Prolog

663 36 0
                                    

Siang hari yang seharusnya terik menjadi gelap. Kilat menghiasi langit, diikuti oleh suara menggelegar memekakkan telinga.
Sudah dua jam lebih hujan mengguyur kota Pearson, bahkan belum ada tanda-tanda akan berhenti.

Jisoo mengenggam payungnya erat begitu kilat terlihat diujung langit. Ia melangkah perlahan di bawah hujan lebat, mendekap tas berisi catatan kuliah.

Jisoo melihat jam tangan yang dia pakai. Pukul sebelas lewat lima belas menit yang artinya kelas sudah dimulai sejak lima belas menit yang lalu. Di bawah hujan lebat, ternyata butuh sepuluh menit untuk berjalan dari parkiran hingga gedung utama.

Begitu sampai di gedung utama, Jisoo melihat seorang pria berdiri dengan gelisah. Sepertinya pria itu harus pergi, tapi tidak bisa karena terjebak oleh hujan.

Jisoo melihat lagi jam di tangan. Butuh waktu lebih untuk melipat kembali payung basah yang baru saja Ia pakai. Tanpa berpikir lagi Jisoo menyerahkan payungnya kepada pria itu.

"Pakailah" ucap Jisoo

Pria itu menoleh. Kini Jisoo dapat melihat wajahnya dengan jelas. Ia pria terkenal di fakultas teknik dan digemari oleh banyak wanita. Park Jinyoung.

Jinyoung mengerutkan keningnya heran, Ia tidak punya pilihan lain.

"Nanti ku kembalikan" ucap Jinyoung

Tanpa sempat menjawab, Jinyoung telah bergegas pergi. Sementara Jisoo bergegas menyusuri lorong sepi menuju kelas.

-under the rain-

Setelah hari itu, beberapa kali Jinyoung dan Jisoo berpapasan di lorong gedung utama.

Namun, tidak ada niat dari keduanya untuk sedikit berbincang mengenai nasib dan keberadaan payung itu.

Hingga suatu hari, Jinyoung dan Jisoo berpapasan di antara anak tangga. Jinyoung hendak ke lantai 1, sementara Jisoo bergegas naik ke lantai 2.

"Ah Iya! payung" ucap Jinyoung menepuk keningnya ringan.

Jisoo mengadahkan tangan kanannya, tanda siap menerima kembali payung yang ia pinjamkan sejak dua minggu yang lalu.

"Di mobil" ucap Jinyoung

"Tunggu sebentar" lanjut Jinyoung selagi bersiap-siap berlari menuju parkiran.

Jisoo melihat jam ditangannya.

"Lain kali aja, ada kelas" ucap Jisoo

Kemudian bergegas menuju kelas, tanpa menghiraukan ekspresi Jinyoung.

-under the rain-

"Khem" ucap Lisa begitu sampai di kelas.

Jisoo menoleh heran, ke arah Lisa yang kini telah duduk di sampingnya.

"Tadi di tangga ngomongin apa?" Lanjut Lisa

Jisoo menghela napas panjang. Ia tidak berniat membicarakan perihal pinjam meminjam payung kepada siapapun. Lagipula ini bukan hal yang penting.

"Penting. Apapun yang berhubungan dengan si Ketua BEM itu penting, Ji" ucap Lisa seakan mampu membaca pikiran Jisoo.

Jisoo mendengus kesal. Lisa dengan sigap meraih lengan Jisoo dan meletakkan jari telunjuk serta jari tengahnya diantara pergelangan tangan Jisoo. Tanpa membutuhkan waktu lama, Lisa menemukan denyut nadi Jisoo.

"sudah ku duga" ucap Lisa

Lisa menyandarkan punggungnya di kursi setelah puas dengan apa yang baru saja Ia temukan.

Jisoo menyilangkan kedua lengannya diatas meja, kemudian menenggelamkan wajahnya.

Jisoo menghela napas panjang sebelum berkata

"Gua ngga tau, Sa. Its been two weeks since our first talk"

-under the rain-
Please press the star to support^^

Under The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang