5. Camping.

1.4K 63 20
                                    

Cerita ini hanyalah fiksi.

********

Sudah 2 bulan hubungan Devano dan Naura berjalan. Mereka menjalin hubungan dengan baik. Walau banyak kerikil-kerikil kecil di hubungan mereka, tapi mereka mampu bertahan.

Minggu depan diadakan camping dari OSIS. Acaranya untuk kelas 10 dan 11. Otomatis, Devano dan Naura ikut.

Jadwal kumpul adalah jam 06:00, tapi ada beberapa orang yang sengaja datang lebih awal agar bisa bermain dulu di sekolah.

Camping dilaksanakan benar-benar di hutan terbuka. Tepatnya, di hutan pinus daerah puncak. Camping berlangsung selama 5 hari 4 malam.

Naura sudah tiba di sekolah dari jam 05:02 karena rumahnya jauh, jadi ia memilih untuk kepagian daripada kesiangan.

Rupanya sekolah sudah ramai. Ia pikir, hanya ia yang datang paling pagi selain panitia. Ternyata banyak juga teman-teman seangkatannya yang sudah tiba disekolah.

Ia memperhatikan bawaan mereka semua. Mulai dari yang laki-laki dengan bawaan cukup dengan ransel besar dan satu tas selempang, hingga cewek-cewek dengan satu tas ransel dan satu tas jinjing besar.

Dibanding cewek-cewek yang ikut camping ini, Naura masuk dalam kategori bawaan paling simple. Karena, ia tak membawa segala macam skin care nya karena takut mengganggu barang lainnya, atau bahkan hilang?

"Naura!!" teriak Mora dari kejauhan saat melihat Naura yang sedang memainkan HP di kantin. "Sendirian aja lo," ucapnya begitu sampai dihadapan Naura.

"Lo sama Nashwa lama, sih," ucapnya. "Eh, Nashwa mana?"

"Gatau tuh. Coba lo telpon, deh," saran Mora.

Lalu Naura mulai mencari contact Nashwa, dan menelponnya.

"Halo?" jawab Nashwa.

"Lo dimana?"

"Dirumah lah, emangnya mau kemana?"

"Lo gila? Kita mau camping woi!"

"HAH?! HARI INI?!" teriak Nashwa tiba-tiba yang membuat Naura menjauhkan sedikit telponnya.

"Iya woi. Lo lupa?"

"WAITT 20 MENIT GUE SAMPE SEKOLAH!" Seru Nashwa lalu mematikan telpon, dan bergegas mandi. Untung dia punya asisten rumah tangga yang bisa ia suruh untuk mengemas baju-bajunya. Dan beruntungnya lagi, rumah Nashwa dekat dengan sekolah. Hanya butuh waktu 5 menit untuk perjalanan ke sekolah.

"Kenapa dia?" tanya Mora begitu Naura menjauhkan HP dari telinga.

"Lupa kalo hari ini camping," jawab Naura yang disertai dengan tawa geli.

Mora tertawa sambil geleng-geleng mendengar ulah sahabatnya itu.

Dari kejauhan, Devano sebenarnya sudah menyadari kehadiran Naura. Tapi, ia belum berani menyapa. Pasalnya, Naura tengah asik tertawa bersama Mora.

Setelah Naura dan Mora selesai tertawa, barulah Devano berjalan mendekati Naura.

Mora yang menyadari lebih dulu kehadiran Devano, lalu memberi kode dengan matanya bahwa Naura harus berbalik badan.

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang