Ayo pulang (1)

478 59 8
                                    

Melihat semburat oranye di langit, dua sahabat itu bangkit dari tempat mereka di bawah pohon, mengambil tas mereka, dan saling melambaikan tangan saat mereka berjalan ke luar taman ke arah yang berlawanan.

"Daahh, Kashitarou-kun! Ketemu besok!"

"Un! Sampai jumpa besok, Soraru-san!"

.

Kashitarou sedang berjalan ke rumahnya, menikmati setiap langkahnya yang diiringi oleh nyanyian kecil. Dia sampai ke rumahnya saat oranye di langit mulai tergantikan oleh warna yang lebih gelap. Dia menggeser pagar kayu besar itu terbuka, dan menutupnya kembali sebelum dia melangkahkan kakinya ke jalan setapak berbatu yang mengarah ke pintu depan.

Dia menggeser pintu depan terbuka dan duduk di lantai untuk melepas sepatunya. Dia kembali berdiri dan baru saja ingin berjalan di koridor saat salah satu pintu lain terbuka, memperlihatkan seorang wanita berambut coklat dikonde yang memakai sebuah kimono.

"Okaa-san, tadaima" Kashitarou pun menghampirinya dan membungkukan kepalanya.

"Okaeri, Kashi. Bagaimana sekolahmu?" wanita itu mengelus surai coklat putranya.

"Baik seperti biasa" Kashitarou menjawab dengan senyum kecil, sebelum menolehkan kepalanya ke sekelilingnya, "Kaa-san, kenapa rumah terdengar sunyi? Apa mereka semua belum kembali?" dia bertanya.

Ibunya tetap mempertahankan senyumannya walaupun Kashitarou tau itu sedikit dipaksakan, "Ya, mereka masih pergi, putraku. Hanya ada beberapa yang masih disini, membantu Kaa-san dengan tugas rumah. Ayo kita ke ruang makan, jangan sampai perut kecilmu itu kelaparan" dia meraih tangan Kashitarou dan mereka mulai berjalan menyusuri koridor.

Bahkan di kotatsu yang luas itu, hanya ada sang ibu dan putranya. Makan malam mereka diselimuti keheningan, namun bukan keheningan yang terasa sesak dan canggung. Keheningan ini adalah yang terasa hangat, tenang, dan menyenangkan. Kashitarou menikmatinya, tentu saja, tapi dia rindu bisa makan malam dengan ayahnya.

Ayahnya merupakan seorang pria yang sibuk, dalam sebulan dia bisa saja pergi keluar kota sampai 5 tiga kali, dan semuanya pasti selalu lebih dari tiga hari. Namun setiap pulang, dia juga pasti membawakan sesuatu untuk istrinya dan putranya. Topeng kitsune yang selalu Kashitarou pakai kan merupakan pemberian dari ayahnya juga, karena pas banget saat dia pulang ke rumah itu saat ulang tahun Kashitarou.

"Anata! Kashi! Tadaima!"

Kashitarou nyaris keselek tofu yang lagi dia makan.

Mendengar sahutan itu, sang ibu segera bangkit dari beranjak ke depan, dengan Kashitarou mengikutinya di belakangnya. 

Benar saja, sang ayah telah kembali.

"Okaeri, anata" sang ibu membungkukan kepalanya dengan hormat, dan mendapatkan kecupan di kening sebagai balasan oleh suaminya.

"Otou-san, okaeri!" Kashitarou berniat untuk melompat dan memeluk ayahnya, tapi itu merupakan perbuatan yang tidak terlalu terhormat menurutnya, maka yang bisa dia lakukan hanyalah membungkukan tubuhnya.

Tangan ayahnya yang kasar namun lembut bagi Kashitarou mulai mengelus-elus surai coklatnya, "Untunglah urusan Tou-san di luar kota selesai lebih cepat! Sehingga Tou-san langsung balik kesini!" dia tertawa.

Kashitarou mendapatkan sifat energiknya dari ayahnya, sementara akhlak serta kesopanannya dia dapat dari ibunya. Dia memang terkesan jahil, tapi jika menyangkut tentang moral, dia adalah yang terbaik di satu sekolah//serius.

"Anata, aku telah menyiapkan makan malam dan air hangat untuk mandi. Manakah yang anata inginkan terlebih dahulu?" istrinya bertanya dengan sopan.

"Perutku mungkin lapar, tapi aku benar-benar perlu mandi yang tenang setelah semua kerjaanku" suaminya terkekeh pelan seraya menggaruk-garuk belakang lehernya, "Arigatou, anata" dia mengecup kening istrinya sekali lagi sebelum berjalan menyusuri koridor.

"Kashi" Kashitarou menoleh saat ibunya memanggilnya, "Kaa-san bisa lihat dari ekspresi ayahmu bahwa dia cukup lelah. Jika kau tidak keberatan, maukah kau membantu yang lain dengan urusan mereka di luar?"

"Tentu saja, kaa-san" Kashitarou mengganguk sebelum beranjak keluar dari rumah.

Dia berlari kecil di jalan setapak berbatu yang mengarah ke garasi rumahnya yang luas. Disana, ada banyak pria sedang mengangkut berbagai peti kayu dari bagasi mobi mereka ke dalam rumah. Kashitarou kemudian menghampiri seorang pria yang berdiri di depan pintu yang menyambungkan garasi dengan rumah.

"Rib-san! Rib-san!" panggilnya, otomatis membuat yang yang ada disana menoleh semua.

"Itu Kashitarou-sama!"
"Wah~, sudah lama sekali sejak terakhir kali aku melihat putra Kirihara-sama"
"Aha, dia masih saja memakai topeng kitsune itu. Lucunya~"
"Heh, hati-hati kedengeran sama Ririku-sama. Wanita itu bisa serem juga tauk"

Pria yang tadi namanya dipanggi oleh Kashitarou hanya bisa tertawa mendengar ocehan yang lain, "Hush! Kalian ini, jangan sampai jadi pedo sama anak pemimpin sendiri!" candanya sebelum berjongkok sehingga pandangan mereka berada dalam satu garis lurus, "Jadi, apa yang bisa Rib-san lakukan untukmu, Kashitarou-sama?"

"Entahlah, aku hanya ingin membantu kalian!" Kashitarou menjawab dengan ceria.

"Begitukah? Kau sudah diizinkan oleh Kirihara-sama atau Ririku-sama?"

"Okaa-san sudah mengizinkanku kok!"

"Baiklah kalau begitu, Kashitarou-sama. Mungkin kau bisa membantu membawa peti yang berukuran sedang itu" dia menunjuk satu-satunya peti kayu yang belum diangkut dari salah satu bagasi mobil, sebelum kembali mengalihkan pandangannya pada bocah bertopeng kitsune di hadapannya, "Kau tau kan dimana harus meletakannya?"

"Tentu saja! Arigatou!" Kashitarou membungkukan kepalanya dan mulai melakukan apa yang disuruh. Di saat dia ingin mengangkat peti kayu itu, seorang pria berambut hitam mencegahnya,

"Tunggu sebentar, Kashitarou-sama!"

Kashitarou menolehkan kepalanya ke samping, "Ada apa, Kony-san?"

"Peti itu terlalu berat untukmu, kau yakin bisa membawanya?"

Kashitarou tersenyum kecil, "Aku bisa kok, Kony-san. Tenang saja" untuk membuktikan maksudnya, dia pun mengangkat peti itu. Dia sedikit terkejut saat beratnya yang tidak terduga nyaris membuatnya menjatuhkannya, tapi dia menarik nafas dalam dan akhrinya berhasil mempertahankannya di tangannya, "Lihat? Aku bisa kok!"

Kony tampak terpana, "Wow, Kirihara-sama melatihmu dengan cukup baik huh? Hati-hati ya saat membawanya. Isinya berharga untuk kita semua. Mengerti?"

"Un!" Kashitarou mengganguk cepat, dan mulai membawa peti kayu itu memasuki rumahnya diikuti oleh yang lain.

Yah, walaupun lengannya jadi nyeri saat dia mau tidur, hal itu sudah merupakan sebuah bagian dari kehidupannya.

~~~

A/N : Tanpa perlu author jelasin palingan kalian sudah tau lah keluarga Kashitarou itu apa.

Btw, nama orangtuanya Kashitarou author ambil dari nama lainnya di Smiley*2GS (itu author dapet dari wiki www). Kan disitu Kashitarou namanya jadi Kirihara Liliku, ya udah kunamain ayahnya Kirihara sementara ibunya Ririku karena seingat author orang Jepang itu nggak bisa ngomong 'L' dengan terlalu jelas (author salah nggak sih?)

Habis ini kita tengok keluarganya si om!//ditabok Soraru.

See you next time!

One, Two, Three, Slash!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang