Jangan lupa vote dan komen juga follow..
You got me feeling like psychooo..psychooooo..
Maklum bucinnya Red Velvet 😚
Selamat menikmati..
***"Siang bu, maaf mengganggu. Di bawah ada tamu yang nyariin ibu." Anita tengah memeriksa pengeluaran bulanan untuk tokoh kuenya saat seorang karyawan wanita memasuki ruangannya untuk memberitahunya seseorang tengah menunggunya di lantai bawah.
"Nyariin saya? Siapa? Pelanggan kah? " Anita menarik kaca matanya lepas dari wajah sebelum bertanya.
"Bukan bu."
"Siapa?" Tanya Anita lagi, wajahnya mengkerut bingung.
"Katanya tadi namanya Damian bu." jawab karyawan itu dan setelah mendengar nama itu, seketika Anita berubah cemas, ia berdiri dari duduknya dengan panik dan segera bergegas mendekati karyawannya itu .
"Dia bilang apa?" Tanya Anita lagi, wajahnya mengkerut serius dengan cemas.
"Dia nanyain ibu ada apa nggak, dia mau ketemu. Terus saya suruh orangnya tunggu buk, buat manggil ibu."
"Kamu bilang saya ada?"
"Nggak bu, cuman saya suruh tunggu." jawab karyawan itu.
"Bagus. Sekarang kamu kembali ke bawah dan bilang saya nggak ada, kalau dia tanya macam-macam nggak usah dijawab, jangan beritahu dia informasi apapun." Tegas Anita, karyawan itu hanya mengangguk dengan ekspresi bingung sebelum pergi meninggalkan Anita sendiri di ruangannya.
Anita kembali duduk dan langsung menundukan kepalanya di meja sembari memijit-mijit kepalanya pelan, ia merasa pening seketika saat tahu orang yang mendatangi tempatnya adalah mantan suaminya. Yang menjadi pertanyaannya saat ini adalah darimana pria itu tahu tokoh kuenya, apakah pria itu sudah tahu segala informasi menyangkut dirinya dan kedua putrinya. Lalu sekarang apa yang harus dia lakukan, ia takut Damian akan terus mendatanginya dan lebih parah adalah bagaimana jika putri sulungnya tahu Damian menadatanginya hari ini.
Ia takut Alona akan kembali mengamuk dan lebih buruk lagi bagaimana jika Alona nekat mendatangi Damian dan mengamuk lagi pada pria itu.
Saat tengah memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi, suara ketukan pintu kembali terdengar, karyawan yang sama kembali masuk dengan wajah panik, seketika Anita berdiri dengan raut wajah yang hampir sama dengan karyawannya.
"Ada apa lagi?" Tanya Anita.
"Anu buk.. Itu, orangnya nggak mau pulang, dianya malah mau maksa naik ke sini bu, dia tahu ibu ada." Jawab karyawan itu dengan gestur cemas.
"Terus?"
"Katanya dia bakal nungguin ibu sampai ibu keluar, padahal tadi saya udah bilang ibu udah balik dari siang, tapi dianya masih kekeh tau ibu belum pulang, katanya ibu sengaja sembunyi biar nggak ketemu dia. " Jelas karyawan itu.
Anita semakin panik, dia tidak tau lagi harus bagaimana, Anita hafal betul bagaimana Damian. Pria otoriter itu akan melakukan apapun jika menginginkan sesuatu, dia keras kepala dan pemaksa, pantang menyerah dan keras. Karyawannya tak akan sanggup menghalangi pria itu.
"Dia di dalam toko atau di luar?" tanya Anita.
"Di luar bu, dia nungguin di parkiran, tadi setelah ngamuk-ngamuk dia langsung keluar dan masuk ke mobilnya dan sampai sekarang kayaknya dia masih di sana." setelah mendengar penjelasan karyawan itu, Anita melangkah menuju kaca jendelanya hendak melihat ke arah parkiran, ia mengintip keluar dan menemukan satu mobil mewah berwarna hitam tengah terparkir rapih di parkirannya, karena tidak banyak mobil di parkiran itu ia dengan mudah mengetahui mobil milik pria itu.
"Terus gimana bu, ini kita udah pada mau pulang. Apa sebaiknya kita jangan balik dulu, nungguin itu masnya pulang." Anita mengeryit antara sadar sudah waktunya tokoh kuenya tutup dan juga karena panggilan mas yang keluar dari mulut karyawan untuk Damian. Damian sudah berumur 45 tahun menurut Anita pria itu sudah bukan mas-mas lagi, apa karena wajah Damian yang terlihat lebih mudah dari usianya? Entahlah.
"Kalian sebaiknya pulang, saya tetap di tokoh, kunci pintu dan tutup tokoh seperti biasa, saya akan kembali kalau pria itu sudah pergi. Saya punya kunci cadangan jadi tidak usah kawatirkan saya." pintah Anita.
"Tapi buk.. "
"Udah nggak papa, pria itu bukan orang jahat, kalian nggak usah kawatir, sekarang kalian pulang dan istirahat. Nggak usah kawatir."
"Baik bu, kalau begitu kita pamit ya buk. Ibu hati-hati, Kalau ada apa-apa segera telpon saya buk." jawaban Karyawan itu sebelum kembali turun ke lantai bawah.
Karyawan-karyawannya melakukan apa yang dimintanya, sementara Anita berdiri bersembunyi dibalik tirai jendelanya menatap mobil yang tak kunjung bergerak, padahal karyawannya sudah mengunci tokohnya dan memadamkan listrik tapi sampai hampir sejam mobil itu belum bergerak juga, Anita hampir menyerah dan berniat tidur di tokohnya kalau mobil itu belum juga beranjak dari parkiran, ia akan menelpon Alona dan Aleeza dan memberi alasan untuk tidur di tokoh tetapi saat ia akan beranjak untuk mengambil ponselnya, ia mendengar mesin mobil yang menyalah. Saat ia menengok ke arah parkiran ternyata itu mobil Damian, pria itu akhirnya menyerah dan beranjak dari tokoh kuenya.
Seketika perasaan legah melingkupi Anita, rasanya ia tak pernah selegah ini, entah untuk apa alasan pria itu datang menemuinya, Anita tidak akan menemui pria itu. Ia merasa tak punya alasan apa pun untuk kembali bertemu atau pun berhubungan dengan mantan suaminya lagi, ia tak ingin menyakiti ke dua putrinya.
Setelah 15 menit Anita menunggu setelah Damia meninggalkan parkiran, Anita memutuskan pulang, ia menuruni tangga dengan perasaan lega dan sebelum membuka pintu tokohnya ia kembali memastikan dengan kembali melihat keberadaan Damian dari jendela tokoh dan ia hanya mendapati kegelapan yang milingkupi tokohnya, ia tidak melihat siapa pun.
Anita akhirnya keluar dan segera mengunci tokohnya dengan terburu-buru namun saat ia berbalik dan ingin melangkah meninggalkan tokoh, ia dikagetkan dengan kemunculan Damian, pria itu sudah berdiri tak jauh dari keberadaanya, Damia berdiri tegak sejauh 10 langkah dari tempat Anita berdiri dan seketika itu juga tubuh Anita lemas dan panik melihat Damian berdiri menatap serius ke arahnya.
"Masih mempertahankan kebiasaan lama An? Ternyata menghindar masih menjadi hal favorit kamu saat ada masalah." Anita menatap ngeri pada Damian dan detak jantung berdegup tak beraturan.
Habislah dia.
Halohaaaaa.. 💞🤗🤓 apakabar semua? Selamat tahun baruuuu buat kalian semua, semoga ditahun yang baru ini kalian memperoleh banyak kebahagian ya. Dan saya juga mau minta maaf karena nggak menepati janji untuk up, bukan karena apa2 guys ternyata apa yang minta tidak sesuai harapan hehehe, nggak sesuai target yang saya buat kemarin jadi ya saya tunda, ditambah kesibukan ditahun baru yang tidak mungkin saya sepelehkan jadi ya 😌 saya tunda upnya maaf ya, besok saya akan up lagi jadi ditunggu ya.
Jangan lupa vote, komennya yoo dan jangan lupa follow saya bagi yang belum, tengkyuuuu.
You got me feeling like a psycho psychooooo.. 😂😘
Doakan saya bahagia terus ya biar sering up heheh..
Buat minggu ini kayaknya saya bakal sering up deh, soalnya queen Taeyeon mau comeback lagi tanggak 15 jadi ya kebahagian sedang jadi milik saya, maklum saya SONE yg lagi kehausan ngeliat emak2 saya nongol sooooo..Ditunggu ya.
(Pasti yang bukan K-popers nggak ngerti saya ngomong apa 😂 abaikan)
Sudah dulu yaa byeeee..
Sampai ketemu besok.
Love
Miss One 🤓
KAMU SEDANG MEMBACA
Still The Same
RomanceWARNING!! Adults Only! Terdapat banyak kata-kata kasar dan adegan kekerasan! Mohon bijaklah memilih bacaan. ** Ketika kau dikhianati oleh dua orang yang kau percaya sekaligus, orang yang dipercaya sebagai cinta pertamamu dan seseorang yang kau yaki...