9. Badai

190 21 0
                                    

Jisoo merenggangkan tubuhnya. Sudah empat puluh menit Ia hanya membolak-balikkan tubuhnya di kasur.

Besok adalah hari penting. Tapi, mengapa Ia sangat gelisah. Seakan hal buruk bisa saja terjadi.

Apakah Jinyoungnya baik-baik saja?
Apakah esok semua akan berjalan dengan lancar?
Apakah harusnya Jisoo mundur sekarang?

Jujur saja. Jisoo tidak tahu keberadaan Jinyoung saat ini. Ia sedang apa, dimana, bahkan dengan siapa. Jisoo tidak tahu.

Mereka tidak pernah mengirim pesan. Keduanya sama-sama gengsi dan keras kepala.

Jadi, haruskah Jisoo bertanya tentang keadaan Jinyoung sekarang?

Ah.
Tidak.

"Hard to get Kim Jisoo. Jangan lemah" batin Jisoo

Tidak betah dengan kondisinya, akhirnya Jisoo memutuskan untuk menghubungi seseorang.

"HAI SIST" ucap seseorang diseberang sana berteriak.

Terdengar suara dentuman musik yang keras di belakangnya.

"Dimana lo?" ucap Jisoo berusaha menajamkan pendengarannya.

"APA?"
"TIDAK DENGAR"

Jisoo mendengus kesal

"MENJAUH DULU DARI TEMPAT ITU, PINTAR" ucap Jisoo

Seseorang di seberang telfon sepertinya mengerti, suara dentuman musik kini mulai jauh berkurang.

"Ada apa?"

"Lo senang-senang tanpa gua, huh?"

"Besok kan hari pertunangan lo. Yakali malemnya gua ajak ke club. Duh"

Jisoo terdiam tidak menjawab. Kini perasaannya semakin tidak tenang

"Something wrong?"

"I dont know. Ngga bisa tidur"

"Ok, sejam lagi otw apart lo"

"No, gua di rumah ortu"

Lisa meringis, Ia lupa.

"Well, should i go there?"

Hening. Jisoo butuh Lisa. Lisa bisa menenangkan dirinya. Tapi, rumahnya terlalu jauh. Butuh dua sampai tiga jam.

"Ngga usah" jawab Jisoo

"Are you sure?"

"Iyaa"

Lagi-lagi hening. Lisa tahu Jisoo membutuhkan dirinya. Jadi, Lisa tidak memutuskan sambungan telfon. Ia menunggu. Menunggu Jisoo mengatakan sesuatu yang menganggunya. Tapi..

"Have fun" ucap Jisoo kemudian memutuskan sambungan telfon

"Everything will be fine, right?" Batin Lisa

-under the rain-

Jisoo menerjapkan matanya. Cahaya matahari yang masuk menusuk penglihatannya. Seseorang terlihat membuka jendela. So Yeon.

"Bangun sayang, ayo siap-siap" ucap So Yeon

Jisoo menggeliat di atas kasur dan tanpa sengaja menemukan kembali posisi nyamannya.

"Bangun, Ji"

Kini So Yeon menggerak-gerakkan tubuh gadisnya.

"Lima menit" ucap Jisoo parau

"Heh! Ini udah jam 8 Jisoo! Acaranya jam 10"

Under The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang