"Ishh benar-benar pengacau!" ucap Jisoo mendengus kesal sambil mengusap air matanya yang menggenang.
"Kenapa perilakunya tidak bisa diprediksi, huh!"
"Padahal kemarin dia baru saja berlaku manis"
Jisoo mengusap pipinya yang basah. Mengingat kalimat dan perlakuan Jinyoung tadi membuatnya sesak.
Jisoo menenggakkan kepalanya. Kini Jisoo telah berada di luar gedung perusahaan. Jisoo menghela napas panjang, kemudian menghembuskannya perlahan. Berharap kekuatan dirinya sedikit demi sedikit kembali.
Ice cream. Makanan itu yang pertama kali muncul dipikirannya ketika perasaan dan pikiran Jisoo sedang kacau.
Jisoo bergegas menuju swalayan terdekat. Membeli ice cream strawberry kesukaannya.
Setelah membayar ice creamnya Jisoo duduk disalah satu kursi yang disediakan. Menghadap kaca besar ke arah luar.
Jisoo menikmati ice creamnya perlahan, menikmati rasa manis yang kini memenuhi mulutnya.
"Mengapa dia tidak membiarkan Aku menyelesaikan masalahku sendiri?"
"Dia pikir Aku tidak bisa, huh?"
Jisoo melahap ice creamnya semakin cepat.
"Atau dia merasa punya kuasa sebesar itu, huh?"
Tak terasa ice cream ditangannya sudah habis.
Jisoo bangkit dari duduknya, membeli ice cream dengan rasa lain. Kemudian kembali duduk di tempatnya.
"Paling tidak dia bisa mendiskusikannya padaku kan?"
"Bukan seenaknya saja memutuskan hidup orang lain"
"Apa dia tidak tahu yang namanya musyawarah mufakat?"
"Oh. Yang benar saja"
Lagi-lagi ice cream yang Ia genggam habis tak bersisa. Jisoo kembali bangkit dari duduknya. Membeli ice cream. Duduk. Kemudian melanjutkan aktivitasnya.
"Jika ku ingat-ingat. Jiwa pengaturnya itu loh. Menyebalkan sekali"
"Harus ini. Harus itu. Jangan. Tidak"
Jisoo menghembuskan napas gusar.
"Bagaimana bisa orang semenyebalkan itu dipilih menjadi ketua BEM""Bahkan sekarang jadi pemilik perusahaan"
"Anggota dan karyawannya pun betah-betah saja"
Jisoo mengacak rambutnya kasar.
"Mengapa Aku bisa suka padanya sih"
"Menyebalkan"
Begitu ice cream ditanggannya mulai habis. Jisoo bangkit dari duduknya untuk membeli ice cream lagi.
Baru akan mengambil ice cream rasa coklat, seseorang menahan lengannya. Jisoo menoleh dengan cepat. Seorang pria memakai pakaian serba hitam, topi hitam, dan masker hitam.
Jisoo menarik lengannya, hendak melepaskan diri. Tapi, orang tersebut menurunkan maskernya.
Jisoo menghela napas lega, "Astaga! Kamu membuatku takut".
"Maaf, hehe" ucap Ten
Begitu lengannya sudah bebas, tangan Jisoo bergerak hendak meraih ice cream coklat itu. Namun, lagi-lagi ditahan.
"Cukup Noona!"
Jisoo mengerutkan keningnya, kenapa Ia dilarang makan ice cream? Padahal Ten tau ice cream adalah makanan kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Rain
FanficPertemuan pertama kita saat hujan. Kisah kita berlangsung selama musim hujan. Akankah kita bahagia berkat hujan? Tapi, orang bilang hujan menyedihkan. Katanya hujan menandakan langit yang menangis. Jadi, mungkinkah kisah kita berakhir menyakitkan...