Kehormatan dan kesetiaan

504 68 9
                                    

Di taman kecil namun rindang itu, terlihat dua anak kecil, kisaran kelas 1 SD yang pastinya jadi inceran para om dan tante, sedang bermain kejar-kejaran bersama dengan riang. Satunya memiliki rambut biru gelap dengan manik berwarna langit, sementara satunya lagi memiliki rambut coklat yang terdapat sebuah topeng kitsune di sisinya.

Mereka memang punya kebiasaan untuk langsung pergi ke taman setelah pulang sekolah, sekadar untuk menghilangkan penat serta melupakan tentang sekolah meskipun hanya untuk sesaat. Terkadang mereka sempat beli makan dulu, dan terkadang mereka beli minum untuk dinikmati bersama di bangku taman, seraya membicarakan berbagai hal.

Dikarenakan mereka bermain mendekati waktu siang dimana matahari serasa tepat berada di atas kepala, tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk merasa lelah. Sang berambut coklat menunjuk sebuah pohon rindang yang ada di dekat pintu keluar taman, menyarankan agar mereka istirahat saja disitu dulu sampai kelelahan mereka pergi.

Sang berambut biru gelap tersenyum lebar dan mengganguk setuju.

Mereka kemudian duduk senderan ke batang pohon yang tebal dan besar itu, menikmati terpaan angin siang yang terasa lebih adem di bawah pohon daripada saat di luar naungannya. Beberapa helai daun terbawa oleh angin, dan sang berambut coklat mengangkat tangannya untuk meraih mereka walaupun tau daun itu akan terselip dari gengamannya.

"Apa yang kau lakukan? Mencoba menangkapnya, Kashitarou-kun?" sang berambut biru gelap tertawa kecil melihatnya.

Sang berambut coklat membalas seringainya, "Aku hanya suka saja sensasi saat daunnya menyentuh tanganku, Soraru-san"

Soraru ikut mengangkat tangannya dan mengikuti Kashitarou, berusaha menangkap daun yang berterbangan. Tak satu helai daun pun yang mereka dapatkan, namun Soraru mengerti maksud sahabatnya. Permukaan daun yang mulus terasa sangat lembut di kulitnya, ditambah lagi dengan angin yang melewati jari-jarinya. Dia menyukainya. 

"Oh ya, bukankah sudah kubilang puluhan kali untuk memanggilku dengan 'Soraru-kun'? Bukan 'Soraru-san'? Kau terlalu formal denganku, Kashitarou-kun" Soraru menurunkan tangannya dan sekarang tiduran di rerumputan, pandangan lurus ke atas.

"Hm?" melihat sahabatnya tiduran, dia pun mengikutinya, "Tapi ayahku mengajarkanku untuk bertingkah sopan pada orang yang lebih tua dan memiliki pangkat lebih tinggi dari kita. Kau kan termasuk yang kedua, Soraru-san" 

Soraru termangu sesaat, sebelu suaranya keluar lagi.

"Benarkah? Benarkah aku lebih tinggi darimu, Kashitarou-kun?"

Kashitarou segera menjawab tanpa keraguan di nada suaranya.

"Pangkatmu? Iya. Tapi tinggimu? Nggak"

Kashitarou tertawa saat tangan Soraru menampol lengannya.

Soraru mendengus, "Aku serius, Kashitarou-kun"

"Aku juga, Soraru-san"

Kashitarou menolehkan kepalanya ke Soraru yang terdiam memandangi kumpulan daun hijau di atasnya, hanya sedikit warna biru langit yang terlihat dari sela-sela daun.

"Kau benar-benar nurut dengan ayahmu, huh?" Soraru berkata setelah membiarkan dirinya menikmati keheningan yang tercipta di sekitar.

"Tentu saja, Soraru-san. Kehormatan adalah segalanya di keluargaku" sekali lagi, Kashitarou berbicara tanpa keraguan.

Soraru menggumam kecil, sebelum sebuah senyum misterius terukir di wajahnya, "Kehormatan ya? Kau tidaklah salah"

Kashitarou mengerti ekspresi tersebut, dan hanya bisa tersenyum kecil, "Bagaimana jika di keluargamu, Soraru-san?"

"Keluargaku?" Soraru berpikir sejenak. Menemukan istilah yang tepat, kali ini gilirannya lah untuk berbicara dengan penuh keyakinan.

"Jika di keluargaku, maka kesetiaan yang paling penting"

Kashitarou menggumam senang, terdengar puas akan jawaban sahabatnya.

"Apa yang terjadi jika ada yang melanggar kehormatanku dan menghianati kesetiaanmu?"

"Apa kau baru saja memberiku pertanyaan retoris?"

Soraru melirik sahabatnya yang masih tersenyum, tidak membalas ucapannya. Sadar bahwa Kashitarou menunggu jawabannya, Soraru berkata dengan suara serius.

"Jika ada yang berani, maka kau tau darah adalah satu-satunya jawaban"

~~~

A/N : Akhirnya author bikin judul yang serius juga!!! Yeeyy! *seneng sendiri*

Oh, kalo ada yang bingung, ini lagi flashback tentang Kashitarou dan Soraru. Author dapet writer's block buat kisah Mafu yang selanjutnya, jadi author malah mikirin masa lalunya tuh dua senpai aja deh.

Eh author baru nyadar, kok chapter-nya jadi lebih pendek ya? Ah sudahlah, namanya juga pelesbek, gak usah panjang-panjang kayak kisahku dengan dia//paan dah.

See you next time!  

One, Two, Three, Slash!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang