Sang Raja Gosip

469 64 37
                                    

Kenalin "narasumber"ku di sekolah ini.

Namanya Luz-senpai. 

Orangnya ganteng, melambai, dan lehernya kepanjangan sampai-sampai aku ngira ada jerapah hibrid yang lepas dari kebun binatang lokal. Setidaknya dia menghentikanku yang udah siap-siap nelpon petugas kebun binatang saat aku pertama kali ketemu dia.

Aku pertama kali ketemu Luz-senpai itu pas MOS. Amatsuki lagi berusaha menyingkirkanku dari para kakak kelas yang iseng, tapi ujung-ujungnya kita malah kepisah. Aku padahal mau lari ke gudang belakang sekolah, eh tau-taunya malah ketemu suatu mahluk berleher panjang dengan seragam sekolah lagi berdiri sambil mandang langit. Tau deh ngapain.

Aku kaget saat dia menoleh ke arahku. Dia kan anak OSIS! Ngapain dia disini?! Aku berteriak panik dalam hati, takut bakal diapa-apain sama dia. Mukanya mencurigakan soalnya.

Dan tiba-tiba dia berkata...

"Kyaaaaaaaaah~! Ada adek kelas gemez~!" dengan mupeng pula.

Aku merinding disko, sebelum ngeluarin hp-ku dari saku celana, langsung ngetik nomor kebun binatang. Panik, dia lari menghampiriku dan memohon untuk tidak memanggil aparat kepolisian, padahal aku kan mau nelpon kebun binatang, "Eh jangan jangan! Akoeh terlalu indah buat masuk penjara!"

"Kata siapa aku mau nelpon polisi?! Aku kan mau nelpon kebun binatang!"

"Iihh~! Gak gak gak! Disana kotor dan rame! Mana bisa manicure kuku disana!"

Bodo amat sumpah. Aku jadi gedeg sendiri jadinya.

"Ditambah lagi, kamoeh ngapain disini? MOS kan masih jalan! Jangan-jangan..." dia terkesigap dramatis, "Kamoeh kabur dari MOS yah?! Wah! Tak bisa dibiarkan! Gimana nasib penerus bangsa kalo adek kelasnya kayak beginih?!"

Dih, sadar. Senpai sendiri juga penerus bangsa tapi nggak bener gini.

"Nggak, senpai. Aku nggak kabur dari MOS"

Dia memiringkan kepalanya. Aku tak tau jelas ekspresi wajahnya karena bagian matanya ditutupi oleh poni abu-abunya yang tebal. Dipikir-pikir lagi, kalo dia Wakil Ketos, lalu dia sendiri juga ngapain disini?

"Oh! Akoeh tempe!" ngomong apa dia Kami-sama, aku nggak ngerti, "Kamoeh yang dari rumor itu kan? Si albino dengan sejarah pembulian sejak kelas 2 SD?"

Aku spontan menegang mendengarnya.

"Ayo ikut om-- eh maksudnya ikut akoeh! Biar kamoeh nggak diapa-apain sama yang lain! Mereka jijay banget ih! Ngebuli mahluk seimut kamoeh!"

Aku ragu-ragu. Dia mencurigakan 10.000% sih, tapi kayaknya niatnya baik. Jadi dengan hati-hati aku pun mengikutinya dari belakang.

Beneran toh, gak ada yang deketin aku saat dia bersamaku. Amatsuki kembali menemukanku dan membungkuk hormat padanya sebagai tanda terima kasih. Kami pun pamit padanya, setelah dia memberitaukan namanya pada kami, yaitu Luz-senpai.

Rupanya, Luz-senpai itu udah kayak informan sekolah aja. Hampir semua hal yang terjadi di sekolah pasti tersebar lewat mulut dia. Kan karena dia kita semua tau kalo kepsek rupanya punya dakimakura Kagamine Rin, atau sensei PKn kita seorang bandar JAV (tobat, sensei! TOBAT!!), atau salah satu tukang kantin itu mantan preman, dan banyak hal lainnya.

Sekitar 90% gosip yang disebarkan oleh Luz-senpai itu benar, makanya kalo pengen tau sesuatu soal sekolah, tanya aja ke dia. Karena itulah aku mencarinya kali ini.

"Gak masuknya Soraru-san dan Kashi-kun ya?" Luz-senpai bersenandung kecil dengan senyum iseng yang selalu dia pasang di wajahnya setiap kali dia mau memberitau seseorang tentang suatu info, "Akoeh nggak terlalu yakin sich. Walaupun akoeh itu sohib mereka, tapi tumben mereka ilang gak bilang-bilang. Kejam ihh"

One, Two, Three, Slash!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang