18. Rindu.

1.2K 62 28
                                    

***

Devano membantu Naura meletakkan buku-buku itu sesuai tempatnya.

Sekitar 10 menit mereka didalam perpustakaan. Selama itu juga mereka saling diam, dengan atmosfer disekitarnya yang mulai canggung.

Akhirnya mereka keluar dari sana.

"Thanks," ujar Naura.

Devano melirik Naura sekilas. Gue kangen banget sama lo, batinnya. Ingin sekali ia ucapkan itu, namun bibirnya seakan menyuruhnya bungkam dan menyimpan rindu itu sendirian.

Mereka berjalan menyusuri lorong. Semakin lama mereka berjalan, memori mereka bersama seakan diputar dikepala masing-masing. Kenangan saat mereka melalui lorong ini saat masih berstatus pacaran.

"Kangen, ya," ucap Naura. Devano sebenarnya sempat kaget, namun ia menyembunyikan semuanya dengan rapat. "Jujur gue kangen jalan berdua sama lo, namun apa daya. Hati kita masih sama-sama belum dewasa, gak bisa disatuin." ucap Naura.

Devano terdiam sebentar. Apa yang dikatakan oleh Naura ada benarnya. Hati mereka sama-sama masih dilema. "Nau, tetep jadi temen gue, ya?" pinta Devano.

Naura menundukkan kepala, lalu mendongakkannya kembali. "Emang pernah gue bilang kita jadi musuh?"

Devano terkekeh. Lalu mengelus puncak kepala Naura. "Sekarang lo dan gue temenan," simpulnya.

Tak terasa, mereka sudah tiba di ujung lorong. Naura harus belok kanan untuk menuju kelasnya, sedangkan Devano harus lurus.

"Ntar malem kalo gue chat lo, gak masalah, kan?" ucap Devano tiba-tiba.

Naura tersentak sebentar. Lalu menyadarkan dirinya. "Ya, gapapa. Emang kenapa?"

"Takut ada yang marah aja."

"Siapa emang?"

"Ya kan makanya gue nanya lo," ucap Devano.

Naura menggeleng.

"Yaudah sana ke kelas."

Akhirnya mereka benar-benar berpisah.

***

Devano hendak memasuki kelasnya. Suara gaduh masih terdengar. Sepertinya guru masih rapat.

Ia masuk ke kelas, dan langsung menempati bangkunya, disebelah Angga. Rio dan Angga yang tadi sedang mengobrol langsung diam.

"Kenapa lo berdua?" tanya Devano bingung.

Angga menyodorkan HP nya, disana berisi video percakapan antara Arthur dengan 3 temannya yang lain. "Sebelumnya gue cuman mau ngasih tau, bukan mau adu domba," ucap Angga.

Devano sudah kepalang kepo, ia memutar video itu.

"Gila, thur. Baru juga lo putus sama Kania, udah mepet Naura aja lo!" ucap Digo, salah seorang teman Arthur.

Terlihat disana Arthur tertawa. "Eh asal lo semua tau aja. Ya kali gue segampang itu lupain Kania. Ya cara terbaik adalah deketin cewe lain."

"10 juta!" teriak Alan.

"Apaan?" tanya Arthur.

"Taruhan lo sama gue, 10 juta, kalo lo bisa naklukkin Naura dalam dua bulan." jelas Alan dengan wajah yang sok serius.

Arthur sempat berfikir sebentar. "Deal!" jawab Arthur semangat.

Video selesai sampai disana. Angga buru-buru mengambil HP nya, takut kalau Devano akan membanting HPnya.

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang