Wajib vote dan meninggalkan coment !
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
17.00
"Aku akan pulang" tutur Renjun ketika melihat jarum panjang arlojinya menunjuk di angka 5.
Hwang Renjun— hari ini adalah hari pertamanya bekerja, namun ia tidak terlihat bersungguh-sungguh, ia selalu ingin pulang dan menyelesaikan sesuatu dengan terburu-buru.
"SIAPA YANG BERTUGAS MENGINPUT DATA HARI INI?!" pemilik Do bertanya dengan intonasi tinggi, suara datarnya sangatlah menakutkan.
Perlahan, tangan mungil itu terangkat ke atas, melayang di udara, bibirnya bergerak kaku
"s-saya"."Huh" pemilik Do membuang napas kasar.
"Saya berkali-kali udah bilang sama kamu, input sesuai nomor, jangan berdasarkan barang masuk! Kamu seharusnya nunggu semua buku diturunin! Jangan buru-buru nginput! Kamu kalo saya jelasin iya iya, kamu itu kebanyakan nulis di catetan! Suara saya cuma jadi angin lalu!"
Renjun tidak berani menatap wajah atasannya, ia menundukkan wajahnya takut, air mata yang sudah menggenang di pelupuk itu saling dorong untuk segera lolos.
"Biar saya yang ngulang kak" Chanyeol menawarkan diri.
Do Kyungsoo tidak memberikan komentar apa-apa lagi, ia berlalu dengan wajah masam.
Chanyeol menepuk pundak Renjun yang notabene lebih muda darinya, punggungnya bergetar pelan.
Chanyeol tidak bisa melihat sesuatu yang seperti ini, ia merengkuh tubuh itu untuk dibawa ke dalam dekapannya.
Setelah agak tenang Renjun melepaskan diri.
"Aku minta maaf" ucapnya tanpa menatap wajah Chanyeol.
"Tidak apa-apa"
"Aku bakal bantu kamu, nginput ulang" tutur Renjun.
Mereka menyelesaikan tumpukan buku baru itu, menginput data sesuai dengan nomor, mereka membicarakan banyak hal, dari kehidupan kuliah Renjun dan kenapa Chanyeol berakhir di tempat ini, sesekali mereka tertawa menertawakan cerita konyol Renjun.
"Kak, aku benar-benar minta maaf soal ini, akhir-akhir ini daya otakku berkurang, aku sangat sering lupa, dan harus mencatat semuanya ke dalam note, tapi— meskipun aku catat, aku tetap lupa" tutur Renjun menyesal.
"Itu hal wajar, ada banyak data di dalam otakmu, aku juga pernah mengalami hal yang seperti itu"
"Lalu bagaimana kau mengatasinya?" tanya Renjun yang sangat ingin menyembuhkan penyakit lupa yang akhir-akhir ini menemani harinya.
"Fokus terhadap sesuatu" jawab Chanyeol tanpa memalingkan wajah dari komputer.
"Aku— sulit berkonsentrasi"
Chanyeol menghentikan laju jarinya di atas keyboard berwarna hitam itu.
"Seperti ini, tatap mataku, konsentrasilah terhadap bayanganmu yang ada di dalam mataku" ucap Chanyeol sambil melihat bayangan yang ada di dalam manik mata pria muda itu.
Terlihat Renjun nampak menegang.
"Fokus" ucap Chanyeol ketika Renjun mulai lengah.
Ketika pria muda itu mulai sangat fokus, Chanyeol melihat area wajah itu.
"Sangat mirip dengan anjingku" batin Chanyeol.
"Sebentar" Chanyeol berdiri dari duduknya membuat Renjun kaget.
Chanyeol menekan angka 0 yang mana merupakan panggilan cepat yang akan langsung terhubung dengan nomor Baek.
Bukan—
Bukan Baekki yang menginginkan ponsel, Chanyeol lah yang ngotot membelikannya ponsel, ia tidak ingin anjing kesayangannya itu lepas kendali.
"Yeolli" ucap seseorang di seberang.
"Lo gapapa? Gak ada sesuatu yang terjadi kan? Sekarang— apa yang lo lakuin?"
Baekki menatap tumpukan buku yang berada di depannya.
Ya.
Chanyeol membelikannya bermacam-macam bacaan untuk menambah wawasan.
"Pria dewasa cenderung melakukan seks" jawab Baekhyun.
"Hah?"
"Baekki membaca itu" jawabnya polos.
"Emm— Baek, maaf, gue bakal pulang telat" tutur Chanyeol.
Baekki mendongakkan wajahnya kecewa.
"Yeolli pulang jam berapa?" tuturnya lirih.
"Mungkin setelah jam 9" jawab Chanyeol.
Baekki mendesah kecewa dan Chanyeol mendengar itu.
"Oke"
Setelahnya Chanyeol menutup telepon dan kembali mengatur fokus Renjun.
_____________________________________________
to be continue •ᴥ•
KAMU SEDANG MEMBACA
【04】I'AM YOUR PET 🔞 - CHANBAEK21
Fanfiction📌 COMPLETE 🌚 CHANBAEK HOT NC 21+ 🔞 BOCIL JANGAN MAMPIR!! ⚠️ HARSH WORDS, HARSH SCENES!! ✒️ BAKU, NON BAKU, LO-GUE Chanyeol mendatangi seorang peramal dengan tujuan buang sial. Suatu hari di pembuangan sampah ia bertemu dengan seseorang yang mir...