Di tengah tengah pembicaraan antara Aiden dengan Freedy tiba tiba muncul seorang gadis, membuat pandangan kedua orang tersebut terarah pada gadis itu.
~~~~~~~~~~~
Betapa terkejutnya mereka dengan kehadiran tiba tiba dari gadis itu, dan rupa nya gadis itu pun tak kalah sama terkejutnya.
"Astaga, Emma apa yang kau lakukan, dan apa yang kau bawa semua itu." Freedy membuka suara, melihat kehadiran putri nya dengan membawa beberapa tumpukan kardus hingga menutupi penglihatannya.
"Oke, aku minta maaf. Tapi tidak bisakah kau membantu ku ayah?"
Sebelum Freedy benar benar beranjak dari tempatnya untuk membantu Emma, seseorang telah dulu untuk membantu sang putri. Yah, orang itu adalah Aiden.
Aiden segera mengambil beberapa tumpuk kardus tersebut, yang entah berisikan apa didalamnya.
"Eum, terima kasih." Ucap Emma sedikit gugup.
"Kau ingin aku taruh dimana?"
"Ah ya, taruh saja disini, di dekat lemari itu."
Aiden langsung berjalan menuju tempat yang diperintahkan oleh Emma untuk menaruh beberapa kardus yang ia bawa.
"Sebelumnya, terima kasih banyak." Ucap Emma dengan sopan.
"Tidak masalah." Balas Aiden demikian.
"Ayah, kau tidak bilang bahwa kau akan kedatangan tamu." Emma mengalihkan pandangannya kepada Freedy.
"Dia bukan tamu," jawab Freedy membuat suasana bungkam seketika. Pandangan Freedy beralih pada Aiden, yang terlihat kaku di tempatnya.
"Dia, adalah keluarga kita." Lanjut Freedy.
Aiden mengangkat pandangannya, dan tersenyum samar seketika.
"Keluarga? Memangnya siapa dia ayah?" Emma mengernyitkan dahinya.
"Dia adalah Aiden."
Ekspresi Emma berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya.
"Ayah" Panggil Emma dengan nada sedikit tercekat, dengan pandangan tidak percaya.
Namun Freedy hanya membalas anggukan kepala dengan tenang.
~~~~~~~~~~~~~~~
"Ba-bagaimana orang itu, bisa tau rumah kita ayah?" Ucap Emma penuh tanda tanya setelah kepergian Aiden dari rumahnya.
"Ayah rasa, Aiden sudah mengetahui keberadaan Alita dirumah ini."
"Lalu? Bagaimana dengan Alita? Apakah ia sudah ia sudah bertemu dengan Aiden?"
"Menurutku belum. Kau sebaiknya jangan mengatakan hal ini kepada Alita."
Emma hanya mengangguk sekilas, begitu terlihat jelas raut wajahnya menampakan kecemasan.
Disisi lain. Alita sendiri tengah berbenah untuk menutup Caffe miliknya.
Dengan kondisi perut yang semakin membesar membuat ia sedikit kesulitan untuk beraktivitas. Namun ia tetap berusaha, toh banyak bergerak, akan bermanfaat untuk kelahiran bayinya nanti.
Satu persatu Alita menaruh dan merapihkan semua barang barangnya, hingga ia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang tengah berdiri tepat dibelakangnya.
Seorang pria berbadan besar tengah menatapnya dengan tatapan lirih.
Perasaan bersalah dan juga rindu, selalu menyelimuti lubuk hatinya.
Bibir yang tak mampu berucap, membuatnya hanya berdiri dengan tegap sembari menatap.
Demi apapun, Aiden begitu merindukan gadis itu.
Baru akan melangkahkan kaki untuk menemui Alita, tiba tiba ia urungkan, karena seseorang entah siapa, mendekati Alita lebih dulu.
Sosok lelaki yang terlihat sangat akrab dengan Alita.
Mungkinkah itu suaminya?
Perasaan Aiden menjadi tidak karuan.
Aiden semakin tercengang ketika, tau sosok itu ternyata...
"What is that, mungkinkah itu Steve?" Aiden bergumam dalam hati, dengan perasaan benar benar tidak karuan.
Disisi lain Steve, yang berjalan menghampiri Alita, dan membuat Alita sedikit terkejut dengan kehadirannya.
"Astaga, kau mengagetkanku Steve" ungkap Alita dengan keterkejutannya.
"Mau makan malam bersama denganku?" Ucap Steve langsung ke inti.
Alita berpikir sejenak, "Malam ini?" Sambung Alita.
"Ya, apakah kau ada janji?"
"Tidak, dan baiklah" balas Alita lalu tersenyum manis. Steve pun ikut tersenyum karenanya, kemudian mereka berdua sama sama beranjak dari tempat tersebut.
Aiden yang sedari tadi hanya mematung ditempatnya, melihat interaksi mereka berdua dan berfikir, apakah ini karma untuknya? Melihat Alita bahagia tapi tidak dengannya, membuat perasaan Aiden sakit.
Tetapi Aiden sangat tidak rela kalau saja, Alita bahagia tapi bukan bersamanya.
"Kau tau? Aku akan merebutmu untuk kembali padaku."
"Dan tidak akan pernah ku lepaskan." Tekad Aiden membatin.
******
Sorry banget baru bisa up sekarang😭😭
Banyak banyak terima kasih buat kalian yang masih stay sama cerita ku, LOVE YOU ALL❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
The little Alita (Menuju ending)
Teen Fiction(ON GOING) Mature konten(21+) Mohon kebijakannya dalam membaca🙏 >>DONT COPY PASTE MY STORY!<< 1"Spoiledgril". 17/11/19 1"Wonderfull". 18/12/19 3"Alita". 18/12/19 7"Aiden". 18/12/19 "Siapa?". Alita memberanikan diri untuk bertanya. "Maggie". Jawab A...