"Gak semua masalah bisa diselesaiin dengan menghindar."
*******
"Kamu rahasiain apa dari aku?" tanya Naura tiba-tiba.
Devano diam. Bungkam. Apakah ia harus memberi tahu 'fakta' itu? Apakah ia harus jujur?
"Dev?" panggil Naura. Agak mendesak, tapi tetap terlihat tenang.
"Kita cuman ngomongin kamu yang lama banget bangunnya. Terus, kamu pernah tidur seharian sampe kamu gak masuk sekolah cuman gara-gara gak dibangunin," bohong Devano. Semua informasi itu ia dapat dari Steffi yang menceritakan adik nya.
Naura melongo. "Mama beneran ngomong itu?!" pekik nya.
Devano terkekeh. Syukurlah dia percaya. Lalu Devano mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Entah itu membahas pelajaran, hingga guru-guru disekolah mereka. "Nau,"
"Ya?"
"Kamu join OSIS?"
"Iya," jawab Naura dengan senyum yang lebar.
Devano menyadari itu, hatinya menghangat. Tapi, kenapa tak sehangat kala pertama melihat senyum nya? Apakah rasa sayang itu sudah berganti jadi jenuh? Apakah ia sudah berpaling hati? Atau, karena mengetahui kalau Steffi sudah diketahui lokasinya?
Memikirkannya saja sudah membuatnya pusing.
Untung lah ia masih bisa mengendarai motor sambil melamun. Jadi, Naura tak kenapa-napa.
***
Sesampainya dikelas, Devano membanting tas nya ke kursi, lalu duduk. Mengambil HP nya, dan mengetikkan sesuatu.
"Harga tiket pesawat ke Thailand," Aldi mengeja apa yang diketik Devano di google.
"Kampret! Kaget gue!" umpat Devano. "Kalo dateng pake salam kek, selamat pagi kek,"
"Ya elo," kini Aldi duduk dibangku sebelah Devano. "Pagi-pagi udah nyari tiket ke Thailand. Mau ngapain lo? Nyusul Susan?"
Devano diam. "Emang Susan ke Thailand?"
Aldi mengangguk. "Lah, lo gatau dia izin seminggu karena acara keluarga di Thailand?"
Devano menggeleng.
Aldi terkekeh.
"Thanks infonya." ucap Devano.
Sekarang mereka tengah membicarakan hal yang mereka lewati selama mereka tak bertegur sapa. Aldi sibuk dengan ekskul futsal nya, dan Devano dengan ekskul basket. Karena mereka sama-sama akan lomba di hari dan tempat yang sama, jadi mereka tengah berlatih.
"Gue ke kelas, ya," pamit Aldi, lalu berlari memecah kerumunan anak kelas 11 yang memenuhi lorong.
Harapan Devano untuk bertemu wanita yang ia sayang kini terlihat jelas. Tapi, tunggu. Bagaimana dengan Naura?
***
Bel istirahat berdering. Devano buru-buru berlari menjauh dari kerumunan orang-orang, pergi ke markas nya dengan geng nya, lalu berdiam diri disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu
Random[15nov'19-24okt'20] Kamu, yang aku mau. Kamu, yang aku cinta. Kamu, yang akan aku jaga, selamanya.