Ada ya manusia kayak gini

496 67 49
                                    

Mafu
Konbanwa, Kashitarou-senpai. Ini aku, Mafu.

Kashitarou
Konbanwa, Mafu-san. Wah, padahal udah jam 11 malam loh. Kamu nggak tidur?

Mafu
Senpai sendiri?

Kashitarou
Hihihi, bisaan kamu yah. Senpai lagi bergadang nih, lagi nonton film cewek yang mesen sate 100 tusuk.

Mafu
Lah, besok kan sekolah, senpai nggak bakal ngantuk besok? Senpai nggak takut?

Kashitarou
Karena itu kopi diciptakan, Mafu-san. Nggak kok, Senpai kan berani, nggak kayak si Soraru-san.

Mafu
Are? Soraru-senpai takut film horror?

Kashitarou
Hihihi, waktu itu aja pernah dia loncat gegara kena jumpscare pas di bioskop. Habis itu dia nempel ke Senpai terus sepanjang film. Lucu deh, ampe nangis coba wwww.

Mafu
Heh~, jadinya Soraru-senpai takut hal-hal serem huh... Lucu, ehehe~.

Kashitarou
Kamu tertarik ya sama Soraru-san? Soalnya Senpai sering liat mahluk putih di deket dia setiap kali dia di sekolah. Itu kamu kan?

Mafu
Se- Senpai jangan bilang ke Soraru-senpai!!! Hazukashi... >///<

Kashitarou
Sans, kamu kayaknya anak baik-baik. Jujur, mending kamu deh daripada semua fangirl-nya yang centil nan berisik itu. Oh iye, soal anak baik-baik, Senpai jadi keinget tentang suatu kabar yang pernah beredar di sekitar rumah Senpai waktu itu...

Mafu
Mm? Tentang apa, senpai?

Kashitarou 
Bahwa di SD xxx, sekitar 2 tahun yang lalu, ada seorang anak kelas 5 bernama Hashiyan ditemukan dibunuh di kamar mandi lelaki dengan sadis. Mulutnya hilang, dan ada sebuah luka besar terbuka dari bahu kirinya sampai di atas jantungnya.
Diduga penyebab kematiannya adalah terlalu banyak darah yang masuk ke paru-parunya. Terdapat semacam jejak sepatu di lantai, tapi anehnya di luar kamar mandi tak ada jejak sama sekali. Apa kau tau apapun soal ini?

Aku yang lagi tiduran di kasur auto kaget, dan menjatuhkan hp-ku ke kasur.

Lah Kashitarou-senpai tau darimana soal itu?!?! Bukannya kasus itu dirahasiin?!?!? Kenapa nanyanya ke aku pula?!?! Gak mungkin dia tau kalo itu aku kan?!

Aku cepet-cepet meraih hp-ku dan mengetik balasan supaya Kashitarou-senpai gak curiga.

Mafu
Sadis banget, Kashitarou-senpai... Aku nggak pernah denger sih. Memang kenapa?

Kashitarou 
Nah, nandemonai. Terima kasih. Oh, Senpai mau lanjut dulu nontonnya. Kita ngobrol lagi ya besok! Habis pulang sekolah kalo bisa! Oyasumi!

Mafu
Oyasumi nasai, senpai!

Aku menghela nafas lega, "Abunai..." merasa tak ada lagi yang bisa kulakukan untuk menghabiskan malam ini, kuputuskan untuk tidur saja.

Aku meletakan hp-ku di meja samping kasur dan menarik selimutku sehingga menutupi seluruh tubuhku kecuali kepala. Aku memeluk boneka teru teru bozu ngiler yang kunamain Mafuteru dan menutup mataku, menghembuskan nafas berat.

.

Besoknya, sekolah jadi sedikit lebih kalem dari biasanya. Sedikit ye.

Aku dan Amatsuki bingung. Ada apa gerangan? Biasanya setiap kali kami jalan di koridor sekolah, pasti udah banyak cewek-cewek ngumpul buat narik perhatian Soraru-senpai dan Kashitarou-senpai, tapi sekarang mereka cuman jalan biasa sambil ngobrol.

Oh, jangan lupa banyak yang sesekali melirik ke arahku dan segera berbisik.

Dah biasa. Bukan hal baru.

"Tuh dua pangeran sekolah kemana dah?" gumam Amatsuki sambil noleh kanan-kiri.

Aku mengangkat bahu, "Gak masuk mungkin? Tapi masa iya? Udah tengah semester kayak gini kok bolos? Dari pengamatanku mereka tuh anak rajin loh"

"Tau deh. Yuk ke kelas, Mafu-kun"

"Hai, Ama-chan"

Di kelas, pelajaran berlangsung seperti biasa. Aku dan Amatsuki rajin memerhatikan sensei-nya, nggak kayak anak-anak di barisan belakang yang kerjaaannya ketawa-ketiwi nggak jelas.

Ngomong-ngomong soal ketawa-ketiwi... aku yang memang duduk sebelah jendela pun memandang keluar, membiarkan angin yang masuk menggoyangkan surai saljuku dengan perlahan. Terkadang menutup mataku untuk menikmati sensasinya saat mengenai wajah mulusku, aku masih belum ketemu lagi dengan mbak-mbak itu...

Aku tentu tak melupakannya. Si mbak berambut hitam legam panjang sepunggung dengan baju putih yang telah memberitauku lokasi Hashiyan 2 tahun yang lalu. Memang sih dia agak serem, tapi menurutku dia orang yang baik.

Kapan ya bisa ketemu dia lagi?

.

Aku menyuruh Amatsuki buat ke kantin duluan seperti biasa, dan dengan senyum lebarnya itu dia mengganguk. Yah, taktik kami masih berlangsung sampai sekarang. Tapi kali ini aku lagi nggak ingin dibuli, maka sekuat tenaga, aku lari ke lorong kelas XI walaupun itu akan membuatku kehabisan nafas.

Menghiraukan tatapan aneh para kakak kelas ke arahku, aku mengintip ke dalam kelas XI-A, kelasnya Soraru-senpai dan Kashitarou-senpai, sekaligus kelasnya "narasumber"ku untuk mengetahui hal-hal yang terjadi di sekolah ini.  

Bibirku mengembang menjadi sebuah senyum saat melihatnya yang sedang merapihkan mejanya, tapi saat aku ingin memanggil namanya, aku merasakan seseorang menarik kerahku dari belakang, membuatku tercekik sekaligus kaget.

"Ngapain anak terkutuk kayak kamu disini hah?!" kakak kelas itu padahal seorang perempuan, tapi dia berani ngebentak adik kelas. Sungguh, aku tidak mengerti jalan kerjanya dunia. Dia menarik kerahku dengan kasar sampai aku terjatuh keras di lantai. Beberapa kakak kelas yang ada di sekitar hanya tertawa melihatnya.

Aku menggeram dan merutuk kakak kelas itu diam-diam. Cih, dasar cabe elu senpai.
//set dah si Mafu pms euy.

"Napa nich ribut-ribut-- Loh, Mafu-kyun?! Kamoeh kenapah?!"

Panjang umur kan, senpai yang tadi kucari sekarang udah ada di depanku. Tapi kadang aku nggak ngerti kenapa para cewek juga demen sama dia padahal orangnya... Ya gitu.

Senpai itu mengulurkan tangannya padaku dan menarikku bangkit. Aku menggumamkan terima kasihku meskipun kayaknya nggak kedengeran soalnya dia lagi ngebentak kakak kelas yang tadi ngejatuhin aku. Dengan bahasanya yang gitu lah, tentu saja.

"Mafu-kyun gapapah kan? Nggak ada yang luka kayak perasaan kuh?"

Aku tertawa kecil, kadang gaya ngomongnya bisa bikin ketawa juga, "Nggak kok, aku baik"

Dia menyeringai senang dan kami pun mulai berjalan ke kantin bersama. Sosok tinggi senpai di sampingku ini rupanya bisa membuat para pembuli itu mundur. Selain sosoknya, pangkatnya juga menjadi faktor lain yang ditakuti mereka.

"Jadi? Mafu-kyun ngapain di kelas akoeh tadi? Nyariin akoeh yang tamvan inikah?" tanyanya padaku dengan penuh kepedean.

Aku menghiraukan godaannya dan bersenandung pelan, "Aku mau nanya soal gak masuknya Soraru-senpai dan Kashitarou-senpai hari ini, Luz-senpai"

Karena siapa lagi yang mungkin tau soal mereka berdua selain Raja Gosip sekolah?

~~~

A/N : Plis, author ngakak sendiri saat nulis dialog-nya si jerapah.

Author gak terlalu tau sih gimana cara ngomong yang kayak gitu, jadinya author mikir mikir sendiri dan jadinya begini, haha.

See you next time!


One, Two, Three, Slash!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang