Lebaran tiba, lebaran tiba~

292 41 60
                                    

A/N : Harusnya ini di-publish pagi-pagi, tapi wifi author error hiks--

Satu komplek bangun dari kubur-- eh salah, maksudnya bangun dari kasur masing-masing saat fajar menyingsing. Takbir yang dikumandangkan oleh Ustadz Senra sudah bergema sejak kemarin malam, dan akhirnya hari ini telah tiba setelah satu bulan berjuang.

Yeah, udah Idul Fitri aja ya gaes.

Mereka semua berbondong-bondong ke masjid milik Ustadz Urata yang berkesempatan untuk menjadi iman Sholat 'Ied kali ini. Mungkin satu-satunya masalah hanyalah Ustadz Urata kalo baca surah tuh panjang-panjang.

Raka'at pertama Al-Baqarah, raka'at kedua Ali-Imran.

Pegel gak tuh kaki. Balik-balik dari masjid bergetar dah.

Sekitar jam setengah sembilan, tradisi yang hanya ada di Indonesia pun mereka lakukan. Berkumpul di lapangan komplek seraya membentuk barisan panjang yang mengelilingi bagian luar lapangan.

Apalagi kalau bukan Halal Bihalal?

Jadi keinget Halal Bihalal di sekolah author deh. Maaf-maafan sama teman satu angkatan, padahal beberapa saat kemudian kita baku hantam.

Sayang banget sekarang kita Halal Bihalal-nya online. Semoga aja baku hantamnya gak online. Kan gak seru--//yha.

Ehem, balik ke cerita.

Amatsuki dan Mafu salim-saliman sama para penghuni komplek, ucapan minta maaf terlontar dari bibir masing-masing. Ibu-ibu komplek auto tercerahkan melihat senyum dan suara lembut Amatsuki di pagi hari. Dan suami mereka hanya bisa melirik istri mereka dengan curiga.

"UwU banget deh bisa ngeliat titisan malaikat pake baju lebaran kayak gini" - Ibu-ibu komplek yang lagi nahan mimisan.

"Sejak kapan istriku demen shota?" - Para suami yang cuman bisa manyun.

"Mafu-kun?"

"Iya, Ama-chan?"

"Itu ibu-ibu kenapa seneng banget ya setiap kali ngeliat aku?"

"... Ama-chan terlalu baik sih. Lanjut yuk"

"Oke"

Beberapa saat kemudian, Mafu dan Amatsuki pun kembali bertemu dengan Soraru, Kashitarou, Luz, dan Naruse yang lagi maafin penduduk komplek dengan cara mereka sendiri.

Soraru ngomongnya ngantuk dah kayak orang habis bangun tidur 1 abad, Kashitarou ngasih senyumnya yang bikin para ukthi modar dengan sangat tidak elitnya, Luz yang kedap-kedip genit dan kena karma kemasukan debu beneran, dan Naruse yang ngomongnya nge-rap cem kereta Shinkansen.

Soraru bingung melihat albino di depannya menunduk seraya memainkan jari-jemarinya. Pipinya merona, dan bibirnya bergetar. Soraru mengangkat sebelah alisnya oleh sikapnya, "Kamu kenapa? Sakit?"

Nih author yakin pasti emaknya yang nyuruh dia gak pake bahasa gaul.

"A- Akhi... Aku mau bilang..."

Dikarenakan Mafu berhenti di depan Soraru, Amatsuki yang ada di sampingnya terhenti karena giliran dia tuh setelah Mafu, "Mafu-kun? Ada apa?"

Kashitarou melirik mereka berdua, keningnya mengerut oleh kebingungan. Luz nyengir nista, dan Naruse senyum OwO. Waduh, si mas-- eh mbak, eh pokoknya mahluk pink itu dapet bahan ghibah nih.

Lebaran malah ngeghibah. Ck, ck, ck. Tak patut, tak patut.

Mafu meneguk ludah gugup, "A- Aku su..."

Soraru cengo. Lah ni bocah mau halal bihalal ato nembak gue dah???

"Aku su... Su..."


One, Two, Three, Slash!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang