10. Terikat

197 26 1
                                        

"Lebih baik menikah denganku. Hehe"

Satu pesan masuk dari orang yang tak dikenal.

Jisoo kini duduk di kamar menyibukkan diri bermain game di ponselnya. Sebelumnya Jisoo menawarkan diri untuk ikut menerima tamu, tapi semua orang melarangnya termasuk Seulgi dan Asya yang kini berada disisinya.

Ah. Tentang pesan itu. Jisoo sudah memblokir nomor asing itu sejak pesan pertama muncul. Sialnya pesan itu kembali hadir hari ini. Ia selalu hadir disaat saat yang buruk.

Jisoo menutup pop up pesan dan melanjutkan aktivitasnya bermain game. Sebenarnya sia-sia saja. Jisoo sejak tadi juga tidak pernah berhasil di gamenya. Otaknya tetap sibuk memikirkan alasan yang tepat untuk mengakhiri acara ini.

Diluar sana ke-empat orang tua dan tim event organizer masih sibuk mengalihkan para tamu dengan acara permainan dan karaoke bersama.

"Ji, mau makan apa? Biar gua ambilin" ucap Seulgi menawarkan diri dengan senyum manisnya

Jisoo menggeleng sambil tersenyum senormal mungkin
"Nanti saja, belum lapar"

"Asya mau apa?" kini Seulgi beralih pada Asya

"Mau ice cream, sama rainbow cake" jawab Asya

Seulgi mengangguk kemudian menghilang di balik pintu.

Jisoo melihat jam di ponselnya. Pukul satu lewat lima belas menit. Harus berapa lama lagi? Pengap rasanya berlama-lama di dalam kamar ditambah dengan gaun putih ini.

Alasan apa yang bagus?
Pura-pura salah jadwal? Mengatakan bahwa acara hari ini adalah acara untuk memohon doa restu butik Jisoo? Huh. Jangan ditambah dengan kebohongan. Repot.

Bagaimana jika, merayakan kenaikan jabatan Jisoo? Ah. Lalu, apa alasan mengundang keluarga besar Jinyoung ke acara ini?

Park Jinyoung merepotkan.

AHA!

Jisoo bangkit dari duduknya dan bergegas keluar

"Kakk! Mau kemana?" Tanya Asya

Ah iya. Bicara dulu pada orang yang akan dilibatkan.

"Asya, apapun yang Aku katakan Kamu iyakan saja ya? Ok? Ok!" ucap Jisoo sebelum menghilang dibalik pintu

Jisoo melangkah perlahan akibat gaun putihnya.

"Sebelumnya saya minta maaf, kemarin kedua orang tua kami salah menyampaikan maksud undangan hari ini. Hehe. Salah tanggal. Maklum lah sudah tua" batin Jisoo sambil menuruni anak tangga

"Sebenarnya acara hari ini diadakan untuk memohon doa restu, karena Jisoo dan Asya akan memulai bisnis baru dibidang kosmetik" lanjut Jisoo

Tangga terakhir.

"Ji, mau kemana?" ucap Seulgi dengan makanan penuh ditangan kanan dan kirinya.

"Ke depan, sebentar" ucap Jisoo mengabaikan.

"Setelah itu, orang-orang akan bersorak sorai, makan-makan. Lalu, selesai" batin Jisoo

"JI!!" panggil Seulgi

Ulah gaun itu, setengah mati Jisoo mencapai ruang utama dan mencari keberadaan microfon.

Begitu microfon berada ditangannya, Lisa dengan cepat menghampiri.

"Jangan gila" ucap Lisa setengah berbisik

"Gua ngga gila"

"Terus lo mau apa?"

"Gua capek, gua cuma mau tidur" ucap Jisoo.

"Tidur kan dikamar, bukan disini. Pintar"

"Tapi berisik"

Under The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang