Wajib vote dan meninggalkan coment !
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Saat ini waktunya istirahat makan siang untuk karyawan perpustakaan.
Perpustakaan di tutup sementara dan semua karyawan berada di kantin rooftop.
"Eh lo dah denger rumor belom?" Xiao Dejun, karyawan muda itu memulai gosip panasnya di sela-sela mengantri kopi.
"Tentang yang mau nikah itu?" Jaehyun dengan botol cola di tangannya menimbrung.
"Eh siapa sih?" casual dengan wajah lokal itu sepertinya ketinggalan berita.
"Orang yang tempo hari didatengin preman" Dejun menyesap kopinya perlahan.
"Hah preman??" Jaemin mengerutkan alisnya.
Dejun memutar bola matanya malas, "Chanyeol, bentar lagi dia mo nikah"
"HAHHH?????" Jaehyun dan Jaemin berteriak bersamaan hingga mendapatkan tatapan mata tak mengenakan.
"Bullshit lo!"
"Kagak percaya gue"
"Jeno liat sendiri, tempo hari tuh cewek dateng ke cafe ujung jalan sana, mereka ngobrol serius banget, tuh cewek juga bawa berkas pernikahan" Daejun menjelaskan.
"Alahh palingan juga settingan gegara waktu itu didatengin si preman ganteng, cuma akal-akalan doang itu" Jaehyun tetep gak percaya.
"Gue sih cuman ngomongin fakta ya, percaya gak percaya itu urusan lo" kemudian pria muda tampan itu melangkahkan kakinya pergi untuk menceritakan gosip pada rekan lainnya.
"Ternyata gosip cepat menyebar"
Pria yang baru saja menjadi bahan pembicaraan itu memakan secangkir eskrim dengan diam, telinganya melebar mendengarkan gosip yang beredar tentang dirinya.
Tubuh tinggi itu berdiri membelakangi semuanya, matanya melihat ke jalanan besar di bawah sana. Angin berhembus lumayan kencang saat telepon di saku celananya bergetar.
"Hm" ucapnya saat seseorang di seberang mulai membicarakan hal itu lagi.
"Emak lo sakit, lo harus pulang sekarang, dan saat lo sampe di sini lo kudu nikahin gue, semalem dah 'temu besan' , gak ada alesan lagi buat lo nolak" Irene, wanita desa yang kecantikannya di atas rata-rata mengatakan yang sebenarnya, mau tidak mau Chanyeol haruslah pulang.
[temu besan : mempertemukan kedua keluarga yang putra-putrinya akan dinikahkan]
"..."
"Apa perlu gue jemput?"
Pria tampan itu menutup matanya rapat-rapat, ia susah payah meneguk salivanya. Ingin sekali rasanya ia melompat ke jalanan beraspal di bawah sana sebagai jalan pintas untuk menyudahi semuanya namun akal sehatnya masihlah berfungai.
Lidahnya kelu, pikirannya tidak berjalan, ia benar-benar tidak bisa mengatakan satu patah kata pun.
"Yeol, sebenernya... emak lo dah sakit dari lama tapi waktu kita ketemu gue gak sampe mo ngomong tentang kondisinya, dan—"
"—akhir-akhir ini beliau sering pingsan"
"Dan hari ini emak lo baru check up ke rumah sakit"
Chanyeol luar biasa bingung, ini semua salahnya, Ibunya sakit juga karena dia, tapi— ketika ia meninggalkan kota ini ia kehilangan semuanya; uangnya, pekerjaannya, dan... Baekki.
Pikirannya buyar, akhir-akhir ini ia sering memikirkan masalah pernikahannya hingga membuatnya kehilangan fokus, kemudian kini masalah lain muncul lagi.
Rasanya, ia ingin memuntahkan semua isi kepalanya.
"Yeoll!!" gadis di seberang telepon itu memanggil cukup keras.
"Hm??"
"Lo dengerin gue ngomong gak sih??"
"Denger kok, gue pikir-pikir lagi deh"
"Apa yang mau dipikirin lagi, itu ema—"
Pip!
Telepon terputus.
"Kalo gue pulang kampung dah nikah berarti Baekki juga harus pergi" gumamnya sedih.
"Mas.. " tepukan di bahu kirinya membuatnya menoleh.
"Ah maaf, kenapa?"
"Es krimnya leleh" pemilik Do menunjuk ke cangkir es krim di genggaman Chanyeol.
"Ahh, saya ngelamun"
"Lagi banyak pikiran ya?" tanyanya peduli.
"Hehe engga, lagi kurang enak badan aja" jawabnya bohong, sebenernya yang sakit itu pikirannya.
"Yaudah gapapa pulang aja, kerjaan kamu juga udah selesai kan? Kalo belom biar di terusin yang lain" pemilik Do memberikan keringanan yang dibalas anggukan oleh Chanyeol, setelahnya pria tampan itu pamit dan pulang ke rumah dengan selamat.
"Yeolliee— tumben pulang jam segini? Pasti kangen Baekki yaaaa—" anjing kecil itu menggoda sang majikan.
"Gue capek Baek, jangan ganggu" pria tampan itu berseru dengan suara rendah yang dingin.
Baekki yang tidak mengerti apapun hanya bisa menatapnya bingung dan sedih, ia merasa diabaikan. Lagi.
Chanyeol melepas jaket navy serta tas yang sedari tadi digendongnya, ponsel dengan layar yang mati pun ia letakkan ke sembarang arah. Ia langsung pergi ke kamar mandi, membasahi seluruh tubuhnya dari ujung rambut hingga ujung kaki, berharap stres yang ia alami ikut luntur bersamaan dengan air yang menghilangkan sisa shampoo di rambutnya.
Drrtt... Drttt. Drtttt..
Ponsel pria itu bergetar.
Baekki mencari ke sumber suara, ia melihat nama 'IRENE' tertulis di sana.
"Yeolliee ada teleponn" teriaknya.
...
Tok tok tok..
Baekki mengetuk pintu kamar mandi, karena menurutnya mengangkat panggilan di ponsel orang lain tidaklah sopan.
Namun seseorang di dalam sana tak lekas menyahut.
Ting!
1 pesan baru diterima
+69xxx
Chanyeol, ini Bapak.
Emak mu sakit, lekaslah pulang dan menikah dengan Irene, dia wanita yang pantas untukmu.
Satu hal lagi, emak dan bapak di sini sangat merindukanmu.Raut wajah Baekhyun menurun, ia membaca baris demi baris kemudian pergi ke ranjangnya untuk pura-pura tertidur setelah sebelumnya meletakkan ponsel sang majikan di dekat jaketnya.
Pria berkulit gelap yang sebelumnya keluar membeli beberapa botol bir telah kembali.
"Kok sepi?"
_____________________________________________
to be continue •ᴥ•
KAMU SEDANG MEMBACA
【04】I'AM YOUR PET 🔞 - CHANBAEK21
Fanfiction📌 COMPLETE 🌚 CHANBAEK HOT NC 21+ 🔞 BOCIL JANGAN MAMPIR!! ⚠️ HARSH WORDS, HARSH SCENES!! ✒️ BAKU, NON BAKU, LO-GUE Chanyeol mendatangi seorang peramal dengan tujuan buang sial. Suatu hari di pembuangan sampah ia bertemu dengan seseorang yang mir...