diri.
Beliau tiba-tiba terkekeh. "Panggil Aunty dong, jangan Tante. Aunty Krystal, ya?"
Aku tersenyum, mengangguk paham. Seperti namanya, kulit wanita ini sebening kristal. Bahkan jika dibasahi sedikit, mungkin aku bisa berkaca di permukaannya. Ah, tidak. Berlebihan. Kemudian segera mengekori beliau yang mempersilahkanku masuk sambil merangkulmu akrab. Astaga. Apa Aunty tidak sadar ya kalau aku merasa gugup setengah pingsan karena berada di posisi yang sangat dekat dengan wanita cantik bak model ini?
"Kamu kelas berapa, cantik?" tanya beliau tiba-tiba ketika kami sedang memijak anak tangga.
Aku terkejut karena dipanggil cantik. "H-hng, kelas 2-3, Aunty."
Tant-Aunty Krystal terlihat terkejut. "Oh, kamu adek kelasnya Chia?" gumam wanita berambut panjang tersebut.
Aku mengangguk sambil tersenyum kikuk.
Benar-benar segugup itu berada di dekat seseorang dengan karisma kuat dari seorang ratu dengan aura dingin. Iya, saking kuatnya sampai aku bisa merasakannya.
Sampai di depan pintu soft pink yang terbuka itu, tampak Kak Chia yang sedang sibuk dengan laptopnya.
"Nah sudah sampai, Aunty tinggal dulu ya?" pamit Aunty Krystal sambil tersenyum, kemudian mengusak ujung kepalaku membuatku merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✔ ] ATÉLEIA
Teen Fiction[ hwangshin ] Bukan soal badboy, badgirl, softboy, ataupun softgirl. Hanya tentang Hayden, Ryena, kecacatan, serta ketidaksempurnaan mereka. ❝We're different, totally different. Then, what's the similarity do we have? Imperfection? ❝Yes, imperfe...
![[ ✔ ] ATÉLEIA](https://img.wattpad.com/cover/206344454-64-k224650.jpg)