16. Pengumuman

196 26 3
                                    

Jisoo menghela napas panjang. Jinyoung menjemputnya tepat pukul sepuluh pagi.

Mereka berjalan beriringan menuju altar tempat Asya dan Mark mengucap janji. Beberapa orang telah duduk di tempatnya. Jinyoung membawa Jisoo menuju kursi terdepan, dimana orang tua Jinyoung berada.

Untuk kesekian kalinya Jisoo menghela napas panjang.

"Aku baik-baik saja. Aku kuat. Akad, resepsi, kemudian after party.. Aku bisa melewati hari ini dengan baik" batin Jisoo

"Jisoo" panggil seseorang

Jisoo menoleh ke sumber suara.
Ibu dan Ayahnya bergandengan tangan menghampiri Jisoo.

Jisoo mempersiapkan senyum indahnya kemudian saling menyapa.

So Yeon tersenyum melihat anak gadisnya yang manis dan seperti biasa merapihkan rambut Jisoo. Beruntung tadi Jisoo sempat menutupi matanya yang kemarin sembab.

Jisoo menarik lengan jas yang sejak tadi Ia genggam. Memberikan isyarat pada Jinyoung bahwa Ia ingin bicara. Jinyoung yang mengerti mendekatkan telinganya ke arah Jisoo.

"Aku mau bersama orang tuaku" ucap Jisoo samar tanpa menoleh ke arah Jinyoung

Untuk saat ini Jisoo tidak ingin berlama-lama dengan Jinyoung. Rasanya benar-benar memalukan dan tidak pantas. Lebih baik Jisoo bersama kedua orang tuanya.

Jinyoung mengerti kemudian berkata
"Saya tinggal dulu ya om, tante. Mau menemui keluarga Mark sebentar" ucap Jinyoung berpamitan

So Yeon mengangguk, kemudian membawa Jisoo duduk bersamanya.

"Kamu terlihat lelah, sudah makan?" ucap So Yeon

"Sudah"

"Roti selai strawberry" lanjut Jisoo

"Roti selai strawberry" ucap So Yeon

Mereka tertawa, setelah mengucapkannya bersamaan. Jisoo selalu makan roti selai strawberry jika enggan masak dan tidak sempat memesan makanan.

"Padahal selai coklat lebih enak" ucap Papanya nimbrung

"Noooo, terlalu manis. Ew" ucap Jisoo

"Lebih enak selai kacang tau!" So Yeon menambahkan

"Ya.. ya.. ya.." ucap Jisoo dan Papanya bersamaan

Mereka bertiga terkekeh setelahnya.

Acara berlangsung begitu khidmat, Jisoo bahkan sempat menintikkan air mata saat adegan Mark mencium Asya.

Beberapa tamu undangan mulai pergi, sedangkan keluarga Mark, Jinyoung dan Jisoo makan siang bersama di sebuah hotel yang nantinya juga menjadi tempat resepsi.

Jisoo duduk diantara Ibunya dan Jinyoung.

Enggan mendengarkan percakapan mereka, Jisoo melahap makanannya, beruntung nafsu makannya telah kembali.

"benar kan, Ji?"

"Hah?" ucap Jisoo terkejut ketika namanya baru saja disebut

Jisoo menoleh ke arah Ibunya mencari bantuan. Nihil, So Yeon hanya tersenyum

Akhirnya Jisoo menjawab sebisanya,
"Oh, tentu saja" jawab Jisoo

"Yaampun, mama jadi tidak sabar punya dua cucu diwaktu yang sama" ucap tante Park

Under The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang