The Fox

437 57 47
                                    

A/N : Nih ada yang special buat 4k reads~   ╮ (. ❛ ᴗ ❛.) ╭

Aku sedang membaca buku "Cara memasak kue ikan" di kasur asramaku saat aku mendapat pesan baru dari Otou-san. Aku membuka hp-ku dan mataku membelak melihat isi pesannya, membuatku yang sedang tiduran duduk tiba-tiba.

Selamat malam, Kashi. Maaf jika Otou-san menganggumu, tapi Otou-san punya hal penting yang harus kuberitau. Osora-shi mengabari Otou-san bahwa Mafu satu sekolah dengan Soraru-shi dan Luz-san. Sekarang, Otou-san ingin bertanya. Apa kau ingin menemui Mafu?

Butuh beberapa detik bagi otakku untuk menerima informasi tersebut. 

Ya, Otou-san. Tentu saja.

Aku mengetik balasan pada Otou-san tanpa keraguan. Kegembiraan menggembang di dadaku mengetahui bahwa Mafu satu sekolah dengan Soraru-san dan Luz-kun. Kami bisa berkumpul lagi seperti dulu!

Aku tak menyangka bahwa proses pindahan dari asrama serta mengurus surat-surat keluar semacam itu membutuhkan waktu 2 minggu. Sungguh, sekolah ini memang sangat ketat, tapi aku tak menyesal meninggalkannya jika bisa melihat Mafu lagi. Lagipula, aku menyayanginya seperti keluargaku sendiri.

Sesampainya di rumah, aku tak bisa berhenti berbicara tentang betapa bersemangat diriku untuk melihat Mafu lagi. Rib-san yang sedari tadi mendengarkan tertawa simpul dan mengelus-elus rambutku dengan sayang, namun kemudian senyumnya memudar, dan nadanya suram saat dia membuka mulutnya.

"Apakah Kashitarou-sama tidak tau bahwa Mafu-san kehilangan ingatannya oleh tembakan Soraru-shi kala itu?"

Ocehanku terhenti, dan aku menyunggingkan senyum pilu padanya.

"Tentu saja aku tau, Rib-san. Terlepas dari fakta pahit itu, aku masih senang bahwa aku bisa bertemu dengannya yang sudah seperti adikku sendiri"

"Begitu ya, Kashitarou-sama punya kepribadian yang kuat ya"

Dia memujiku dengan senyum lainnya yang lebih cerah.

Senyum piluku tetap bertahan saat aku membalas.

"Terima kasih atas pujianmu, Rib-san, tapi aku tak yakin aku sekuat itu"

Aku tak akan bilang diriku kuat jika aku tak bisa berhenti menangis saat Soraru-san terisak di bahuku, menceritakan apa yang dia lihat di gudang pelabuhan pada hari penuh rintik hujan itu.

.

"Kau ingin menggunakan ruang OSIS?"

"Ya, ada sesuatu yang harus kubicarakan dengan Soraru-san dan Luz-kun. Bisakah kau mengosongkannya, Eve-kun?"

"Tentu saja, Kashitarou-san"

Setelah itu aku kembali memasuki kelasku, memanggil Soraru-san dan Luz-kun untuk datang ke ruang OSIS. Seperti perkiraanku, Soraru-san pasti mageran dan mengeluh, berkata dia ingin cepat-cepat tidur sebelum waktu istirahat habis. Luz-kun tidak berkata apa-apa, hanya tersenyum kecil padaku.

"Aku ingin berbicara tentang Mafuyu-chan, Soraru-san"

Tepat sasaran. Mafu memanglah kelemahan seorang Soraru-san. Dia duduk di atas meja dan menyilangkan kakinya, sementara Luz duduk di kursi di sampingnya, memangku dagunya dengan telapak tangannya.

"Baik, lu dapet perhatian gue. Apa yang ingin kau bicarakan tentang Mafu?"

Dia berkata dingin, tapi aku tau dia peduli.

Aku menyenderkan punggungku ke tembok ruangan OSIS, sedikit memiringkan kepalaku saat aku tersenyum pada mereka.

"Kalian berdua tau kita tak boleh terlalu dekat dengan Mafu bukan?"

One, Two, Three, Slash!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang