Prolog

4.7K 93 2
                                    

Awal tahun 2019 disambut dengan meriahnya rintik hujan yang mengguyur kota Surakarta. Tentunya hal itu tak menghalangi niat para makhluk Tuhan yang paling 'sempurna'  untuk berdiam diri di gubuk nya dan hanya menikmati pergantian tahun dalam diam dan doa. Berlaku juga untuk salah satu makhluk yang dianggap sempurna, dikaruniai nama Kafka. Kelahiran 1998 yang kian beranjak dewasa. Anak pertama dari tiga bersaudara. Anak band. Kulit Putih. Parfume Soft-Maskulin. Kuliah? Ya. Kafka termasuk remaja yang cerdas. Jurusan Arsitektur, padahal mama nya pernah menyarankan untuk masuk ke Hukum saja, atau bahkan mengikuti karir papanya menjadi Sarjana Ekonomi. Kafka suka kopi dan senja. Ia puitis. Ia banyak menarik para kaum hawa dengan pesonanya. Kharismatik? Jelas. Siapa yang tak bakal jatuh cinta dengan kafka. Terhadap lawan jenis ataupun tidak, ia lembut. Sangat. Ia pendengar yang baik.
Tapi,
dibalik itu semua, ada Kafka yang lain.
Kafka yang hilang, dan mungkin 'masih' terpendam.
Alasanya?
Keluarga. Teman. Dan, juga Rasa.

KAFKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang