21 - ︽ тнɑɴкѕ, вɑcк-нoмє ︾

2.9K 316 25
                                    

Wajib vote dan meninggalkan coment !

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -




Chanyeol kembali dari gedung yang berselimut pelangi, kelopak matanya besar dan nampak sembab, sangat terlihat bahwa ia baru saja menangis.

Pertunjukan anak anjingnya tadi sungguh luar biasa.

"Huh"

Helaan napas kasar itu keluar dari mulutnya, kedua tangan mengusap wajahnya seketika dilihat ada seseorang yang berdiri di depan pintu apartemennya.

"Renjun" gumamnya ketika langkah kaki semakin mendekat ke sosok yang dikenalinya.

"Waiting you" ucap seseorang di sana sambil melangkah menuruni beberapa anak tangga.

"Ini-" lengannya terulur untuk memberikan berkas yang nampak asing.

Chanyeol mengambilnya kemudian membalik lembar demi lembar.

Matanya terbelalak kaget. Tercengang.

"Ini terlalu detail tanpa ada tambahan Photoshop atau aplikasi edit foto lainnya" batin Chanyeol.

"Ngebatin? Lahirin aja, btw baru-baru ini lo jadi objek penelitian gue, dan sekarang tugas lo untuk jelasin siapa pria itu" ucap Renjun dengan pandangan angkuh dan menghina.

Bak!!

Chanyeol melempar kasar berkas itu ke dada pria muda di hadapannya, "lo budeg ato tuli? Bukannya gue udah bilang kalo punya anjing peliharaan?!" ucap Chanyeol datar kemudian pergi memasuki apartemennya.

"Kak!!!" Renjun berbalik dan menahan lengan Chanyeol.

"He. Is. My. Pet!" Chanyeol berbicara dengan menekan setiap kata.

"HAHHHH????" Renjun melepaskan genggaman tangannya pada lengan kekar Chanyeol, ia sangat tidak percaya pada apa yang di dengarnya.

"Bagaimana bisa manusia diperlakukan seperti hewan?!!" kesalnya.

Chanyeol menaikkan sedikit sudut bibirnya, "derajatnya lebih tinggi daripada manusia kek lo".

"Park!! Gue gangerti lo jenis manusia yang kek apa?!!!" Renjun marah, ia menaikkan nada bicaranya.

"Lo gaperlu tau! Karena lo bukan manusia" tutur Chanyeol dengan wajah datarnya.

"PARK CHANYEOL!!!!" teriak Renjun.

"Satu lagi. Sorry" ucapnya dengan tersenyum kecut sebelum akhirnya benar-benar pergi.

"WHAT THE FUCKK PARKK!!!!!! ARRGHHHHH INSANE!!!! PARKKKK!!! BAJINGANNNN!!! ARKKKKHHHHH" teriaknya diikuti dengan kemarahan yang tidak bisa di dekripsikan lagi, kedua tangannya juga sibuk merobek berkas yang ia dapatkan dengan susah payah.

Tap. Tap. Tap. Tap..

Suara langkah kakinya yang tergesa kembali ke ruang pribadinya.

"BAEKKKK" teriaknya di dalam ruangan gelap itu.

Sepi.

Sunyi.

Senyap.

Tulang Chanyeol melunak, tubuhnya merosot dengan dahi yang meghantam permukaan meja.

"Baekki" gumamnya lirih.

Tingtong.. Tingtong..

Bel tamu ditekan di luar sana, Chanyeol berjalan tanpa nyawa.

Dihidupkannya lampu sebagai penerang ruangan sebelum akhirnya ia menilik ke luar pintu.

Melalui lubang kaca penghubung antara dunia luar dan ruang pribadinya Chanyeol melihat, lewat lingkaran itu ia mengetahui sosok di luar sana.

Nyawanya seperti memasuki tubuhnya untuk yang kesekian kali. Terlonjak kaget.

"Ada kesalahan dalam foto itu!!" teriak Renjun dari luar kamarnya.

Chanyeol mengernyitkan dahinya.

"Ayo kita bahas lagi" ucapnya dengan air mata yang berderai.

"Renjun tau Kak Chanyeol bukan pria seperti itu!!!!!!" teriaknya frustasi.

Lagi-lagi Chanyeol terkejut dan ia harus melangkah mundur.

BRAK!! BRAK!! BRAK!!

"Buka pintunya!!! Ayo kita bahas lagi!! Kak Chanyeol buka pintunya!!!! Kakak!!!!!!" gedornya tanpa peduli keadaan sekitar.

Chanyeol memilih lebih menjauh dari pintu ketika Renjun mengatakan kalimat yang tak pernah ia sangka, "BUKA PINTUNYA ATO GUE DOBRAK!!!"

BRAK!! BRAK!! BRAK!!

Renjun lebih berulah dengan menendangi dan mendorong keras tubuhnya ke arah pintu bermaksud untuk masuk dengan paksa.

"Pergi" deep voice di luaran sana membuat telinga Chanyeol melebar.

"Siapa-"

Bugh! Duak!!

"Sakiittttt!!!!" teriak Renjun dengan suara yang semakin jauh.

Tak berapa lama kemudian terdengar kode sandi yang ditekan.

Chanyeol berdiri dengan wajah tegang.

"Yeollie" suara manja dengan wajah imut serta puppy eyes yang sangat dirindukannya berdiri tepat di hadapannya sambil memegangi sisian pintu.

Chanyeol memandang tanpa berkedip.

"Yeollie" ucapnya lagi sambil melangkah masuk dan memeluk patung raksasa itu.

Dengan mata panas dan berair ia mengulurkan tangannya untuk kembali memeluk sosok yang sangat dirindukannya.

Isak tangis mulai terdengar, bukan- bukan Baekhyun ikut menangis melainkan Chanyeol yang sangat emosional dan menangis dengan kencang, tubuh mungil di bawahnya ia dekap dengan sangat erat hingga rasanya mungkin bisa meremukkan tulang keras anjingnya.

"Gue pikir bakal mati kesepian, terimakasih sudah kembali"

_____________________________________________

to be continue •ᴥ•








Finally setelah sekian lama keluar juga dari goaaa...

Hallo haii buat yang masih nungguin...

Maaf kalo part ini gaje dan gaknyambung sama sebelumnyaa...

Semoga bisa nulis sampe end 😭😭😭😭

Sebenarnya gue kangen bacain komen kaliann..

Tapi ya gimanaa, mau ditungguin ampe berapa taon pun kagak ada yang ninggalin jejak 😭😭

POORME!

【04】I'AM YOUR PET 🔞 - CHANBAEK21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang