Kamu alasan aku pulang, karena cuman kamu tempat aku untuk pulang.
******
"Kak Steffi pulang."
Mendengar hal itu, Devano dan Reno segera berlari menuju lantai bawah. Meninggalkan Naura yang berjalan dengan sangat hati-hati karena ia masih mencerna kejadian ini.
Reno dan Devano tiba dilantai bawah dengan nafas terngah-ngah. Mereka mendapati Steffi tengah duduk diruang tamu, dengan koper besar disebelahnya, dan dengan pakaian yang....lusuh? Atau, kotor?
Steffi tengah memandangi berbagai foto yang ada diruang tamu. Memandangi wajah-wajah yang ada disana, seakan meraup kembali memori lama yang sempat ia tinggalkan.
Menyadari kehadiran dua orang itu, Steffi pun menoleh. Kedua matanya bertemu dengan mata mereka. Dan Steffi tersenyum.
Dia benar-benar Steffi.
Reno segera menghampiri Steffi. Steffi berdiri dari duduknya, lalu mrnyambut Reno dengan senyum hangat.
"Hai." sapa Steffi.
Reno langsung memeluknya, sangat erat. Melampiaskan kerinduannya pada cewek itu. Walau mereka hanya saudara jauh, tapi hubungan mereka sangat hangat. Mungkin karena tanggal lahir mereka yang hanya beda satu hari, jadi mereka sudah bermain bersama sejak kecil.
Reno dan Steffi berpelukan cukup lama. Mereka berpelukan sembari mengulang kembali semua kenangan masa kecil mereka di otak masing-masing.
Berbeda dengan Devano dan Naura, yang masih diam dan menatap senyum Steffi yang masih mengembang.
Devano menatap Steffi dengan perasaan rindu yang sangat teramat dalam. Betapa rindunya dia dengan senyum wanita itu. Hampir satu tahun senyum itu hilang dari pandangannya.
"Lo tuh kemana aja, sih?!" tanya Reno dalam peluknya. Terdengar dari nada suaranya, ia tengah menahan tangis.
Steffi tersenyum kecil. "Gue tetep disini, kok. Gue tetep Steffi yang kalian kenal," ucapnya.
Reno melepas pelukannya, lalu menoleh ke arah Naura yang sepertinya ingin sekali memeluk Steffi.
Naura menatap Reno. Reno memberi kode padanya untuk maju dan memeluk kakaknya. Lalu Naura pun mengerti.
Ia berdiri ditempat Reno tadi berdiri. Dengan kondisi menahan tangis, ia berusaha berbicara pada kakaknya. "Hai, kak," sapanya dengan susah payah.
Steffi tersenyum pada Naura, lalu memeluknya sambil mencium puncak kepalanya. "Aku kangen banget sama kamu, dek," ucap Steffi.
Tangis mereka berdua akhirnya pecah. Awalnya Naura, tapi ternyata Steffi juga sangat merindukan Naura. Alhasil, mereka berdua berpelukan dalam keadaan haru dan penuh rindu.
Sekitar 10 menit mereka saling berpelukan sambil saling melepas rindu.
Steffi menoleh, dan mendapati Devano yang masih berdiri diam sambil menatapnya.
Reno dan Naura seakan mengerti kalau Devano dan Steffi butuh--sekali--waktu untuk mengobrol berdua. Alhasil, Reno dan Naura berusaha mencari alasan untuk meninggalkan tempat itu.
"Eh, nau. Temenin abang beli makanan yuk, biar ntar malem bisa nyemil," bohong Reno.
Naura langsung mengangguk, dan mengikuti Reno keluar dari rumah.
Steffi kembali duduk, lalu menepuk sofa kosong disebelahnya, seakan memberi kode kepada Devano untuk duduk disitu.
Namun, Devano malah duduk di sofa yang agak jauh dari tempat Steffi duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu
Random[15nov'19-24okt'20] Kamu, yang aku mau. Kamu, yang aku cinta. Kamu, yang akan aku jaga, selamanya.