Ramadhan Drabbles #8

249 41 21
                                    

- Pasar -

"Mafu-kun! Pintunya kunci dulu ya! Aku mau ke pasar dulu!"

"Iya, Ama-chan!"

Pagi itu, Amatsuki sedang berjalan di jalanan komplek sambil melirik daftar bahan-bahan makanan yang harus dia beli di pasar. Jarak pasar dengan komplek sebenarnya lumayan sih, sekitar 1 km. Padahal lagi puasa, tapi Amatsuki tetep milih jalan kaki daripada naik angkot. Hemat duit, plus bisa olahraga :)

"Hmm... Beras, gula, garam, daging sapi, tahu, tempe, dan cabe 5 kg..." surai coklat bermata merah itu menggumam pelan pada dirinya sendiri saat sedang berjalan. Langkahnya terhenti mendengar klakson motor di dekatnya dan sebuah suara yang memanggilnya.

"Amatsuki!"

"Oh, Bu Erika?"

Ibunya Luz si jerapah ngenes, Erika, menghentikan motornya di samping Amatsuki, "Amatsuki mau kemana pagi-pagi?" tanyanya.

"Saya mau ke pasar, Bu. Mau beli beberapa bahan makanan" lelaki berwajah shota kesayangan kita tersenyum manis. Beruntungnya Erika untuk bisa melihat senyum Amatsuki di pagi hari.

"Kebetulan aku juga mau ke pasar. Amatsuki mau bareng?"

"Gak apa-apa, Bu. Saya jalan kaki saja ke sana"

"Udah, ikut aja. Amatsuki juga lagi puasa kan? Tenaga harusnya dihemat"

Amatsuki terlihat ragu sejenak, sebelum mengangguk kecil, "Baiklah..."

Erika baiknya kalo sama anak orang lain doang, giliran sama anaknya sendiri mah apa. Singa betina baru lepas dari Ragunan cuy :>

//Luz : Emak gak sayang aku, huweee... TTДTT
Erika : Jadi cowok jangan lebay! Dasar!

.

Sesampainya di pasar, Amatsuki berterima kasih pada Erika dan mereka pisah jalan soalnya kebutuhan mereka berbeda. Penduduk (?) pasar sebenarnya jarang ngeliat Amatsuki belanja gegara shota bulan kita sekalinya beli tuh borong banyak biar gak sering-sering ke pasar.

Bayangkan, ibu-ibu lain yang masih ngantuk karena nyiapin sahur buat keluarga tadi imsak langsung melek ngeliat Amatsuki memasuki kawasan pasar. Berkah untuk mata, minna :) 

Auto tercerahkan UwU.

Pertama, yang paling penting, yaitu beli beras.

Amatsuki baru saja menerima dua karung beras seberat 2 kg masing-masing karung saat salah satunya terselip dari cengkramannya. Karung itu pasti sudah mengenai lantai pasar jika bukan karena kaki seseorang yang menahannya//eh njir, kuat amat tuh kaki.

"Aduh, terima kasih banyak!" Amatsuki segera mengambil karung beras tersebut dan membungkuk pada orang di hadapannya, "Saya juga minta maaf karena kaki anda harus menahan karung beras saya!"

"Tak apa, Nak Amatsuki"

"Lho?" Amatsuki menegakkan tubuhnya kembali, dan langsung mengenali siapa wanita di depannya, "Bu Ririku!" anjer, pantesan kakinya kuat. Wong dia punya ilmu bela diri didikan gratis dari Konoha//wat.

Ibunya Kashitarou si rubah alim, Ririku, tersenyum kecil pada Amatsuki, "Lain kali hati-hati ya, Nak. Kan kasihan karungnya kalau jatuh ke lantai" pesannya.

"Iya, Bu" Amatsuki membungkukkan kepalanya, "Saya permisi mau beli daging dulu ya, Bu"

"Daging? Saya ikut juga, Nak. Persediaan daging di rumah hampir habis soalnya" Ririku kemudian mengikuti Amatsuki ke bagian yang menjual daging.

Amatsuki yang hanya beli sekilo daging sapi dan ayam sedikit cengo melihat Ririku yang beli 3 kg daging sapi sekaligus ayam, "Bu Ririku beli banyak sekali" ujarnya.

One, Two, Three, Slash!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang