The seed of love

3.4K 127 0
                                    

Np: Honne "Location unknow"🎵

Happy readding🎉

----------------

Alita menatap tidak percaya dengan apa yang berada di genggamannya.

Benda pipih yang menunjukan garis dua itu, membuat peluh Alita mengucur dengan deras.

Bagaimana semua ini terjadi? dirinya akan mengandung seorang anak, dari calon suami orang?. Apakah Alita harus mengatakan semua ini kepada Aiden?. Lalu dirinya akan menjadi perusak kebahagiaan antara Aiden dengan Maggie?.

Memang, semua ini terjadi, bukan sepenuhnya kesalahan Aiden. Alita sadar, ia tidak pernah menunjukan penolakan sekalipun. Ia pun sadar bahwa dirinya pun sama, menginginkan hal itu. Sekarang nasi sudah menjadi bubur, akibat ulahnya, sebuah janin akan tumbuh didalam rahim Alita.

"Aku harus pergi dari sini" Ucap Alita kepada dirinya sendiri, sembari mengusap gusar air matanya yang hendak jatuh ke pipi.

Namun, Alita harus pergi kemana? sedangkan dirinya saat ini pun tinggal dirumah orang tua Aiden.

Tiba tiba nama Freedy terlintas di benak Alita.

Apakah Alita harus tinggal bersama dengan pamannya?. Ah, mungkin saja dirinya mau menerimanya dengan baik.

Baiklah, mungkin ini saatnya bagi Alita untuk menata ulang kehidupannya.

Hidup berdua bersama dengan calon bayinya. Ya, Alita akan berusaha sebisa mungkin untuk menjadi ibu sekaligus ayah yang baik.


~~~~~~~~

"Alita, makan malam sudah siap sayang" Cindy mengetuk pelan pintu kamar milik Alita.

"Alita" Sahut Cindy lagi, karena merasa tidak ada balasan.

Tiba tiba Cindy di landa perasaan yang tidak enak, lantas ia pun membuka pintu kamar Alita secara perlahan.

Begitu gelap didalam kamar milik Alita.

"Alita" Ucap Cindy, untuk memastikan bahwa ada seseorang didalam kamar.

Ia pun mencari saklar lampu, dan segera menyalakannya.

Kamarnya begitu rapih, namun tidak ada seseorang pun disana.

Perasaan Cindy seketika dilanda rasa gelisah, keringat dingin langsung membasahi seluruh tububnya.

"ALITA" Ucap Cindy menggema keseluruh ruangan.

Disisi lain Alita menatap dengan nanar ke arah luar jendela mobil bus yang sedang ia tunggangi.

Alita memutuskan untuk tinggal bersama dengan pamannya Freedy yang mungkin akan menerimanya dengan baik.

Swiss mungkin tidak terlalu buruk, bagi Alita yang akan memulai kehidupan barunya.

Disisinya ada seekor kucing putih lucu yang ia beri mana Petty.

Perlahan ia mengangkat kucing tersebut dan mengalihkannya ke pangkuannya.

Hadiah dari Aiden yang begitu berkesan bagi Alita. Setiap kali memandang Petty perasaannya menjadi sedikit lebih tenang.

Di dalam perut rata nya pula, ada calon jabang bayi yang sama sekali tidak tau menau tentang bagaimana asal usulnya. Karena cepat atau lambat calon anaknya pasti akan menanyakan sosok ayahnya.

Sungguh, Alita tidak bisa membayangkan itu, ia pun tidak tau harus berkata apa nantinya.

Air mata terus mengalir dari mata indahnya. perasaan dan harga dirinya telah hancur, kini ia harus membawa dan merawat seorang bayi nantinya, bayi dari kesalahpahaman tentang arti dari perasaan Alita.

Aiden dan Maggie akan menempuh hidup baru, begitupun dengan dirinya. Hanya saja bedanya, dirinya hanya seorang diri.

~~~~~~~~~

"Aku tidak mau tau Abhi, pokoknya kau harus menemukan Alita" Pekik Cindy menahan tangisnya.

"Fine, baiklah, aku akan melakukan semaksimal mungkin, kau harus tetap tenang okay", Abhi mencoba untuk menenangkan Cindy.

Dirinya begitu terkejut dengan kabar yang dilontarkan oleh Cindy.

Alita kabur dari rumahnya? bagaimana bisa, mengapa ia melakukan itu? apakah ada yang salah?

Berbagai macam pertanyaan menyerang kepala Abhi.

"Aku sudah memberitahukan polisi akan hal ini, dan mungkin ini akan sedikit sulit, karena Alita tidak meninggalkan tanda tanda apapun kemana ia akan pergi", Tutur Abhi dengan pelan.

"Aiden, mungkinkah ia bersama dengan Aiden", Cindy meneguk paksa salivanya.

"No! aku sudah memberitahunya dan dia pun sama terkejutnya sepertiku. Dia tidak tau dimana Alita"

Mendengar penuturan Abhi membuat perasaan Cindy semakin panik.

"Aiden akan segera kesini, dan mencari dimana Alita. Sebaiknya kau istirahatlah hari sudah semakin malam", Abhi menuntun Cindy menuju kamarnya, dan mengecup dahi Cindy sekilas.

"Ta-tapi, bagaimana aku bisa beristirahat sedangkan anakku, dia, dia, tidak tau keberadaannya saat ini", Ucap Cindy dengan tergugu.

"Ku mohon percayakan ini padaku, Alita pasti baik baik saja", Ujar Abhi mencoba untuk menenangkan Cindy.

"Dad, apa yang terjadi", Suara bariton itu, kini menghentikan perdebatan antara Abhi dengan Cindy.

Abhi menghembuskan nafasnya dengan berat, lalu menatap nanar ke arah ke arah putranya.

"Alita, dia pergi dari rumah"

"APA!!"

"Ba-bagaimana bisa", Aiden menatap Abhi dan Cindy secara bergantian.

"Kami pun tidak tau mengapa dia melakukan ini" Ucap Abhi.

"Aku pasti akan menemukannya ayah, aku yakin" Aiden meyakinkan dirinya, Abhi dan juga Cindy.



****

Tbc❤️☕

The little Alita (Menuju ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang