Kebenaran yang terungkap

4.2K 156 3
                                    

Jangan lupa buat mampir di cerita aku yang terbaru yah🤗

Judul: "PRESTIGIO"

Terima kasih♥️

****

Emma dan Freedy kini sedang berada di ruang makan. Sedari tadi mereka menunggu Alita untuk turun dari kamarnya, namun rupanya gadis itu masih berada didalam kamarnya.

"Emma, coba kau lihat Alita dan suruh dia kebawah untuk sarapan" Suara berat Freedy membuat Emma menghentikan aktivitasnya.

"Baik ayah" dengan sigap Emma langsung menuruti perintah ayahnya.

Sesampainya didepan pintu kamar Alita, Emma langsung memasuki kamar Alita, namun ia tidak melihat keberadaannya didalam kamar.

"Alita" Suara Emma menggema di seluruh ruangan.

Baru beberapa langkah Emma menyusuri kamar milik Alita, Emma melihat pintu kamar mandinya terbuka. Mungkinkah Alita ada di dalam sana?

Betapa terkejutnya Emma, melihat Alita tergeletak di dalam kamar mandinya.


~~~~~~~~~~~


"APA? SEDANG HAMIL MUDA" Emma begitu terkejut tatkala mendengar keadaan Alita dari dokter. Sebelumnya, Emma memberitahukan Freedy tentang keadaan Alita. Lantas Freedy pun segera memanggil dokter ke rumahnya.

Dan sekarang mereka berdua begitu terperangah dengan pernyataan dari dokter tentang keadaan Alita. Mereka masih mencerna bagaimana semua ini terjadi? pertama, kehadiran Alita tiba tiba datang kerumahnya, dan yang kedua, kondisi Alita sedang hamil?

"Sebaiknya, jaga pola asupan makannya, dan saya sarankan, jangan biarkan dia stress, karena itu akan membuat kandungannya semakin melemah" tutur sang dokter dengan jelas.

"Ba-baik dok, terima kasih" Ucap Freedy terbata.

Kepalanya begitu pening dan berat, membuat Alita mengerjapkan mata nya berkali kali. Pertama ia membuka matanya, Alita melihat kehadiran Emma dan juga Freedy didalam kamarnya.

"Alita kau sudah sadar?" Emma buru buru membantu Alita supaya duduk.

"I am fine, Emma" Alita tersenyum lemah.

"Mau minum?" Emma menyodorkan segelas air. Alita meraihnya dengan antusias.

"Minumlah, aku sudah memberikan air itu dengan vitamin agar kandunganmu tidak terlalu lemah" lanjut Emma membuat Alita tersedak dengan minumannya.

"Ka-kalian-" 

"Iya Alita, kami sudah tahu keadaan kamu" Sergah Freedy.

"Pa-paman, aku tidak bermaksud untuk-"

"Katakan nak, sebenarnya ada masalah apa antara kau dan Aiden?"

Mendengar nama itu membuat hati Alita menjadi ngilu. Alita menatap Emma dengan tetapan berkaca kaca.

Alita kemudian menceritakan kepada Freedy dan Emma tentang keadaan pernikahannya dulu bersama dengan Aiden, bagaimana dirinya bisa menikah dengan Aiden, lalu berpisah. Alita menceritakan semuanya, begitupun Emma dan Freedy, mereka mendengarkannya dengan baik.

"Alita, sungguh jika aku jadi kau, aku tidak tau dengan apa yang harus aku lakukan" Emma begitu prihatin mendengar semuanya dari sepupunya itu.

"Maafkan Alita paman" lirih Alita dengan bibir yang bergetar.

Freedy menghembuskan nafasnya dengan berat. Sama hal nya dengan Emma ia begitu miris melihat keadaan keponakannya saat ini. Aiden, pria itu sudah menghancurkan kepercayaannya. Freedy pernah berfikir bahwa Aiden begitu mencintai keponakannya itu, namun perkiraannya salah besar.

"Kau tenang saja nak. Kau tidak perlu takut, paman akan melindungimu, kau sudah paman anggap seperti anak paman sendiri, kau tau?" Freedy mengusap lembut puncak kepala Alita.

"Ya, ayah benar Alita, kau tenang saja, dan asal kau tau yah? jika aku bertemu dengan pria bernama Aiden itu, pasti akan ku hajar"

Sekali lagi, hati Alita menghangat. Ia begitu bersyukur karena memiliki keluarga seperti Freedy dan Emma.


~~~~~~~~~~~~~


Sudah lewat beberapa hari, Aiden mencari dimana Alita, namun tidak ada tanda tanda keberadaan gadis itu.

Sebentar lagi Maggie dan dirinya akan menikah, Aiden tidak mau hanya berfokus kepada Alita, dirinya pun harus memikirkan tentang pernikahannya yang akan berlangsung bulan ini.

Aiden melajukan mobilnya menuju apartemen milik Maggie. Untuk saat ini, ia pun harus fokus untuk pernikahannya.

Kurang dari 30 menit, akhirnya ia sampai di apartemen milik Maggie.

Lantas ia pun bergegas dan segera mengetik password milik apartmen Maggie. karena sebelumnya Aiden dan Maggie saling menukar password milik apartemen mereka masing masing.

Setelah pintunya terbuka, samar samar Aiden mendengar Maggie sedang berbincang.

Dan yah, dengan posisi membelakanginya, rupanya Maggie sedang bercakap ria dengan temannya lewat handphone.

Aiden mengurungkan niatnya untuk menghampiri Maggie, ia pun mengambil segelas air di bar untuk melepas dahaganya.




"Kau tau, sebenarnya aku tidak benar benar mencintainya"

"..........."

"Oh ayolah, aku ini hanya drama, untuk mendapatkan hartanya"

".........."

"Aku hamil?, No! aku hanya berpura pura, agar Aiden segera menceraikan gadis itu, lalu dia menikahiku"

"Dengan begitu, aku mengusai semua hartanya" 

"............."

"Dan apa kau tau? dengan bodohnya dia percaya" Ucap Maggie, lalu terbahak, begitupun dengan temannya dari balik telfon.



PRAANKK.....

Mendengar suara benda pecah membuat Maggie menoleh ke arah sumber suara.

seketika tubuh Maggie terkujur menjadi kaku.

"A-aiden-," Bersamaan dengan itu telfon genggam milik Maggie jatuh ke lantai.







*****


#Tbc🌷

Terima kasih banyak buat kalian yang udah mau stay ama cerita aku:'). Terus ikutin kelanjutannya yah♥️

The little Alita (Menuju ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang