"I can't hold it anymore,
I fall for you more,
It's new everyday that I can't let go,
I hope you will always be by my side every moment,
You make me smile above imagination"
Long Black - JUS2Jinyoung's
Jinyoung tersenyum mengingat kejadian semalam.
"Harusnya ku lakukan dengan lebih lembut" batin Jinyoung
Jinyoung kembali melihat jam dinding untuk yang kesekian kalinya. Mengapa rasanya jam itu bergerak lebih lambat? Apakah jamnya rusak? Atau Jinyoung memang sudah tidak sabar untuk pulang dan memeluk gadisnya?
Membayangkan seseorang sedang menunggunya di rumah lengkap dengan senyum manis membuat Jinyoung kembali tersenyum.
BRAK.
Jackson muncul dibalik pintu. Belum sempat menegur Jackson, Jinyoung mengerutkan keningnya. Jackson tiba dengan napas tersenggal, seperti habis lari marathon.
Jackson berusaha mengatur napasnya, sementara Jinyoung hanya menunggu. Apa lagi kali ini?
Begitu napasnya sudah mulai teratur, Jackson mengambil napas dalam-dalam dan melemparkan salah satu amplop dari tangannya.
Jinyoung membuka amplop tersebut yang isinya berupa pernyataan panjang seseorang.
"Kim Seok Woo dalang di balik kebarakan kemarin" ucap Jackson kemudian.
Jinyoung terkekeh sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat. Baru kali ini Jinyoung bersaing dengan perusahaan murahan. Cara mainnya benar-benar kotor. Cih. Menjijikan.
"Kita udah ngajuin tuntutan atas dasar pelecehan seksual dan perbuatan kriminal" lanjut Jackson.
Jinyoung kembali meletakkan kertas berisi pernyataan tersebut. Tidak berminat membaca karena urusannya sudah selesai. Hanya tinggal menunggu pihak berwajib melaksanakan tugasnya.
Melihat Jinyoung yang sudah selesai dengan amplop pertamanya, Jackson mengambil napas dalam-dalam kemudian berkata "LO NGGA TAU JISOO ANAK FOTOGRAFI?" sekaligus melempar amplop lainnya.
Deg.
Enggan menjawab. Begitu mendengar nama gadisnya disebut Jinyoung buru-buru membuka amplop itu. Di dalamnya berisi daftar anggota fotografi dan beberapa lembar foto."BRENGSEK" ucap Jinyoung.
Rahangnya mengeras, tangannya mengepal kuat-kuat, matanya memincing berusaha memastikan apa yang baru saja Ia lihat. Terlihat Jisoo sedang duduk di ruang apartemennya sendiri, Jisoo sedang tertawa di kamarnya, Jisoo sedang tidur di kasurnya, Jisoo sedang berganti pakaian memunggungi kamera, kaki jenjang Jisoo yang terekspose hingga pahanya, Jisoo tengah berbalut handuk berwana putih dan beberapa gambar tidak senonoh lainnya.
Jinyoung bangkit dari duduknya, mengambil kunci mobil dan jasnya. Kemudian berlari menuju tempat mobilnya diparkir.
Belum sempat mencapai mobilnya, sebuah mobil menghalangi langkah Jinyoung. Jaebeom terlihat dikursi pengemudi dan memberi isyarat untuk masuk. Jinyoung segera masuk diikuti oleh Jackson.
Sepanjang perjalanan hanya satu yang ada dalam otaknya. Si Bajingan itu benar-benar harus diberi pelajaran.
Begitu sampai, ketiganya setengah berlari menuju ruang yang diduga adalah rumah Beom Seok. Sudah ada tiga polisi berdiri disana.
"Sepertinya tidak ada orang di dalam" ucap salah satu polisi.
"Buka pintunya!" ucap Jinyoung dengan suara gemetar.
Pikiran-pikiran buruk mulai memenuhi otaknya. Jinyoung benar-benar tidak bisa membayangkan apa yang telah Beom Seok lakukan pada gadisnya.
Salah satu polisi melakukan perintahnya. Persetan dengan cara apa yang penting kini pintu itu telah terbuka. Jinyoung masuk lebih dulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/208074364-288-k372659.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Rain
FanfictionPertemuan pertama kita saat hujan. Kisah kita berlangsung selama musim hujan. Akankah kita bahagia berkat hujan? Tapi, orang bilang hujan menyedihkan. Katanya hujan menandakan langit yang menangis. Jadi, mungkinkah kisah kita berakhir menyakitkan...