8. Back?

1.2K 56 17
                                    

I love u, until end.
Maybe?

*******

Semua kegiatan belajar mengajar sudah kembali dilakukan.

Namun, pikiran Naura tak bisa fokus setelah Juni memberi tahu kabar itu. Steffi kembali. Steffi telah ditemukan.

Flashback on.

Sesampainya mereka--Naura dan Reno--dirumah, pemandangan pertama yang mereka lihat adalah mama yang sedang memegang sebuah surat ditangan nya sembari menangis, dan papa yang tengah menelpon seseorang.

Naura segera menghampiri mama, dan memeluknya. "Ma, udah ma," ucapnya untuk menenangkan Juni.

Polisi sudah memberi tahu kabar ini sejak siang tadi. Tapi, hanya melalui papa yang bahkan tidak peduli akan keberadaan Steffi, jadi ia tidak akan memberi tahu Naura.

Barulah saat Damar pulang, ia memberi tahu Juni. Reaksi pertama Juni adalah ia marah. Kenapa Damar tidak memberi tahu padanya? Kenapa?

Akhirnya, Juni segera menelpon Reno, yang kebetulan sedang menjemput Naura.

"Ma, apa kata polisi?" tanya Naura.

Tiba-tiba, Damar duduk disamping Juni. Diikuti Reno yang duduk di hadapan mereka, dan Naura yang masih setia memeluk Juni.

"Mereka baru nemuin dimana lokasi Steffi sekarang. Di Thailand. Tapi, belom ketemu sama Steffi nya," jelas Damar.

Mereka semua menghela nafas.

"Aku kira kakak bakal balik lagi sama kita," ucap Naura diantara keheningan yang ada.

Lalu perlahan, satu persatu dari mereka meninggalkan tempat itu dan menuju kamarnya.

Flashback off.

"Woi, lo kenapa?" Nashwa menyenggol siku Naura untuk menyadarkan dia.

Naura tersentak, dan langsung membulatkan mata. "Hah, kenapa?"

Nashwa malah geleng-geleng. "Lo kenapa bengong aja? Daritadi dipanggil diem aja,"

Naura mengusap wajahnya, lalu tersenyum kepada Nashwa. "Gapapa, kok," jawabnya. "Pelajaran udah kelar?" ia baru sadar kalau kelas sudah lumayan sepi, hanya menyisakan beberapa orang.

"Lo bahkan gak sadar kalau udah bel pulang?"

Naura menggeleng. "Emang iya?"

Nashwa mengangguk. "Yuk balik," ajaknya yang disambut dengan anggukan dari Naura. Lalu ia mulai merapihkan barang-barangnya.

***

[Unknow number]
Hai dev, kangen ga sama aku?:)

Devano mengerutkan kening. Ia meneliti ulang nomor telpon yang mengirimkan SMS padanya.

Ini bukan nomor mama, papa, om, tante, saudara, teman lama, sahabat, bahkan bukan nomor Naura.

"Eh, ini nomor siapa?" tanya Devano pada teman-temannya.

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang